27. Breakfast

16.7K 921 40
                                    

REVISI...  REVISI...

#Alicia Pov

Aku berdiam diri didepan wastafel, telapak tanganku bergerak mengelap cermin wastafel yang berembun lalu menampilkan wajah mungil seorang perempuan dengan rambut yang masih basah, mata lentikku mengerjap memperhatikan seberapa kacaunya keaadaanku sekarang.

Tok.. Tok..

" nona, pakaiannya sudah saya siapkan, Tuan Vincent menunggu nona untuk sarapan"

" ya Lila, aku segera turun " Jawab singkatku bersamaan dengan hebus napas lalu segera keluar dari kamar mandi dan terkejut ketika rena mataku menampilkan Lila yang berdiri sambil memegangi sebuah pakaian, aku sungguh salut dengan Lila, berapa kali aku menolaknya agar tidak menunggui dan menemaniku tapi dia masih saja keras kepala, dia begitu patuh dan setia, terkadang aku berpikir apa aku tidak terlalu keterlaluan kepadanya. Perasaan ini membuatku menjadi tak enak hati kepadanya.

Lila menarik kursi untukku dan mempersilahkanku duduk.

"sebenarnya kau tidak perlu repot-repot Lila" kata ku sambil duduk namun Lila hanya tersenyum

Aku memperhatikan seluruh ruangan yang super besar dengan meja makan besar dan makanan yang super banyak. Kedua mataku menatap aneka sarapan lezat yang telah disiapkan lila khusus untukku,
Apa ini tidak terlalu banyak?

"silahkan dinikmati nona"

"lila kau mau kemana?"

"saya harus kembali kedapur nona"

"tidak, makanlah bersamaku"

Lila hanya tersenyum
"maaf nona, saya tidak boleh makan satu meja dengan nona rumah ini,itu sungguh tidak sopan bagi kami sebagaimana seorang pelayan nona, selamat menikmati hidangannya nona"

Saat lila beranjak pergi aku berdiri mendekatinya dan menarik Lila untuk duduk

"sebaiknya kau menemaniku Lila, lagi pula bagaimana bisa aku menghabiskan makanan sebanyak ini? dari jam berapa kau memasak makanan hebat ini? makanlah bersamaku lila" pintaku dengan mata memohon tapi lila kembali berdiri dan pergi.

Ku hela napasku, bagaimana aku bisa makan semua ini? Bisa kalian bayangkan meja sebesar ini dipenuhi aneka sarapan dari belahan negara didunia, ini bukan hanya mengenyangkanku tapi malah bisa membuatku muntah membayangkan semua makanan ini masuk hingga memenuhi perut kecilku.

"morning mate "
Kepalaku langsung menoleh ke sumber suara yang langsung menampakan sosok pria yang tidak ingin aku lihat!

Vincent bersandar di daun pintu dengan satu tangan mengusap bulu-bulu halus didagunya dan satu tangan nya lagi dimasukan ke dalam kantung celananya, dia mengenakan baju kemeja putih yang semakin menonjolkan sosok malaikatnya, otot dada bidangnya tercetak menyembul dibalik baju mahalnya, kedua lengan bajunya pun sengaja ia gulung hingga memepertontonkan otot tangan nya yang sempurna.

Glekk
Aku meneguk salivaku, pria gila sialan itu entah kenapa harus sesempurna itu.
Dengan cepat aku mengalihkan pandangan memilih untuk tidak tertarik dan menyibukkan diri untuk sarapan.

Vincent tersenyum lalu mendekat, menarik kursi

Krrekkk...

Bunyi decitan kaki kursi bahkan terdengar seakan ikut mengodaku.

Ku lirik dari ekor mataku, sial, dia menatapku, dia benar-benar mengamati setiap pergerakanku? kedua matanya mengikuti dengan patuh setiap gerak tanganku ketika aku memotong roti, bahkan ketika aku memasukan roti ke dalam mulutku, entah aku yang mulai sudah rabun atau tertular virus sintingnya tapi aku merasa kedua bola mata elangnya menatap lapar, entah karena dia menatap roti kelewatan enak ini atau apa.

POSSESSIVE (MERMAID) ON GOINGWhere stories live. Discover now