Familyship & brothership
.
Altair menghela napas kasar, tubuhnya bersandar pada dinding lorong sekolahnya, seseorang yang menyapanya barusan itu nyata?
"Lo kenapa Al?" Tanya Alkana menghampiri Altair yang sedang bersandar dengan bingung.
Altair menggelengkan kepalanya, "Gak, gue gak apa-apa," ucapnya dengan nada pelan.
Alkana menyipitkan matanya, bersedekap dada, "Gak apa-apa gimana. Orang lo kayak abis lihat setan."
Altair yang mendengar ucapan Alkana melirik sang empu dengan tatapan datar, "Ngaco, udah yuk ke ruang rapatnya," ucapnya menepuk punggung Alkana seolah mengkode Alkana untuk segera berjalan.
Diruang rapat, meja-meja sudah tertata rapi. Botol minum serta kotak kecil berisi makanan ringan pun sudah tersedia. Anggota rapat beserta tamu juga sudah berdatangan dan menempati kursi masing-masing.
Manik Altair menatap dengan dalam. Memang tak seorang pun tau seberapa dal tatapan itu. Hanya Altair yang mengerti tatapan itu sendiri.
Bibirnya membentuk senyum tipis, cukup untuk mendeskripsikan kalau dia punya karisma yang hebat.
"Selamat pagi, perkenalkan saya Altair Hexana, ketua OSIS SMA Andromaeda sekaligus penanggung jawab atas sederet kegiatan P5 yang akan dilaksanakan satu minggu lagi."
Altair menatap sekilas para anggota rapat yang hadir, "Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada pada pihak sponsorship yang sudah berkenan hadir dalam rapat hari ini. Tak luput juga kepada kepala sekolah beserta jajarannya sudah mempercayakan kegiatan P5 ini kepada saya. Tanpa berlama-lama lagi, mari mulai rapatnya."
Sederet rangkaian acara pun dibacakan oleh Altair, sesekali anggota OSIS yang ikut rapat juga menyahuti ucapan Altair. Lalu masuk pada sesi presentasi semua memperhatikan dengan jelas. Alkana melirik pada tamu yang menjadi sponsorship, maniknya jatuh pada Alynx. Sang pemilik manik jelaga itu tak henti-hentinya menatap sahabatnya dengan tatapan penuh kagum, lebih tepatnya seperti tatapan bangga seorang orang tua pada anaknya.
Alkana kembali menatap Altair, lalu menatap Alynx lagi, kembali ke Altair lalu Alynx lagi. Tatapan itu tak berubah sama sekali, Alkana berani jamin kalau Alynx bahkan tak berkedip. Konspirasi macam apa ini?!
'Hmmm, ada apaan nih?!'
"Sekian terima kasih," ucap Altair mengakhiri sesi presentasinya.
Semua orang di ruang rapat bertepuk tangan sambil tersenyum hangat.
"Bagaimana bapak-ibu?" Tanya kepala sekolah kepada ketiga sponsorship itu.
Alynx tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, "Saya tidak akan pernah menyesal untuk menjadi sponsorship acara P5 di SMA Andromaeda ini. Saya suka program-programnya, sangat jelas dan tentu saja itu menjadi kerja sama yang menguntungkan," ucapnya dengan lugas. Ia adalah sponsorship di bidang teknologi, HOWLER, sebagai salah satu perusahaan portal berita dan memiliki beberapa aplikasi AI yang sangat membantu para pelajar mengerjakan tugas-tugas mereka.
"Saya juga suka programnya. Kalian keren, semoga berjalan dengan lancar ya," sahut Kalana Swastika, founder dari Swastika beauty, klinik kecantikan yang memproduksi skincare mereka sendiri sesuai dengan kebutuhan kulit pelanggannya. Ya, skincare itu nomor satu, apalagi buat para remaja.
Sakana Yoelan tersenyum, "Saya akan tambahkan dananya jika masih kurang," pemilik rumah makan jawa yang terkenal dengan makanan yang aman dikantong tapi rasanya otentik parah.
YOU ARE READING
ALTAIR
General FictionAltair Hexana, ketua OSIS kebanggaan sekolah SMA Andromaeda yang memiliki julukan 'Tuan Tanpa Cela' malah bertransmigrasi ke tubuh duda beranak enam! Bagaimana kelanjutan kisah Altair Hexana, si jiwa tersesat? Yuk simak kelanjutannya di sini. Cerita...
