Just share

10.5K 623 97
                                    

Kuputuskan untuk menulis part ini. Selain karena comment beberapa pembaca, juga karena kurasa ada baiknya aku menjelaskan secara umum. Tidak hanya sekedar mengenai isi cerita, tapi juga pandanganku tentang kalian, para pembaca sekaligus sahabat dalam kisah. Kenapa sahabat dalam  kisah? Karena kita membaca kisah yang sama, berbagi rasa yang sama dan juga memetik buah dari kisah yang sama. 

Bagiku setiap pembaca memiliki kesukaan masing-masing, sama seperti penulis juga berbeda satu sama lain. Ada yang suka kisah ringan sebagai hiburan di kala senggang, ada yang isi kisahnya bahkan sangat berat dan perlu waktu lama untuk menangkap pesan di dalamnya. 

Dalam part ini aku ingin menjawab kepada para pembaca yang mungkin merasa jika cerita ini terlalu berat,  gak suka, atau merasa bosan membacanya, lebih baik jangan dipaksakan untuk membaca. Bacalah sebuah cerita yang memang sesuai dengan hatimu. Karena jika kamu sudah merasa tidak suka dari awal, sama dengan kamu memasang benteng dan menolak setiap hal positif di dalamnya.

Sama seperti sebuah makanan, apa yang kamu suka, belum tentu yang lain juga suka. Itulah mengapa aku menghargai setiap comment kalian. Aku sendiri tidak mengerti kualitas apa yang dijadikan tolak ukur sehingga dibilang menurun, karena jika dilihat dari sebelumnya, aku lebih puas dengan versi ini. Lho, kan kamu penulisnya, pasti lebih puas dong sama tulisan sendiri. Gak juga, bukan hanya karena aku yang menulis, tapi versi ini menurutku tidak sepatah dan sengebut kemarin. Aku tidak malu mengakuinya, karena dengan adanya versi ini, artinya aku berkembang. Tidak sempurna memang jika dibandingkan dengan yang lain, namun lebih baik dibandingkan versi sebelumnya.

So, terakhir dariku, dari awal aku menulis cerita ini, aku sadar kalau akan ada yang bosan karena tokoh plus size yang lagi-lagi kuangkat, akan ada yang tidak suka karena kurangnya romance di awal, akan ada yang tidak cocok karena konflik yang bahkan sudah ada sejak awal. Tapi aku punya alasan tersendiri dalam setiap tulisanku. Aku sadar kisah ini tidak bisa hanya dijadikan sebuah hiburan dikala butuh hiburan dan sibuk. Cerita ini tidak seperti Size Of Love yang akan membawa keromantisan antara Ribka dan George sejak awal. Cerita ini tidak seperti Marry My CEO, di mana kisah Viona yang pertemuannya dengan Arvemo membawa suatu rasa manis dan kelembutan.

Violeta memiliki versinya sendiri. Ia mempunyai kisahnya sendiri. Kisah yang tentunya berbeda dari Ribka dan Viona. Kisah yang kuharap bisa menyentuh hati setiap kalian para sahabat dalam kisah. Sama seperti setiap cerita yang kutulis, semua memiliki alasan kenapa aku memilih ide cerita dan konflik-konflik tersebut. Setiap alasanku sesungguhnya sudah dapat kalian baca dalam narasi yang ada. Mungkin ada yang gak suka karena narasi yang mendominasi di beberapa part. 

Every woman deserved to be loved.

VioletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang