33. Restaurant

16K 780 106
                                    

REVISI... REVISI...


Tak lama mobil berhenti
melaju, mataku langsung menyipit melirik kekiri dan kekanan memperhatikan tempat pemberhentian kami yang ternyata berhenti tepat didepan sebuah Restaurant mewah. Harry langsung turun dan membukakan pintu mobil untukku lalu mempersilahkan ku untuk segera turun dengan kembali menunjukan senyuman ramah. Aku sedikit bingung mengapa dia malah membawaku kesini, apa dia sedang lapar? Saat dia menarik lembut lenganku untuk memasuki kedalam Restauran, kakiku sama sekali tidak bergerak membuat dia kembali melihatku.

"Ada apa? apa kau tidak ingin masuk ?"

"mmp, aku tidak ingin masuk, pakaianku terkena tumpahan makanan, terlebih lagi aku tidak lapar " kataku dengan sedikit mencari alasan dan ya memang aku sudah tidak merasa lapar lagi, mood makanku sudah rusak semenjak kedatangan dua orang perempuan yang entah berasal dari mana tiba-tiba menunjukkan kegilaan mereka kepadaku.

Harry membuka jasnya lalu membalutnya ketubuhku, mataku membulat besar, aku terkejut dengan sikapnya, jantungku langsung berdetak lebih cepat. Lihatlah bagiamana bisa aku menahan rona merah dikedua pipi ku jika dia bersikap seperti sosok Pangeran dunia dongeng dan sekarang menjadi nyata. Ya, Tuhan jika ini hanya mimpi, ku mohon jangan bangunkan aku.  

"Ayo lah, bukankah kamu lapar ? setidaknya kita makan terlebih dahulu setelah itu aku akan mengantarkanmu pulang" 

"Hmp, baiklah"
Jawabku sambil menganggukkan kepala, " mmp, Harry,  mmmp, bisakah aku meminjamkan telepon mu? Hanya sebentar tidak akan lama" tanyaku pelan-pelan, aku sungguh butuh menghubungi ibuku dan Jean, mataku agak menyipitkan sedikit menunggu jawaban dari Harry dan pria itu menganggukkan kepalanya.

Huff,  syukurlah.

"oke, setelah kita didalam sana" katanya dan kembali menarik lembut pergelengan tanganku untuk segera memasuki area Restaurant.

Aku menutupi wajahku dengan buku menu karena lagi-lagi Harry membuatku tersipu malu, dia menatapku dan memperhatikan wajahku seperti dimobil tadi, aku bergerak sedikit tidak nyaman. Pelayan mendekati meja kami, dan mencatat makanan yang dipesan oleh Harry,

" dan anda Miss ? " tanya pelayan tadi membuatku tersentak,

" mmp, hot chocolate please" kataku akhirnya setelah bingung  sekaligus terkejut melihat deretan angka dihalaman menu tersebut. Restauran ini sangat mahal, sebenarnya aku ingin memesan air mineral saja, tapi jika aku melakukan itu,  Harry pasti akan bertanya.

" apa? kamu tidak makan? " Tanya Harry

" sepertinya aku tidak lapar " jawabku sambil tersenyum kikuk

" tidak lapar bukan berarti tidak mau makan bukan? " penuturan Harry membuat alis ku bertautan,

" samakan saja, please " kata Harry akhirnya dan di anggukkan mengerti oleh pelayan tadi dan mengambil menu makanan lalu permisi pergi, tinggallah kami berdua dengan suasana tadi, Harry kembali menatapku memperhatikan gerak-gerikku,

" ehmmp " aku berdeham

" jadi sudah bolehkah aku meminjam telepon mu ?"

" tentu, setelah kamu selesai dengan makananmu " jawab Harry sambil melengkungkan bibirnya menjadi sebuah senyuman.

Alisku kembali bertautan sedikit  bingung dengan jawaban yang diberikan oleh Harry. Kali ini apakah Harry secara terang-terangan mengatakan bahwa dia memperhatikan ku atau hanya perasaan menebak kumat kembali? Ku hela napasku dan memutuskan untuk melanjutkan pertanyaanku tadi didalam mobil yang belum sempat dijawab olehnya.

"jadi, sudah bisakah kamu menjelaskan kenapa membawaku pergi ?"

"seseorang berbisik ditelingaku kalau kau sudah tidak ingin berlama-lama berada disana, bukankah begitu little angle ?" katanya membuat ku menelan salivaku dengan susah payah.

POSSESSIVE (MERMAID) ON GOINGDonde viven las historias. Descúbrelo ahora