"Iiihh.. beruang gak pernah cuci motornya nih... 35 motor gimana cara cuci dengan cepat ya? Harus sehari lagi selesai."
"Tuan Apo biar saya bantu," ujar tukang kebun, dibelakangnya ada petugas yang biasanya membersihkan motor dan mobil di mansion.
"Maaf Tuan Apo sebenarnya mobil dan motor urusan saya. Tapi mencuci mobil sepanjang waktu menghabiskan waktu saya. Setelah semua mobil bersih yang pertama kali dibersihkan sudah kotor lagi. Jadi membersihkan koleksi motor tak sempat saya lakukan. Maaf tuan Apo. Saya akan bantu."
"Oh gitu, gini saja bantu saya untuk membuat cuci motor lebih cepat ya." Senyum jahil Apo terbit.
Sementara Mile menunggu Apo di kamarnya sambil mengarjakan laporan kantor. Karena tak sepenuhnya ia libur dalm seminggu ini masih ada pekerjaan yang harus ia kerjakan tanpa perlu Apo tahu.
"Chudah selesai tuan Mile!" teriak Apo nongol dihadapan Mile dengan baju dan celana yang basah.
"Hah? Jam berapa sekarang? Kenapa bisa cepat sekali? Aku tak mau kau hanya asal-salana ya? semua harus pakai sabun dan bersih sampai kedalam!"
"Chudaah sesuai perintah!"
"Tapi ini belum sampai sore baru tengah hari? Apa kau mendapatkan bantuan dari tukang kebun atau yang lain?" tanya Mile curiga.
"Tidak di bantuin mencuci sama sekali, mereka hanya menemani saja."
"Aku harus lihat sendiri dan bertanya pada mereka."
Mile terpaku melihat baju Apo basah dari atas sampai bawah menampakkan lekuk tubuhnya. Pinggang Apo ramping proposional, Mile membayangkan tangannya mencengkram sisi pinggang Apo. Sepertinya ringan jika diangkat.
"Tuan Mile... Tuan Mile!" panggil Apo menyadarkan lamunan Mile.
"Bajumu kenapa basah semua sih? Kau sambil main air ya? Bagaimana kalau sakit? Mau aku titipkan di rumah sakit?"
"Jangaan! Aku tadi kan mencuci motor pantas dong basah."
"Ganti baju dan kita turun kebawah!" Sebelum Mile ngomel lagi Apo sudah berlarian kekamarnya mengganti baju.
"Taraaaa...Lihat semua motor sudah bersih dan kering, dalam waktu singkat."
"Bagaimana caranya? Apa kau membantu?" Mile bertanya pada tukang kebun dan tukang cuci mobil.
"Kami tak membantu tuan Apo mencuci, Tuan Apo mencuci sendiri. Kami cuma membantu tuan Apo membuat mesin cuci otomatis itu." ia menujuk pada sebuah mesin sederhana yang ada diluar garasi.
"Apa itu?"
"Hihiihi..itu buatanku...Lihat ini motor berjalan dari sini dan di siram dengan puluhan titik air mancur ini. Ini kencang karena air yang aku aliri dalam pipa ini di dorong pompa mesin. Lalu ini semprotan sabun agar sabun menjadi seperti salju. Lalu di bilas. Dan sekarang ini. Mesin blower untuk menyapu rumput dipasang disini agar air segera turun dan dibantu lap kering sedikit. Selesai. Mereka membantu Po memotong, memasang dn lainnya."
"Dan kau basah karena kau menaiki motornya satu-satu? Main air?"
"Enggak bukan main, tapi mencoba seberapa keras airnya. Hehhe."
"Hmmm..."
"Apa hukumanku selesai untuk hari ini?"
"Memang apa yang mau kau kerjakan?"
"Mau membuat mesin cuci itu lebih besar lagi untuk mobil!"
"No gak usah! Kalau aku mau aku bisa beli mesin cuci berjalan untuk di rumah."
"Ya kenapa gak beli kan biar bersih dan mudah mencuci mobilnya."
"Lalu dia kehilangan pekerjaan gitu? Kerjanya mencuci semua mobil di mansion. Itu yang kau mau?"

YOU ARE READING
Who's The Boss?
FanfictionMile tiba-tiba harus menampung sorang anak dari kenalan Papanya. Dengan berat hati ia menerima. Dan menganggapnya sebagai adik atau bagian dari keluarga mereka. Mile tak tahu sama sekali sosok anak yang akan di titipkan ayahnya ini. Bahkan ia sudah...