Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun alur cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
• • •
Reana tersenyum dan membalas pesan pria itu sambil berjalan menuju kubikel untuknya. "Hahaha take care ya mas, jangan lupa makan. I love you 3000", balas Reana.
Gadis itu lalu duduk di kubikel miliknya dan mengeluarkan laptop. Setelah mengambil nafas dan berdoa dalam hati, Reana mulai bekerja dengan serius.
Sementara itu di tempat Teddy, pria itu tertawa membaca pesan dari Reana. Dirinya tengah berada di dalam mobil dalam perjalanan menuju ke bandara. Hari ini rencananya mereka akan menuju ke Bandung dan mengunjungi beberapa tempat.
Seperti kunjungan pada biasanya, Teddy mengenakan seragam dinas loreng khas TNI. Baret merah ia selipkan di pundaknya.
Selama perjalanan menuju bandara, Teddy berbincang santai dengan pak Prabowo dan beberapa rekan yang ada di dalam mobil. Salah satunya adalah Rizky dan Rendy.
"Izin pak", seru Rizky. "Mayor Teddy akan berulang tahun dalam beberapa hari", cerita Rizky yang mendapat sambutan baik oleh pak Prabowo.
"Oh ya? Benar itu Ted?", tanya pak Prabowo.
Teddy menoleh ke arah belakang dan menghadap ke arah pak Prabowo sambil menundukkan kepalanya. "Siap pak, betul", jawab Teddy dengan sopan.
Pak Prabowo menganggukan kepalanya. "Nanti ingatkan saya lagi ya Ky", lanjut pak Prabowo sambil tersenyum simpul.
"Siap pak", jawab Rizky.
Sesampainya di bandara, Teddy dengan sigap menjadi yang pertama untuk turun dari mobil dan bergegas memeriksa area sekitaran.
Pria itu lalu berjalan memutar dan membukakan pintu untuk pak Prabowo. Di depan sana Teddy sudah melihat ada beberapa petugas yang bersiap menyambut.
Teddy melirik ke arah kiri dan mendapati Deril sudah berjaga disana. Teddy mengangguk ke arah Deril dan pria itu kemudian berjalan cepat sambil menenteng tas miliknya.
Teddy lalu mengawal pak Prabowo yang sedang bersalaman dengan beberapa petugas bandara. Mata elangnya dengan awas memperhatikan sekelilingnya. Hal ini yang terkadang membuatnya tampak seperti marah karena keningnya berkerut setiap berjaga.
Rombongan pun bergerak masuk ke dalam ruang tunggu. Sementara pak Prabowo dijaga oleh Deril dan beberapa rekan lainnya, Teddy melangkahkan kakinya menuju ke dalam pesawat dan berkeliling. Dengan cekatan pria itu memastikan semuanya baik-baik saja. Barulah ia berjalan keluar dan menuju ke ruang tunggu.
Setengah jam kemudian, pesawat pun berangkat dan menuju ke Bandung. Selama perjalanan, Teddy duduk santai dan mengobrol dengan rekan-rekannya. Beberapa bertanya tentang rencana pria itu menghabiskan hari ulang tahunnya dengan Reana.
Teddy hanya menggelengkan kepalanya. "Reana lagi di Aussie", jawab pria itu sambil tersenyum simpul. Rendy memiringkan kepalanya dan keningnya berkerut.
Teddy melirik ke arah Rendy dan tersenyum. "Kenapa?", tanya Teddy.
Rendy mengangkat kedua tangannya dan menggelengkan kepalanya. "Oh tidaks apa-apa kakaks", jawabnya cepat. Pria itu tersenyum jahil. "Adiks kira kakaks mau ajak kakaks Reana makan di restoran fine dining. Candle light dinner", godanya.
Teddy menggelengkan kepalanya dan tertawa. "Ah kacau", sahutnya.+
Percakapan itu kemudian mengalir begitu saja. Sampai tanpa disadari, mereka telah tiba di bandara di Bandung. Teddy dan Rizky bersiap untuk turun yang pertama. Sedangkan Deril mendampingi pak MenHan di ruangannya.

YOU ARE READING
#ReaDy for Love • Completed ✅
RomanceFreddy, seorang abdi negara yang prioritas utamanya adalah negara, kemudian bertemu dengan seorang gadis secara tidak sengaja. Ketidaksengajaan ini lalu membawa mereka ke dalam kisah yang berwarna-warni. "Jika tidak denganmu, maka tidak dengan siapa...