Bab 10

4.2K 456 29
                                    

KEESOKAN harinya saat istirahat pertama, seperti biasa Bulan menunggu Kiki di depan kelas untuk istirahat bersama. Saat masih menunggu, tiba-tiba Bulan melihat geng D'angels berjalan ke arahnya.

Gawat! Pekik Bulan. Ia sudah yakin sebentar lagi nasibnya bakalan apes.

Di saat D'angels mendekat, Stella menatap Bulan dengan tajam. "Awas lo!" ancam Stella. Setelahnya mereka berlalu begitu saja.

Bulan menatap mereka dengan bingung. "Nggak ada keroyokan, nih? atau jambak-jambakan minimal?" katanya pelan. Tapi ia langsung tahu begitu melihat Jojo yang berdiri beberapa meter di depannya.

Jojo mendekat. "Mana Kiki?" tanyanya.

"Mereka belum selesai." Tunjuk Bulan ke arah kelas.

Jojo menengok. Terlihat semua siswa-siswi masih ada di dalam kelas dengan seorang guru yang duduk di depan.

Jojo mendecak. "Kebiasaan deh, Bu Nunung. Nggak tau muridnya pengen istirahat, apa?" rutuknya.

Bulan menoleh ke arah Jojo. "Mm ... makasih, ya, Kak," katanya.

Jojo menatap Bulan sambil mengernyit. "Heh? Maksud?"

"Kemaren kalo nggak ada Kak Jojo, mereka pasti ngejar gue."

"Oh, yang itu?" Jojo manggut-manggut kemudian ia tersenyum jail. "Yee ... geer banget lo. Ngapain juga gue nolongin cewek pas-pasan kayak lo? orang gue nolongin Kiki, kok."

Bulan langsung cemberut. Ia asli kesal dibilang cewek pas-pasan. Emangnya dia jelek banget, apa?

Jojo langsung tertawa. "Yah, dia ngambek. Becanda doang kali, Non. Lo itu manis, kok. Yah, walaupun manisan Kiki juga sih, hehe ...."

Bulan makin cemberut. Bibirnya sampai maju beberapa senti. Lagian cewek mana sih yang nggak kesel? Udah dibilang pas-pasan, dibanding-bandingin lagi. Mana dibandingin sama cewek cakep, pula. Jelas aja Bulan--yang emang dasarnya punya tampang biasa aja--jadi keki.

Tidak lama, Bu Nunung keluar dari kelas Kiki.

"Siang, Bu," sapa Jojo. "Makin cantik aja, Bu," godanya.

Bu Nunung mendengus. "Saya nggak tersentuh sama rayuan kamu!" katanya dan langsung berjalan pergi.

Jojo hanya tertawa. Begitu Kiki keluar kelas, Jojo langsung menarik tangan Kiki. "Udah gue tunggu!"

"Eh! Eh! Apa-apaan nih!" protes Bulan. Ia melepaskan tangan Kiki dari Jojo. "Mau lo bawa ke mana dia?"

"Gue disuruh Bintang buat bawa Kiki pergi," sahut Jojo.

"Enak aja! Nggak bisa gitu, dong! Orang dari tadi gue udah nungguin Kiki buat istirahat bareng."

"Gue juga nungguin Kiki dari tadi," Jojo tidak mau kalah.

"Tapi duluan gue!" sungut Bulan, hingga terjadi debat mulut antara ia dan Jojo.

"Udah! Udah!" Kiki menengahi. "Maaf, Kak. Tolong bilangin sama Kak Bintang, saya mau istirahat sama Bulan."

Jojo mendengus. Ia menatap Bulan. Bulan balas menatapnya dengan tatapan mengejek. Jojo kembali menatap Kiki. "Jadi lo nggak mau, nih? Oke gue aduin. Gue bakal bilang kalau cewek pas ... maksud gue Bulan udah ngelarang lo buat ketemu Bintang."

Kiki langsung protes. "Kok Kak Jojo gitu, sih? Ini kan bukan salah Bulan. Saya nggak mau ketemu sama Kak Bintang karena saya mau istirahat."

"Tetep aja gue bakalan ngomong gitu," sahut Jojo tak acuh.

"Tapi kan--"

"Udah, Ki. Biarin aja!" potong Bulan. Ia menggandeng tangan kanan Kiki untuk membawanya pergi. Sesaat Bulan menoleh Jojo. "Bilang sama Bintang sialan itu, jangan seenaknya jadi orang!"

Bulan untuk Bintang (Morning) ✔️Where stories live. Discover now