1. DREAM

102K 2.5K 39
                                    

Halloo readers tersayangku,

Sebelumnya, Ini Adalah Cerita Pertama Author di Akun @momipupuy , Nah Akun itu udh ke Log , Jadi Author ganti ke akun ini ya , dan Maaf sekali Author mulai lagi dari Part Awal Padahal udah sampe 18 part , Mohon sangat bersabar ya Next Part Possessive nya.
Happy reading :*

REVISI ... REVISI ... REVISI ...

Angin Lepas Meniupkan rambutku hingga bergerak lambat. Bau khas pekat tanah tercium hingga memasukin rongga hidung ku, suara deru ombak seperti berbisik mengeliti ditelinga. Bahkan dengan mata tertutup seperti ini pun membuat khayalan ku benar-benar sempurna. Teriakan canda nakal dari anak-anak kecil, tawa ria orang-orang yang bergembira membingkai kesempurnaan ini. 

Hmp, indahnya suasana pantai

Namun tiba-tiba suasana menjadi senyap.
kemana hilangnya suara hempasan halus ombak? Kemana hilangnya suara teriakan canda bahagia dari orang-orang ?

ini aneh? kulit dahi ku mengkerut membentuk garis bingung, perlahan bulu mata lentikku bergerak pelan , mataku sedikit menyipit untuk menyatukan cahaya terik matahari dengan titik fokus penglihatanku. Dan betapa terkejutnya aku ketika pandanganku menjadi titik sempurna, benar-benar senyap, kepalaku bergerak kekiri-kanan memperhatikan semua orang yang menjadi diam dan bisa dikatakan mereka mematung, semua mata mereka melihat lurus kedepan. Garis kerutan didahiku semakin terbentuk memerhatikan wajah satu persatu orang-orang yang berada didekat ku, Karena tingkat kepenasaran yang semakin tinggi membuat kepalaku bergerak untuk mengikuti arah pandangan mata mereka.

Deg,

air wajahku langsung berubah, aku kembali dikejutkan untuk yang kedua kalinya kali ini.

Ya Tuhan, kemana hilangnya air laut ? yang benar saja. kedua mataku membulat melihat hamparan luas tanah tanpa air laut, hanya lepasan pasir pantai yang basah meninggalkan jejakannya, para Kepiting, ikan, ubur ubur, batu karang benar-benar terlihat jelas didepan kami .

Otakku langsung berputar teringat dengan berita-berita hangat yang baru saja tadi pagi aku lihat dibeberapa acara berita televisi,  berbagai rekaman kejadian yang mengerikan mereka tampilkan dengan durasi yang sangat pendek namun sangat membekas hingga kini tertampilkan kembali di benakku, tapi mungkinkah ini?

Jangan-jangan, setetes keringat mengalir dari dagiku.

Deru ombak mengelegar dasyat terdengar secara tiba-tiba , semua orang berteriak, tak lama setelah itu terlihat ombak yang, Ya Tuhan tinggi sekali, ombak itu sangat jauh namun kelihatan begitu menjulang ke langit , siap menerjang dan meraup apapun yang menjadi penghalang, semua orang berteriak histeris ketika melihat ombak itu mulai mendekat , mereka mulai berlarian menjauh dari pesisir pantai. Tinggallah aku yang masih mematung melihat gumpalan , tidak, melainkan gundukan air yang menjadi raksasa dihadapanku, suasana sungguh gaduh dengan jeritan kepanikan semua orang. 

Ombak itu semakin mendekat. Entah apa saja yang dibawa ombak itu begitu banyak. Ku teguk salivaku dengan bersusah payah , ketika pandangan mataku mendapati  sebuah kapal pesiar besar yang terbelah dua dan siap menjadi senjata yang akan mematahkan tulangku.

aaarrghhh,

Teriakan seorang anak kecil menyentakkanku dari kekagumanku akan ombak laut yang berubah menjadi malaikat kematian.

Bodoh! Apa yang ku lakukan berdiam diri seperti ini.

Aku pun bergegas lari, tak ingin berlama-lama melihat kiamat didepan ku ini.  Kedua tangan ku sudah berkeringat dingin, aku ingin berlindung dan tentu saja selamat, tak perduli lagi dengan apa yang ada dihadapanku, aku terlalu takut hingga terus menerobos siapa pun yang ada di depan ku.  Aku tidak ingin mati, tidak dengan cara seperti ini. otakku berpikir keras , berusaha mengingat bagaimana aku bisa sampai disini , 

POSSESSIVE (MERMAID) ON GOINGWhere stories live. Discover now