Hari Baper

7K 350 3
                                    

Selama beberapa minggu aku tak pernah melihat kevin lagi, bahkan sewaktu aku menanyai guru-guru jawabannya selalu sama, "Ibu juga gak tau drey."

Walaupun aku tidak mencintai Kevin, tapi Kevin itu sudah ku anggap saudaraku sendiri. Hubunganku dengan Revan juga membaik, bahkan Kami semakin dekat. Seperti sekarang aku lagi duduk berdua dengannya di Kakntin.

"Drey?"

"Hmm ya?"

"Nih makan dulu, gue bawain lo roti bakar. "

Aku tersenyum melihatnya, "Aaa thank you Revan."

Revan tersenyum menanggapinya.

Aku melahapnya dengan rakus dan Revan terus melihatiku dengan senyumannya.

"Ih jangan diliatin kayak gitu dong rev, gue malu,"ucapku sambil menutupi wajahku dengan tangan.

Revan tersenyum sejenak, "Ih masa ama pacar malu sih."

WHAT? PACAR? Aku baper. "Yee kita ga ada hubungan apa apa kali."

"Kok Kamu gitu sih yang?"

"Ih jijay gue dengernya."

"Tapi Kamu suka kan?"

Aku tertawa geli mendengarnya.

***

"Ih masa ama pacar malu sih."

Satu kalimat itu bisa membuatku terbang ke langit ke tujuh. Aku tersenyum mengingat kejadian di Kantin tadi.

"Lo gila drey?"ucapan Kak Ferdy membangunkanku dari lamunan itu.

"Ga kok Kak, "ucapku sambil tersenyum senang.

Kak Ferdy menaikkan sebelah alisnya.

"Oh iya Kak gimana kabar Kakak ama Femy?"

Kak Ferdy tersenyum pahit, "Gak tau ah. Gue terjebak friendzone kayaknya."

"Kok bisa gitu sih?"

"Gue kemaren lihat Femy jalan sama cowo sambil rangkulan."

Hah? Femy deket ama cowo? Emang iya? Seingetku Femy hanya dekat sama Kak Ferdy, apa dia?

Kak Ferdy menoyor kepalaku, "Lo niat dengerin gak sih drey?"

Akupun cengengesan, "Iya iya, gue gak tau ama tuh cowo Kak. Hm gue ke kamar dulu ya"

Aku meninggalkakn Kak Ferdy yang makin galau.

Sebenernya aku tahu laki-laki itu siapa.

***

Aku memperhatikan dengan seksama perempuan ini bercerita dilayar laptopku, "Tuhkan bener tebakan gue, pasti cowo itu yang dimaksud Kak Ferdy," ucapku

Femy tertawa keras, "Iya Drey, si Dio baru balik dari paris. Dan langsung ngajak gue jalan. Da lo taukan gue ama dio itu udah kayak orang pacaran kalau jalan berdua."

"Lo tau ga fem? Muka Kak Ferdy lucu banget pas lagi galau,"ucapku sambil tertawa.

Femy terdiam sesaat, "Tapi drey Kak Ferdy beneran suka sama gue apa enggak sih?"

"Oh jadi lo ragu ama Kakak gue nih ceritanya?"

Femypun menghela nafas, "Ya gimana gak ragu guenya. Kak Ferdynya gak nembak gue. Berasa friendzone."

"Cie minta ditembak, minta hubungan aja sama dia fem."

Femypun melototkan matanya, "LO KIRA GUE CEWEK APAAN."

Can I Move On?Where stories live. Discover now