BAB 15: NOBAR

1K 201 18
                                    

SELAMAT MEMBACA 

*** 

Mobil yang di tumpangi Giwa berhenti tepat di depan rumah. Giwa yang hendak turun, dia lalu menoleh kearah Farel. Bocah itu masih diam tidak mengatakan apapun.

"Ibu turun ya Farel," pamit Giwa pada Farel.

"Iya." Jawab Farel singkat.

"Tidak mau mampir dulu?" tanya Giwa pada Farel.

"Tidak usah." Farel hanya menggeleng.

Matanya manatap kearah samping rumah dimana beberapa orang terlihat sibuk entah sedang mempersiapkan apa.

"Mereka ngapain Bu?" tanya Farel sambil menunjuk kearah dimana banyak orang bergerombol.

"Mempersiapkan acara nobar nanti malam." Jawab Giwa.

"Nobar itu apa?" tanya Farel langsung. Dia baru mendengar istilah itu. Dan menurutnya cukup asing.

"Nobar itu nonton bareng. Nanti malam ada pertandingan bola, jadi kami mau nonton bola sama-sama disini." Giwa menjelaskan dengan istilah mudahnya pada Farel.

"Farel boleh ikut?" tanya Farel lagi.

Meski dia tidak tau bola dan tidak terlalu menyukai bola, tapi dia ingin ikut nobar seperti yang di katakan oleh gurunya barusan.

"Acaranya malam, memang Farel tidak ngantuk kan harus sekolah paginya." Ucap Giwa lagi. Dia bukannya tidak setuju atau tidak mengizinkan Farel untuk ikut nobar bola di rumahnya. Tapi bocah itu harus sekolah dan dia tidak mau kalau sampai hanya karena bola bocah itu mengantuk ketika di sekolah besok.

"Tidak. Pokoknya nanti malam Farel datang ya Bu," ucap Farel dengan nada memaksanya.

Giwa yang tidak mau menyinggung perasaan Farel, akhirnya hanya bisa mengangguk pelan.

"Iya boleh, tapi kalau sudah ngantuk nanti pulang ya." Ucap Giwa lagi.

"Iya. Nanti malam Farel datang sama Daddy," ucap bocah itu lagi dengan semangatnya.

"Terserah Farel saja." Ucap Giwa pada akhirnya.

***

Farel datang kekamar Gerald dan mendapati daddy-nya itu tengah duduk dengan santai sambil memainkan ponselya. Entah apa yang tengah di lakukan laki-laki itu sampai tidak menyadari jika putranya masuk kekamarnya.

"Daddy sedang sibuk?" tanya Farel yang langsung menarik perhatian Gerald.Laki-laki itu langsung meletakkan ponslenya dan memperhatikan putranya.

"Tidak, kenapa memangnya?" jawab Gerald.

"Mau ikut Farel tidak?" tanya Farel lagi.

Dia ingin mengajak sang Daddy untuk pergi kerumah gurunya, sebenarnya bukan mengajak tapi lebih tepatnya ingin memaksa. Jika sampai daddy-nya menolak dia sudah menyiapkan banyak rencana agar daddy-nya itu tetap mau pergi.

"Farel mau kemana, malam-malam seperti ini?" tanya Gerald dengan herannya. Kemana putranya ingin pergi malam-malam seperti itu. Gerald melirik jam di atas meja ternyata sudah hampir pukul setengah delapan malam. Bukankah lebih baik di rumah saja dan segera tidur.

"Mau kerumah Bu Citra," jawab Farel.

Gerald heran, mau apa putranya malam-malam pergi kerumah gurunya kenapa harus malam-malam seperti ini. Apa ada acara penting, kenapa dia tidak di beritahu sebelumnya.

"Mau apa kesana malam-malam Nak?" tanya Gerald dengan sabarnya.

"Mau nonton bola," jawab Farel lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GIWA DAN KISAH CINTANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang