"Oh, Phi tadi Po lihat paviliun di tutup kain hitam, ada apa?" tanya Po penasaran.
"Oh lagi renovasi. Jangan kesana gak aman. Banyak debu juga."
"Iya enggak."
"Kata Perth, meeting kemarin sukses karena Apo. Benar begitu?"
"Gak tahu juga sih. Tapi kata klien kita ia suka sama Apo makanya menyetujui isi presentasi Perth. Padahal Po cuma bantu majuin slide di meja duduk manis ajah. Sambil senyum-senyum, kan Po gak usah bicara."
"Lain kali gak usah ikut lagi meeting. Biar Perth lakukan sendiri. Dan jangan lagi menemui klien itu, nanti ada maunya. Tak boleh bertemu lagi dengan klien lagi!" tutur Mile posesif.
"Kenapa Phi, Po banyak belajar loh. Cara presentasi, cara bicaranya, Perth keren banget!"
"Apa? Kamu liatin cara presentasi apa ngeliatin Perth? Sudah berani ya didepanku memuji orang lain!"
"Eh bukan gitu maksudnya, cara Perth itu bagus aku harus bisa bicara kaya gitu. Bukan ngomongin Perthnya. PhiMii itu gampang curigaan iih." Apo kesal Mile mudah emosi.
"Jangan pernah memuji pria lain didepanku! Atau membicarakannya!"
"Ini kita mau kemana sih Phi kok muter-muter? Po udah 2 kali lewat sini kayanya?"
Driver memang mengulur waktu karena Jonas belum memberi tanda mereka agar sampai di mansion.
"Tadi ada toko yang perlu dilihat, ternyata tutup jadi balik lagi."
"Oooooh... stop..stoooop!"
"Ada apa sih? Gak bisa mendadak baby!"
"Aku mau liahat toko itu Phi. Petshop!"
"Mau beli apa?"
"Apa saja untuk Zebra aku."
"Mana ada di pershop keperluan untuk Zebra, yang punya Zebra itu dikota ini cuma Apo! Po mau beli apanya?"
"Makanan atau vitaminnya."
"Semua udah ada, Phi sampai bawa expert dari Afrika untuk menangani keperluan Zebra itu di mansion. Biar mereka betah dan tak terlantar. Itu semua syarat memelihata Zebra. Po pikir mudah mendapatkan Zebra untuk dibawa dan dipelihara pribadi?"
"Maaf PhiMii, kalau Po menyusahkan. Po gak tahu."
"Ya memang menyusahkan! Kalau minta tuh yang kecil dan murah ajah. Yang gampang merawatnya. Biayanya juga ga mahal. Kandangnya juga gak besar dan gak bau. Po tahu kandang juga disesuaikan karena berdampingan dengan mansion, aku tak mau ada bau tak sedap tercium sampai ke mansion. Sistem pembuangan juga dipikirkan dalam membuat kandang." Mile sedikit memarahi Apo sesuai rencana. Mile harus membuat Apo sedih hingga kejutan nanti akan terasa lebih seru.
"Maaf PhiMii sudah membuang uang PhiMii. Po janji untuk membayarnya. Po akan bekerja dengan giat. Po gak akan pakai gaji Po, nanti Po kumpulin untuk ganti uang PhiMii. Dan biaya sehari-hari juga Po akan cari sendiri. PhiMii jangan khawatir." Apo sudah mendung menahan tangis.
"Stop jangan nangis! Jangan semua di selesaikan dengan tangisan. Sekarang harus makin dewasa karena ada tanggung jawab mengurus zebra."
"Ya Phi." Apo menunduk menahan sedihnya, ia merasa apa yang Mile bilang itu benar adanya. Selama ini ia hanya minta Zebra tanpa berpikir panjang. Soal pengeluarannya dan kesehatannya, karena ternyata tak semudah mengurus kucing atau anjing.
Mobil sudah memasuki halaman mansion. dari gerbang sampai pintu samping menuju paviliun sudah ada balon berwarna pelangi. Mobil berhenti di pintu menuju paviliun. Apo sampai tak sadar mobil sudah berhenti.

YOU ARE READING
Who's The Boss?
FanfictionMile tiba-tiba harus menampung sorang anak dari kenalan Papanya. Dengan berat hati ia menerima. Dan menganggapnya sebagai adik atau bagian dari keluarga mereka. Mile tak tahu sama sekali sosok anak yang akan di titipkan ayahnya ini. Bahkan ia sudah...