Change you.

1.2K 149 4
                                    

Nayeon bergidik melihat pakaiannya. Astaga. Kenapa jadi seperti ini?

   "Ya! Nayeonnie! Kenapa lama sekali?" Tanya Seung Cheol. Gadis itu menggigit bibirnya lalu keluar dari kamar pas.

"Scoups, aku sedikit risih dengan baju ini, terlalu minim," keluhnya.

Seung Cheol mengedipkan matanya berkali-kali. Sial. Gadis ini manis sekali.

"Scoups?" Seung Cheol tersadar.

"Kau cantik sekali bodoh!" Ujarnya.

"Bukan itu maksudku, baju ini terlalu minim, aku risih," keluhnya.

"Noona, aku ambil baju ini," ujar Seung Cheol tanpa mendengarkan kata gadis itu.

"Noona?" Gumam Nayeon.

"Langsung dipakai?" Tanya sales. Seung Cheol mengangguk.

Nayeon menghela nafas. Kenapa jadi terjebak seperti ini?

"Scoups, aku.."

"Sudah jangan membantah, ikuti saja aku, lagipula aku juga tidak suka kau berpakaian lebih minim daripada ini," ujarnya. Nayeon menurut lalu memegang tangan Seung Cheol. Seung Cheol terkejut.

"Ya! Kenapa memegang tanganku?" Tanyanya curiga.

"Kacamataku ada padamu, min-ku bertambah kemarin,"

"Begitu ya?" Gumamnya. Ia membalas genggaman tangan gadis itu lalu membawa gadis itu pergi dari toko.

"Kau min berapa?" Tanyanya. Nayeon menggigit bibirnya.

"Enam.." jawabnya.

"Omo!? 6?!?" Demi apapun lelakibitu tak percaya. Separah itu? Enam?

"Iya..." Seung Cheol menghela nafas. Gadis ini malang sekali.

"Sini tanganmu, ikuti aku saja," ujarnya menarik tangan gadis itu lembut. Ia mengikuti kemana Seung Cheol berjalan. Tapi rasanya, saat tanpa kacamata, saat ia melihat Seung Cheol sedih, ntah kenapa rasanya ia dapat melihat itu. Aneh bukan?

Seung Cheol berhenti disebuah optik di mall itu. Ia masuk kedalam bersama Nayeon disamping.

"Ya, Seung Cheol, apa kabar?" Tanya seorang pria paruh baya. Lelaki itu tersenyum singkat.

"Baik Ahjussi," jawabnya. Pria paruh baya itu tersenyum manis lalu melihat ke arah Nayeon yang tersenyum padanya.

"Ada yang perlu aku bantu?" Tanyanya. Seung Cheol mengeuk-ngetuk jarinya.

"Ahjussi ada lensa mata min-6 tidak?" Tanyanya. Pria paruh baya itu tersenyum ke arah Nayeon.

"Untuk gadis ini ya?" Seung Cheol mengangguk. Pria itu kembali ke belakang. mengambil sesuatu ntah apa itu.

"Siapa namamu?" Tanya pria itu . Nayeon tersenyum kecil.

"Lim Nayeon, tuan,"

"Panggil ahjussi saja," ujarnya. Gadis itu tersenyum. "Arrayo," sahutnya.

"Lebih baik pakai lensa yang warna coklat saja," sarannya.

"Aku ikut Scoups saja, Ahjussi. Aku tak pandai memilih warna," Seung Cheol membelakkan matanya.

"Kenapa aku?!" Gadis itu hanya tersenyum jahil.

"Jangan pilihkan warna terang seperti biru Scoups." Pintanya. Seung Cheol mengerang.

"Ahjussi, yang warna coklat saja," ujarnya. Ahjussi itu mengangguk lalu memberi kotak lensa beserta lensanya.

"Langsung pakai saja, min-mu nanti bertambah," ia tersenyum.

"Arrayo Ahjussi," ia memasang lensanya. Awalnya sedikit risih. Tapi kalau dipikir-pikir lama-lama akan terbiasa.

"Bisa lihat aku tidak?" Tanya Seung Cheol. Gadis itu mengangguk.

"Ini uangnya ahjussi, gomawoyo ahjussi," ujarnya.

"Kenapa kau yang bayar?" Tanyanya. Seung Cheol mengedikkan bahunya.

"Tidak apa-apa kan? Kau hanya tinggal mengikutiku saja," jawabnya asal. Sang ahjussi tertawa melihat tingkah mereka.

"Gajja," ajaknya keluar. Gadis itu menurut lalu mengikuti Seung Cheol keluar dari optik itu.

Selama mereka belewati beberapa toko, selama itu juga mereka membeli baju, sepatu, dan apa saja. Dan Nayeon masih tidak mengerti maksud lelaki ini padanya.

Mereka duduk di caffe di mall itu. Dan Nayeon merapikan belanjaannya.

"Kenapa kau mengajakku kesini? Lalu kenapa membelu semua ini?" Tanyanya polos. Seung Cheol memainkan jemarinya lalu melirik gadua itu sejenak.

"Agar kau tidak dibully lagi, plus, kau akan kursus selama sebulan ini denganku, lalu kau harus bayar hutangmu nanti, bagaimana?" Ujarnya. Nayeon mengerucutkan bibirnya tak mengerti.

Seung Cheol melihat gadis itu lalu mendekatkan wajahnya.

"Kau mau dicium?" Tanyanya. Refleks Nayeon mundur. Apa-apaan lelaki ini!?!?!

"Ya!! Kau ini!" Marahnya. Seung Cheol tertawa sejenak. Gadis ini lucu sekali.

"Ini pesanannya," ujar pelayan itu. Nayeon tersenyum gembira. Seung Cheol melihat itu ikut tersenyum.

Melihat gadis ini mengingatkannya pada mendiang ibunya.

♧♣♧

Between UsWhere stories live. Discover now