Enam~

48.7K 2.8K 47
                                    

SUDAH hampir tiga bulan Aric berada di sekolah barunya. Dan benar. Dia juga sudah menjadi bintangnya sekolah. Selalu dilirik semua cewek. Minus satu. Yaitu Kinar. Dan sekarang ini Aric juga sudah menjalankan jurus playboy-nya ke seorang cewek. Awalnya dia memang mau pedekate dulu sama Hanna, mantannya Gusti. Dan dia memang sudah melakukan pendekatan itu.

Alhasil, hanya seminggu perkenalan dan masa pedekate, Aric langsung menembak Hanna. Hanna sih memang awalnya bingung dan ragu. Tapi gak tau gimana juga, cewek itu langsung nerima Aric. Dan selama tiga minggu mereka pacaran. Lalu putus karena Aric yang mutusin. Dengan alasan kalo Hanna itu protektif bener, cemburuan, dan lain-lain. Hanna pun sukses dibuat galau. Aric langsung berpaling ke Ninda, pacarnya Bagas. Iya, masih pacar orang. Namanya juga Aric, pasti bakal ngincar pacar orang dan selalu berhasil.

"Beneran lo lagi pedekate sama Ninda?" Tanya Niko saat mereka sedang mengikuti pelajaran olahraga. Pada saat itu mereka disuruh untuk pemanasan, yaitu mengelilingi lapangan basket sebanyak tiga kali.

Aric langsung berlari di samping Niko. "Tau darimana lo?"

"Gue, Recky dan Gusti melakukan pengamatan. Dan kayaknya iya. Lo lagi pedekate sama Ninda. Demi apa, Ric? Itu cewek udah ada yang punya." Kata Aric.

"Terus kalo udah ada yang punya kenapa?" Tanya Aric.

Niko menghela napas. "Cari cewek lain kenapa sih? Masih banyak jenis kelamin cewek di sekolah kita, Ric!"

"Biasa aja kali ngomongnya. Iya gue tau. Selama mereka belum terikat sama yang namanya pernikahan, ya gak apa kali. Gue maunya Ninda seorang. Lo kenapa sih yang sewot?"

"Kan udah gue ingatin tentang Bagas. Hati-hati lo sama dia. Anak silat tuh." Niko mewanti-wanti.

"Terus kenapa kalo dia anak silat, Nik? Gue anak karate. Sama-sama bisa beladiri. Apa yang perlu ditakutin?" Tanya Aric dengan nada tenang.

"Susah bener buat lo ngerti. Oh ya, gue lupa kalo lo itu orangnya keras kepala. Yang penting gue udah mewanti-wanti elo tentang Bagas. Tapi serah lo deh."

Aric menghentikan larinya karena ia sudah mengelilingi lapangan sebanyak tiga kali. Guru olahraga langsung meniupkan peluit untuk menyuruh anak-anak berkumpul di tengah lapangan.

----------------------------------------------------------------

Kinar menyisir rambutnya. Lalu ia mengikat rambutnya menjadi ekor kuda. Saat ini di kamar mandi cewek memang sedang dipenuhi oleh anak cewek kelas 3 IPA-2 karena mereka sedang berganti baju.

"Kenapa sih lo sama Aric itu gak pernah akur?" Tanya Hilda yang sedang memasang dasi.

"Buat apa akur sama dia. Dia tuh yang nyari masalah deluan sama gue, Hil. Kan gue gak bisa tinggal diam dong." Sahut Kinar.

"Ya gak usah diladenin kenapa coba, Kin. Makin lo ladenin, makin dia senang nyagil lo." Kata Ririn.

RELATIONSHITWhere stories live. Discover now