Bab 1

5.7K 749 137
                                    

"BINTAAAAANG!!!" teriak Bu Siti, guru biologi yang kali ini mendapatkan tugas sebagai guru piket. "Kali ini kenapa lagi?"

"Mobil saya mogok, Bu," sahut Bintang.

"Alasan! Tiga hari yang lalu, kamu juga bilang begitu."

"Kalau gitu, motor saya aja deh, Bu, yang mogok."

"Enak saja kalau ngomong. Udah, nggak usah banyak alasan. Kali ini ...," Bu Siti melirik jam dinding yang terpasang di dekat pos sekuriti, "... kamu terlambat dua puluh menit. Kamu tau artinya apa?"

"Saya harus keliling lapangan dua puluh kali, dan hormat pada bendera merah-putih selama dua jam. Saya betul kan, Bu?" tanya Bintang.

"Ya udah, tunggu apa lagi? Buruan sana!"

Bintang tersenyum manis. Ia membungkuk hormat pada Bu Siti. Kemudian, segera melaksanakan hukumannya. Begitu selesai lari, Bintang segera berdiri di depan tiang bendera merah-putih. Sebelum ia menghormati bendera, Bintang menyalakan iPodnya untuk menyetel lagu Have fun dari band Sheila on 7 salah satu dari dua band favoritnya yaitu Sheila on 7 dan Peterpan sejak kecil sampai sekarang.

Bintang mengenakan headphone yang ada di lehernya sambil menyanyi mengikuti alunan musik. Dengan tangan kanan tetap posisi hormat, Bintang mengangguk-anggukan kepala sambil menghentakkan sebelah kakinya.

"MALAM YANG PANJANG BARENG TEMAN KULEWATI , JANGAN PULANG SAMPAI SAAT TERBIT MENTARI. YEAH!!!" teriak Bintang.

Bintang bernyanyi dengan nyaring hingga membuatnya menarik perhatian bagi para siswa yang sebagian lewat. Walaupun sebenarnya pemandangan itu adalah pemandangan yang sudah biasa dan sangat sering sekali terjadi, tapi tetap saja itu merupakan suatu tontonan yang menarik.

Tatapan-tatapan itu sama sekali tidak menganggu Bintang. Ia malah semakin melancarkan aksinya sambil berjoget tidak karuan.

Satpam dan Bu Siti yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepala. Tidak berusaha untuk menghentikan aksi Bintang karena tahu itu hanya perbuatan sia-sia dan buang tenaga.

Saat Bintang masih asik, tiba-tiba ia merasa HP di saku celananya bergetar. Bintang berhenti dan melihat ada panggilan masuk dari Jojo, sahabatnya.

"Kenapa, Jo?" sapa Bintang.

"Hari ini lo masuk, nggak?" tanya Jojo.

"Masuk, dong."

"Kok, nggak ada? Lo lagi di mana?"

"Biasa. Lagi ngehormatin si merah-putih."

"Telat lagi?"

"Yoi."

Dari seberang, Jojo mendecak. "Kebiasaan, deh, lo! Emang, lo nggak capek apa dihukum mulu? Gue dong! Selalu rajin datang pagi."

Bintang mencibir. "Kalo elo sih, emang kudu datang pagi. Kalo nggak, lo nggak bakalan bisa dapat contekan," sindirnya. Jojo menanggapi sambil tertawa.

"Betewe, Rangga ada di kelas nggak?" tanya Bintang.

"Tadi sih ada. Tapi, sekarang lagi di luar. Katanya, mau cari minum di kantin."

"Ya udah deh, gue langsung ke kantin aja. Lo mau ikut, nggak?"

"Sori, bos! Gue anak rajin. Nggak suka ngebolos."

"Alah! Bilang aja kalau bentar lagi Bu Lisa mau ngajar."

Bulan untuk Bintang (Morning) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang