Something wrong.

1.1K 169 6
                                    

Nayeon dan Dahyun melewati sekumpulan Seung Cheol untuk yang kedua kalinya. Dan ia tak melihat lelaki itu disana. Kenapa ia jadi khawatir begini?

"Hai cantik, kau murid baru ya?" Tanya SeungKwan saat gadis itu melihat ke arah mereka.

"Kalian tidak ingat Nayeon? Gadis kacamata besar itu?" Tanya Dahyun. Tiba-tiba Vernon melompat ke arah mereka.

Dahyun merasakan detak jantungnya.

  "Kau sudah pulang? Ya ampun! Aku menunggumu begitu lama, Dahyunnie!!! Bagosipoooo," ujarnya histeris. Gadis itu bergidik lalu menutupi wajahnya dibelakang Nayeon.

"Ya, kau siapa?" Tanya Vernon. Gadis itu menggigit bibirnya.

"Lim Nayeon," jawabnya singkat. Vernon membelakkan matanya.

"Untuk apa kesini?" Tanyanya menutupi perasaan penasarannya.

"Aku ingin bertemu Scoups, dia ada tidak?" Tanya gadis itu. Vernon menggeleng.

"Dia pulang, sakit katanya," jawabnya santai. Gadis itu terkejut.

Sakit apa? Bukannya tadi ia berselisih dengan lelaki itu? Lalu kenapa tiba-tiba sakit?

"Nayeonnie, lelaki itu tidak ada disini, kita pulang sekarang?" Tanya Dahyun mengabaikan Vernon yang berceloteh. Nayeon tampak berpikir.

"Tidak, kau pulang duluan saja, aku ingin ke rumah Scoups dulu." Jawabnya. Vernon menaikkan satu alisnya.

"Dahyun, kau mau ku antar pulang tidak?" Tanyanya. Gadis itu menggeleng.

"Ayolah? Aku akan belikan kau cotton candy yang kau suka!" Dahyun tetap menggeleng.
Vernon melirik Nayeon yang masih melihat mereka.

"Dahyun, kau pulang dengan Vernon saja ya? Aku ada urusan," Nayeon melambaikan tangannya.

"Nayeon~ah!!! Yaa!"

♣♧

Nayeon berdiri disebuah rumah mewah milik Seung Cheol. Ia menetralkan detak jantungnya sedari tadi.

Ia menekan bell disana dan menampakkan seorang wanita paruh baya yang membuka pintunya.

"Anda Lim Nayeon kan?" Tanya si pelayan rumah. Gadis itu mengangguk. Pelayan itu membiarkannya masuk.

"Aku sangat minta tolong padamu, tuan Scoups tidak ingin keluar kamar dan seharian dari pagi ia belum makan, bisa kau paksa dia untuk makan tidak?" Nayeon terkejut mendengarnya. Gadis itu mengerjapkan matanya.

Sebenarnya ada apa dengan Seung Cheol?

"Baik ahjumma, aku akan mencobanya," sang bibi itu berterima kasih lalu membiarkan Nayeon masuk ke kamar Seung Cheol sambil membawa bubur merah yang dibuatnya. Bahkan Nayeon lebih hebat daripada pelayan yang memasak.

"Scoups? Kau didalam kan?" Tanyanya pelan. Ia mendorong pintu kamar Seung Cheol lalu meletakkan makanannya di meja. Dilihatnya Seung Cheol tertidur sambil memeluk sebuah foto. Wajahnya pucat dan mulut nya mengigau tak jelas.

"Scoups??" Panggil gadis itu. Nayeon menyentuh keningnya. Astaga. Panas sekali.

"Ya, Scoups, kau harus makan dulu!!" Suruhnya. Tiba-tiba tangannya ditahan Seung Cheol.

"Disini saja ya, eomma jangan kemana-mana," Nayeon merasakan jantungnya yang berdegup kencang. Dilihatnya keringat dari Seung Cheol membasahi tubuhnya.

"Eomma, aku sendiri," ntah kenapa. Melihat Seung Cheol mengigau rasanya seperti itu ingin menangis. Ia mengelus rambut Seung Cheol lalu membersihkan keringat Seung Cheol.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang