Bab 84. Kenangan Bersama Poppy

122 6 0
                                    

Apo membuka matanya, yang ia tatap pertama kali adalah Mile yang sedang memeluknya di ranjang rumah sakit. Apo menikmati wajah tegas yang berada dihadapannya, serta hangat dan harum yang ia rindukan.

"Heemm.. PhiMii.. Po sudah bangun."

"Hay baby. Po sudah bangun? Are you ok?" Mile mengelus wajah Apo yang masih kebingungan.

"Eh..eemm.. Po dirumah sakit? No! Po mau pulang sekarang PhiMii pulang!" Seketika Apo panik dan ketakutan mengetahui dirinya sedang berada diatas ranjang rumah sakit.

"Iya kita segera pulang setelah Po sudah baik-baik saja."

"Po baik-baik. Ayo pulang! Mana Poppy? Po mau ketemu Poppy!" teriak Apo.

"Ya kita ketemu Poppy, setelah ganti baju. Tenang dulu. Ayo ganti baju dulu." Apo menurut, Mile mengganti baju rumah sakit dengan baju milik Apo. Coco menyiapkan baju hitam-hitam.

Apo menatap Mile yang begitu lembut melayaninya. Mengancingkan kemejanya, memakaikan ikat pinggang. Menyisir rambut Apo dengan lembut. Memakaikan parfum kesukaannya. Memakaikan kaos kaki dan sepatu.

"Nah, pacar nakalku sudah lebih tampan. Wangi dan manis."

"Ayo Phi, kasian Poppy cariin Apo!" sahut Apo tak sabaran.

"Tunggu baby. Apo ingat sesuatu gak? Katakan apa yang Apo lakukan terakhir kali?"

"Po sudah minta izin sama PhiMii kan, Po mau hiking sama Poppy? PhiMii gak boleh marah gak boleh hukum Po! Poppy gak salah!" rengek Po. Wajahnya ketakutan mengira Mile akan menghukumnya.

"Sayang, coba inget lagi. Phi gak marah kok, kan sudah kasih izin. Gak mau kasih hukuman juga. Baby bisa ingat lagi?"

"Poppy.. Poppy bilang itu sunrise terakhirnya, Poppy suruh Po ketempat-tempat indah dan jangan sakit. Poppy tidur dipelukan Po. Poppy sudah gak kuat. Dokter gak mau bantu Phi, Coco juga padahal Coco bisa Phi. Coco harus di hukum!" Sedikit-sedikit Apo mengingat kejadian pagi tadi dan menangis di pelukan Mile.

"Jadi Po sudah ingatkan kalau Poppy sudah pergi?" Apo mengangguk tanpa suara. "Po mau lihat Poppy terakhir kalinya?" Apo mengangguk lagi dengan wajah yang masih terbenam di dada Mile.

Mile menggendong Apo dari atas kasur seperti koala. Ia mencium mata Apo yang basah air mata. Apo hanya tersenyum kecil dan singkat. Ini yang ia butuhkan kehangatan Mile lagi.

Mile merapihkan baju Apo dan menggandengnya keluar. Coco sudah menunggu diluar bersama Mark dan Jonas.

Poppy di semayamkan di gedung yang sama di bawah rumah sakit ini. Suasana sudah ramai dengan sanak keluarga Poppy. Apo melihat deretan karangan bunga ia baru yakin apa yang terjadi. Poppy sudah tiada.

Apo semakin mengeratkan cengkramannya pada lengan Mile, banyak mata melihat kearah Apo karena cerita manis sudah beredar diantara pelayat, kalau Apo orang yang dipilih Poppy untuk menemani saat terakhirnya.

Sebuah peti kayu berukir indah berwarna putih yang cantik berada di tengah ruangan. Dipenuhi dengan bunga berwarna putih dan pink. Foto Poppy terpampang disana, cantik dengan senyum yang manis.

Disana orang tua Poppy bersedih, mereka sudah siap dengan kepergian Poppy yang bisa datang kapan saja.

"Apo turut berduka." sapa Apo kepada orang tua Poppy.

"Kamu Apo kan? Setelah bertemu Apo semangat Poppy semakin besar. Ia mengalahkan prediksi dokter atas umurnya 6 bulan lebih lama. Poppy semangat karena ingin lebih lama bersama Apo. Terima kasih Apo sudah memberikan waktu yang indah pada Poppy sampai akhir hayatnya." Apo menangis lagi mendengar cerita orang tua Poppy. "Poppy ingin Apo memiliki ini. Ini foto kenangan kalian."

Mile mewakilkan Apo untuk menerima hadiah dari Poppy, karena Apo masih menangis. Mile berusaha menenangkan Apo. Apo melihat wajah Poppy untuk terakhir kali sebelum peti ditutup untuk di kremasi.

Poppy tersenyum manis dengan hiasan rambut seperti pengantin kecil. Bajunya senada dengan bunga di sekitarnya. Poppy pergi dengan damai.

"Apo sudah melihat Poppy kan? Ayo kita pulang baby."

"Po mau sampai selesai PhiMii." Apo berusaha menawar, ia masih tak percaya apa yang ia lihat saat ini. Apo tak menyangka jika selama ini Poppy sakit. Yang ia tahu Poppy gadis ceria yang suka ceplas ceplos dan seru diajak main.

"No, kita bukan keluarga. Dan ini akan memakan waktu yang sangat lama sekali. Kita akan hadir lagi di acara peletakan abu. Phi janji Apo akan hadir. Sekarang kita pulang. Po sudah lelah nanti pingsan lagi."

Akhirnya Po menuruti perintah Mile untuk pulang. Ia sebenarnya tak memiliki cukup tenanga untuk berada disana lebih lama. Diluar gedung Mile langsung menggendong Apo masuk kedalam mobil. Dann memeluknya erat dipangkuannya.

"PhiMii... apa PhiMii masih sibuk? Po kangen sama PhiMii." Apo melingkarkan tangannya ke leher Mile.

"Yes baby. Maaf ya akhir-akhir ini PhiMii cuekin Po. Phi banyak pikiran. Tapi sekarang Phi sadar kalau ada baby bandel yang harus Phi perhatiin disayang-sayang dan dicium-cium."

"Phi sudah sadar kalau selama ini Phi cuekin Po? Phi ga pernah peluk Po lagi, apalagi cium Po. Dengerin Po aja Phi engga. Tapi lumayan Phi gak rese dan gak galak juga Po ga kena hukum. Po sedikit bebas merdeka." nadanya menyindir.

"Iya maaf ya. Pikiran Phi kacau, tapi tambah kacau kalau gak hukum pacar nakal Phi ini. Yang udah berani janjian di cafe, deket-deket sama Perth, pelukan sama temen-temennya dan tidur dikamar gak izin dulu."

"Huh, apa? Phi tau? Kan Phi gak liat? Kapan Phi ngintip dari atas? Po gak liat PHi ngintip dari atas pas sama temen-temen? Ke cafe apa? Phi kan ga engeh."

"Siapa bilang Phi gak tahu? Nakal kan?"

"Kirain ga denger."

"Hukuman di tangguhkan karena Po sedang berduka kehilangan Poppy."

"PhiMii Poppy teman Po yang paling seru, kenapa Poppy ninggalin Po?"

"Bukan keinginan Poppy untuk pergi, tapi Poppy sakit. Sebenarnnya Poppy tak pernah kerja, kalau Poppy menghilang dari Apo, itu karena Poppy sedang perawatan kemoterapi, makanya badan Poppy semakin kurus. Poppy tak pernah kerja dinas, Poppy pergi ke Jepang untuk pengobatan terbaru disana, tapi tak berhasil."

"Huhuhuh..Po gak peka. Po lihat tubuh Poppy semakin kurus, Po kira Poppy gak suka makan. Huhuhuh.." Po bicara sambil menangis lagi.

"Poppy memang tak mau Po tahu kalai dia sakit. Poppy hanya mau menghabiskan waktu dengan Apo."

"Poppy ingin Po jadi pacarnya, tapi Po gak bisa karena Po sudah punya pacar. Walau sedang marah-marah dan cuekin Apo."

"Eeeyyy, ko sempet-sempetnya nyindir? Phi minta maaf sayang, jangan diungkit lagi dong. Phi menyesal bikin pacar nakalku ini sedih. Phi menyesal."

"Phi malam ini Po tidur sama Phi ya, Po belum bisa hilangin kenangan sama Poppy. Senyum dan ketawa Poppy masih ada dikepala Po."

"Ya sayang, Phi akan hibur Po malam ini, biar Po gak sedih lagi." Senyum Mile makin lebar kaya joker karena di otaknya sudah ada rencana yang sudah lama tertunda. Jonas juga tak akan lupa lagi mengisi 'persediaan' di laci samping tempat tidur. Benda kecil yang bikin masalah.

Who's The Boss?Where stories live. Discover now