Part 13

21.3K 1.9K 130
                                    

"Masuklah, sampai kapan kamu mau berdiri di sana?"

Violeta yang masih berdiri di dekat pintu, akhirnya menuruti ucapan Pak William untuk duduk di meja makan kayu berbentuk bundar yang ada di dekat sofa. Ini pertama kalinya Violeta masuk ke ruangan Direktur Utama. Ia bisa melihat perbedaan yang jelas antara ruangan itu dengan ruangan Dillian. Ruangan Pak William, lebih didominasi warna putih sedangkan ruangan Dillian lebih didominasi oleh warna cokelat tua. Desain antara kedua ruangan itu pun sangat berbeda.

Sebuah suara ketukan terdengar bersamaan dengan Violeta yang hendak duduk. Wangi manis dan harum merasuk di penciuman Violeta saat pintu tersebut terbuka. Melihat perubahan pada ekspresi Violeta, senyuman Pak William semakin melebar.

"Yisak, tolong nanti jika pengacara saya datang, suruh langsung masuk, ya," perintah Pak William pada pria yang baru saja membawa dua buah piring makanan.

"Baik, Pak." Setelah menaruh piring tersebut di meja makan, Yisak, asisten pribadi Pak William, meninggalkan ruangan itu.

" Setelah menaruh piring tersebut di meja makan, Yisak, asisten pribadi Pak William, meninggalkan ruangan itu

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Pak William duduk berseberangan dengan Violeta. Tatapan mata Violeta tak berkedip, menatap sebuah piring berisi steak, dengan saus berwarna coklat cenderung hitam di atasnya. Bahkan tiba-tiba nafsu makannya yang sempat hilang, langsung kembali hanya dengan mencium aroma dari makanan itu.

Saking fokusnya Violeta pada makanan tersebut, ia sampai tidak menyadari kalau Pak William sedang menuangkan air ke gelas kosong yang ada di meja.

"Jangan hanya menatapi makanan itu, makanlah," ucap Pak William.

"Ini untuk saya, Pak?" tanya Violeta saat melihat makanan yang ada di hadapan Pak William.

"Ini untuk saya, Pak?" tanya Violeta saat melihat makanan yang ada di hadapan Pak William

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Makanlah."

"Tapi...." Violeta menatap piring Pak William hanya berisi sepotong ikan salmon dan sayuran.

Seolah mengerti keraguan pada diri Violeta, Pak William tersenyum. "Makanlah, makanan itu untukmu. Atau kamu ingin ikan salmon ini?" tawar Pak William.

Violeta menggelengkan kepalanya. Ia tentu lebih memilih steak yang sedari tadi telah membangkitkan nafsu makannya dibandingkan dengan ikan salmon yang entah kenapa tampak....

VioletaKde žijí příběhy. Začni objevovat