The Wedding and Honeymoon

4.6K 161 4
                                    

"Drey, kalo dimake up'in jangan gerak-gerak dong."tegur mami yang sedang membenarkan dressnya.

Aku mendengus kesal, "Lagian lama banget make up gini doang."ucapku

Mba-mba make up pun tertawa kecil, "Yaudah, ini udah selese juga kok mba Audrey."

Aku tersenyum senang, "Yeay! Makasih ya mba."

Mamipun memberikan dressku lengkap dengan wedgesnya, "Nih dipake cepet, acaranya udah mau mulai noh."

Aku mengangguk sambil tersenyum, "Aku ganti baju dulu yam am."

***

Akhirnya selesai ganti baju, sekarang mau keluar kamar. And then ternyata tamu banyak yang sudah datang. Sial!

Mending aku ngintip Femy yang rambutnya dibikin bridal style dah, aku sih memilih rambutku dibiarkan tergerai.

"Kok lo tambah cantik ya fem?"ucapku

Femy terkekeh kecil, "Cantik karena make up juga drey, kalo gak dimake up juga gue dekil banget."

Aku tersenyum mendengarnya, "Hari ini gue bakal kehilangan satu-satunya laki-laki yang biasanya melindungi gue. laki-laki yang selalu khawatir ketika gue magh, laki-laki yang marah jika gue telat makan. Tapi, sekarang laki-laki itu menikah dengan perempuan yang menjadi sahabat gue."

"Apaan sih drey? Dramatis banget elah."ucap Femy tersenyum malu.

"You deserve him, fem. Jaga dia ya. gue bakal kangen lo berdua nanti setelah kalian pindah ke Bandung."ucapku tersenyum miris.

Femy langsung memelukku, "Gue bakal jaga ka Ferdy drey tanpa lo beritahupun gue jaga selalu. Gue juga akan kesini seminggu sekali."

***

Aku berjalan menuruni tangga sambil tersenyum dengan para tamu, rasanya sekarang sudah berbeda. Aku memakai dress berwarna peach ini pilihannya Revan dan aku menyukainya. Hari ini adalah hari resepsi pernikahannya ka Ferdy dan Femy, padahal aku ingin mendahuluinya karena dia ingin menyelesaikan kuliahnya dulu, tapi karena kata mami tidak boleh mendahului kakak ya sudah aku mengalah bersama Revan.

"Kamu cantik banget."bisik Revan yang tiba-tiba berada disampingku.

Aku tersenyum senang, "Kamu juga ganteng banget."ucapku sambil melihat penampilan Revan.

Revan mencubit pelan pipiku, "Aku gak sabar lagi mau nikahin kamu."

Aku terkekeh kecil, "Sabar dong. Aku juga gak sabar lagi jadi perempuan yang setiap harinya merapikan dasi kamu yang selalu berantakan itu."

Revan menyentil hidungku, "Aku juga gak sabar lagi untuk memarahi kamu kalau kamu telat makan."

"Ish, emangnya aku anak kecil, pake diingetin makan segala."gerutuku.

"Kamu selalu menjadi anak kecil yang manja kalau sedang bersamaku."ucap Revan sambil tersenyum.

Aku tersenyum,"Aku sedih karena laki-laki yang biasanya melindungiku akan mulai meninggalkanku."

Revan merangkulku, "Tapi, laki-laki yang berada disamping kamu ini siap menjaga kamu setiap saat."

"Woy jangan mesra-mesraan disini dong, gak lihat tuh tamu-tamu ngelihatin lo berdua."tegur Tiara sambil terkekeh kecil.

Aku tertawa, "Ara jangan iri gitu dong. Ara kan mau kawin juga sama Kevin."

"Nikah dulu baru kawin ka Audrey."ucapnya

Can I Move On?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang