Perasaan yang Sama

6.1K 409 3
                                    

Tiba-tiba pundak ku ditepuk oleh seseorang, "Hai, apa kabar?"

Aku terkejut melihat seseorang yang ada disampingku ini, "Kevin?"

Kevin tersenyum, "Ya, ini gue. Kangen yak?"

"Gak ih pede abis lo."ucapku sambil tertawa

"Gue mau bicarain sesuatu"

Aku mengernyit bingung, "Sesuatu apa?"

"Gue rasa hubungan kita sampai disini aja."

"Kenapa?"

"Gue tahu, lo gak cinta sama sekali sama gue. Hati lo masih milih Revan."

Aku terdiam, "Tapi, gue akan berusaha lupain dia kev."

Kevin membelai rambutku, "Kalo lo emang mau lupain dia, dari awalpun lo bisa lupain dia. Tapi sayangnya, hati lo belum siap lupain dia."

Tak terasa setetes air turun, "Lo bener kev, gue gak siap buat lupain dia."

"Dan gue mau jujur sama lo, gue nemuin cewek yang berbeda dari yang lainnya. "

Aku tersenyum mendengarnya, "Gue senang akhirnya, lo bisa nemuin yang lebih baik dari gue."

"Lo gak marah kan drey?"

"Ngapain marah, kalau sahabat gue bahagia."

***

Aku berjalan menyusuri sore yang indah ini ditaman aku sedang menunggu seseorang, ya Femy. Aku lihat dari kejauhan ada Revan sedang bersama pacarnya.

Aku tersenyum miris, dia sudah bahagia dengan pacarnya yang sekarang. Tapi, kenapa kelihatan seperti berantem?

Aku mengernyit bingung, sudahlah ini bukan urusanku. Aku memilih mencari tempat untuk duduk. Femy lama banget sih.

[line]

Audrey: 15 menit aja lo gak dateng, gue tinggalin

Audrey: gue nunggu lama banget, kenapa sih lo gak datang aja ke rumah? Lo ada masalah ama ka Ferdy?

Audrey: oke fix, line gue ga lo read.

Gak ada kerjaan banget sih aku disini, cuman lihat pemandangan orang pacaran lagi berantem. Mending aku pulang aja kalo gini.

[line]

Audrey: fix, gue ngambek ama lo, dan gue balik bye.

Ngeselin amat si Femy, apa dia emang lagi ngerjain aku biar lihat Revan sama dea. Akupun berjalan ke arah parkiran mobil.

Disaat aku berjalan, tiba tiba ada yang menahan tanganku. Ah ini pasti Femy nih, kebiasaan banget, akupun berbalik dan siap memarahi Femy, "Lo tuh ya fem—"

"Hai drey,"sapa Revan

DAG DIG DUG, anjir kok Revan?

"Eh hai."

Revan menatap lurus mataku, "Gue mau bicara sesuatu sama lo."

Aku melongo bingung, "Bukannya lo tadi sama pacar lo ya?"

Revan tersenyum dan menarik tanganku.

Akupun mengikutinya, dan kita duduk berdua dibangku taman.

"Gue baru putus sama dia drey."

Entah perasaan apa ini, aku senang sekali. Rasanya senang kalau orang yang kita suka putus dengan pacarnya.

"Terus?"

"Lo gak mau tahu kenapa?"

"Ga, kan bukan urusan gue juga."

"Yaelah, yaudah gue mau curhat aja."

Can I Move On?Where stories live. Discover now