About old time.(bonus chapt)

1.7K 153 16
                                    

   Scoups menangis menatap makam ibunya. Kenapa waktu begitu cepat berlalu? Kenapa harus begini? Apa ini cobaan yang tepat untuknya?

   Bahkan ayahnya sudah pergi lagi menyelesaikan saham-saham bodoh itu. Apa itu benar-benar ayahnya? Sijahat itu ayahnya? Ia tak percaya. Kenapa disaat ibunya meninggal dan ayahnya masih saja melanjutkan pekerjaan itu?

    Saat itu hujan. Dan Scoups sendiri. Tak ada yang menemani. Hampa. Tak bersuara. Ia berjalan dan membiarkan tubuhnya basah diguyur hujan.

   Ia melihat sebuah minimarket disana. Perutnya lapar. Ia berjalan menuju minimarket itu membeli ramen. Sebuah kenangan kecil terulang saat ibunya memasaknya sebuah ramen hangat. Membuat perutnya senang merasakan masakan ibunya itu. Tapi itu dulu. Kini tidak ada lagi.

   "Terima kasih ahjumma."  Ucapnya lalu duduk disalah satu kursi minimarket. Menyeruput ramennya pelan. Lalu menitikkan air mata. Sakit sekali rasanya.

   "Baru saja kau pergi. Aku sudah merindukanmu lagi eomma,"  ucapnya. Tak ada sanak saudaranya yang datang saat kematian ibunya. Sakit sekali rasanya.

   "Eomma? Yeoboseoyo?"  Scoups menoleh ke sumber suara. Memperlihatkan seorang gadis seumurannya yang bergerak resah melihat derasnya hujan.

   "Deras sekali eomma, ne, sebentar lagi ya aku pulang. Ne eommani,"  dilihatnya gadis itu mematikan ponselnya lalu duduk membelakanginya. Bodohnya, Scoups masih menatap gadis itu.

   "Kenapa?" Tanyanya membuat Scoups gelagapan.

   "Tidak ada.."  gadis itu justru semakin memperhatikan gerak-geriknya. Tiba-tiba gadis itu duduk dihadapannya. Membuat Scoups terkejut menatapnya horor.

    "Kau menangis ya?" Tanyanya membuat Scoups tercengang.

    "Apa-apaan kau," ujarnya tak senang gadis itu meletakkan sebotol susu dihadapan Scoups.

    "Kau basah kuyup begitu."  Omelnya. Scoups menundukkan wajahnya.

    "Pakai ini saja ya saat pulang," ujarnya menyodorkan jaket hitam.

    "Lalu kau bagaimana?"  Tanya Scoups. Gadis itu menampakkan kedua gigi kelincinya.

    "Aku bawa payung. Lagipula tadinya aku mau menunggu hujan. Anginnya kebcang sekali tadi," ujarnya. Scoups memandang wajahnya.

    "Siapa namamu?" Tanyanya. Gadis itu lagi-lagi tersenyum.

    "Lim."  Belum sempat Scoups meminta penjelasan, gadis itu beranjak dari tempat duduknya.

   "Hei kau, aku duluan ya! Hati-hati dijalan nanti," ujarnya ceria lalu melambaikan tangannya ke arah Scoups.

><

   Umurnya masih sepuluh tahun. Tapi hatinya ntah bagaimana menaruh perasaan secepat itu.

   Scoups meletakkan botol susu kosong pemberian gadis gigi kelinci itu. Ia tersenyum kecil  melihat botol dihadapannya itu.

   "Lim.." gumamnya. Ia tersenyum lagi. Baik sekali anak itu. Rasanya seperti melayang saja.

   "Apa benar namanya sesingkat itu?" Gumamnya lagi. Ia memeluk jaket hitam pemberian gadis itu. Hangat sekali.

   Cinta pertama memang selalu berkesan lugu dan manis. Dan tertanam dihatinya akan bertemu gadis itu lagi.

♣♧

Between UsOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz