11. Rumah baru

84 9 0
                                    

Mobil Irham berhenti di parkiran gedung yang sangat besar yang tak lain adalah supermarket Zaira turun dari mobil lalu berjalan masuk kedalam supermarket, Irham segera menyusul istri kecilnya itu lalu mensejajarkan langkah mereka.

Kali ini Irham berada di belakang sang istri karena tadi Zaira memintanya mendorong troli saja dari pada mengganggunya.

Gadis itu memasukkan beberapa sayuran seperti wortel, timun, kangkung, serta beberapa macam daging. Zaira juga memasukkan buah-buahan namun seketika pergerakannya terhenti dan Irham pun menyadarinya. "Ada apa?"

Zaira menghadap kearah sang suami. "Aku belanja kebanyakan, nanti kamu susah bayarnya," ucapnya sambil menundukkan kepala, merasa bersalah.

Laki-laki itu tersenyum, bagaimana mungkin ada wanita yang berfikir sejauh ini? biasanya kebanyakan wanita akan mengambil apapun yang mereka inginkan tanpa memikirkan uang laki-lakinya. "Ambil saja semaumu, bahkan jika kau ingin beserta gedungnya saya akan membelikannya," ucapnya lembut.

"Kau sedang mengejekku?" tanya Zaira. Irham menggeleng sebagai jawabannya.

Merasa semuanya baik-baik saja Zaira memasukkan buah kedalam troli namun betapa terkejutnya dirinya saat melihat trolinya hanya berisikan wortel dan beberapa daging saja. Zaira menatap tajam sang suami, ini pasti ulahnya, gak ada yang lain.

Yang ditatap malah menatap menatap balik dengan wajah tanpa dosanya, tak ada raut wajah merasa bersalah sedikitpun diwajahnya.

"Kemana sayurannya?" tanya Zaira tajam.

"Saya tidak menyukainya, jadi saya kembalikan," jawabannya tanpa beban.

Tiba-tiba selintas ingatan muncul di kepala Zaira. "Nak, Irham itu tidak suka makan sayur, coba kamu buat dia menyukai makan sayur," ucap umi sebelum pernikahan mereka.

Zaira benar-benar tidak habis pikir, bagaimana bisa laki-laki dewasa ini tidak menyukai semua macam sayur. Apa karena sayurnya atau olahannya yang tidak ia sukai, benar-benar bikin orang naik darah.

Zaira kembali lagi ke rak sayuran lalu memasukkan semua jenis sayuran, Irham yang melihatnya pun melongo. Apa ia baru saja melakukan kesalahan? tapi dirinya benar-benar tidak suka makan sayur, makan sayur sama seperti kambing. Menurutnya.

Irham hendak mendekati Zaira untuk menghentikan gadis itu. "Diam di tempat!" omel Zaira, Langkah Irham terhenti, sepertinya mood istrinya sedang tidak baik-baik saja.

Setelah selesai Zaira lantas mendorong troli itu sendiri, sebenarnya ini cukup berat namun ia kesal kenapa suaminya itu dan membuatnya harus mendorong troli itu sendiri.

"Biar saya saja," pinta Irham. Namun tak ada respon dari sang istri.

"Ya Allah, sebenarnya makhluk seperti apa wanita ini? Gampang banget berubahnya, mirip Ultraman." Batinnya.

Akhirnya Irham memilih diam dan menuruti kemauan sang istri, ia berjalan di belakang sang istri yang seperti sudah mulai kelelahan. "Kok diem?" tanya Zaira menggebu-gebu.

"Terus saya harus gimana?" tanya Irham yang benar-benar tidak mengerti apapun.

"Ya troli ini bawain!"

"Tadi saya tawarin gak mau."

"Dasar cowok gak peka!"

Irham terdiam bagai patung matanya berkedip beberapa kali. Ya Allah, spesies seperti apa wanita ini? Sepertinya ia harus memiliki kesabaran ekstra yang berlipat-lipat ganda.

Irham mengambil alih troli lalu mengikuti Zaira yang masih sibuk memilih beberapa mie instan dan juga beberapa camilan. Setelah di rasa semua sudah beres akhirnya mereka pergi ke kasir untuk membayar semua belanjaannya.

Sajadah Cinta | On GoingHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin