[28] Celebrity's Girl

115K 8.5K 20
                                    

"Kita ke kafe yang deket lampu merah itu aja ya, Ra," ujar Idho pada Ara yang duduk di sebelahnya. Saat ini, Ara dan Idho sedang berada di mobil yang dikemudikan Idho.

Pulang sekolah tadi, sesuai janji, mereka pergi bersama untuk bicara. Idho pun mengarahkan mobilnya ke sebuah kafe yang tidak jauh dari sekolah mereka. Kafe biasa yang digunakan anak muda nongkrong-nongkrong cantik.

Jadilah sekarang Ara dan Idho duduk berhadapan dengan segelas milk shake cokelat dan Americano. Sejak duduk di bangku kafe yang terlihat cukup ramai itu, mereka belum saling bicara. Ara memang bingung ingin mulai bicara, dari sananya Ara memang pemalu dan pendiam. Sedangkan Idho, yang biasanya lancar bicara dan punya banyak obrolan mendadak diam. Malah, Idho terlihat gugup dengan beberapa kali mengetuk jari-jarinya ke meja, belum lagi kaki Idho bergerak –gerak terus.

Gugupkah Idho?

"Ehmm ... Ra," panggil Idho akhirnya membuka suara.

Ara langsung mengangkat kepalanya, sedikit terlalu excited. Ara merasa cukup beruntung karena Idho akhirnya mengajaknya mengobrol. Tidak enak rasanya diam-diaman. "Ya?"

"Sebenernya ada yang mau aku omongin sama kamu. Makanya aku ..." Idho menggaruk tengkuknya, padahal Ara yakin temannya ini tidak merasa gatal di sana. "... aku ngajak kamu ke sini."

"Kamu mau ngomong apa emangnya?" tanya Ara, berbasa-basi sebenarnya. Ara sendiri sudah bisa menerka apa yang ingin dibicarakan Idho.

"Ini tentang ..."

"KYAAAAA!"

Idho dan Ara menoleh ke arah salah satu sudut kafe sumber suara teriakan yang baru saja terdengar. Jeritan gadis-gadis muda yang berkerumun entah meneriakkan apa. Dari sini mereka bisa melihat beberapa pria berbadan besar menyuruh para gadis itu untuk diam. Suasana pun kembali tenang.

"Kayaknya ada syuting ya?" gumam Idho yang masih bisa didengar Ara.

Ara tidak menanggapi. Sejujurnya dalam hati ia sedikit jengah pada urusan syuting dan sebagainya. Pekerjaan suaminya memang, karena itulah Ara bosan mendengarnya.

"Di sini ramai. Kamu mau kita pindah, Ra?" tanya Idho pada Ara.

Ara menggeleng. "Mereka udah diem kok," jawab Ara kalem. "Tadi kamu mau ngomong apa?" Biar cepet selesai nih, tambah Ara dalam hati.

Idho menunjukkan ekspresi seperti teringat sesuatu yang penting. "Begini, Ra ..."

Ara sudah super serius menunggu ucapan Idho ketika ponsel yang ada di saku roknya bergetar. "Eh, sebentar, Dho."

---

Emil mengembuskan napas berkali-kali saat proses syuting menjadi kacau karena banyak orang yang berkerumun ingin melihat. Pihak keamanan dari PH maupun kafe sudah turun tangan, tapi tetap saja gadis-gadis muda itu berkumpul dan tidak berhenti meneriaki namanya atau menjerit tidak jelas.

Kalau begini terus, syuting akan berlangsung lama. Itulah yang Emil tidak sukai, terlalu lama meninggalkan Ara yang sedang hamil. Apalagi sesuai kesepakatan Bi Isa masih belum diperlukan untuk menginap di rumah.

Emil masih menebar senyum pada para penggemarnya ketika ia melihat sepasang remaja berseragam putih-abu-abu di pintu masuk kafe. Emil mengernyitkan dahinya, berusaha menyingkirkan pikiran aneh yang mengisi otaknya. Setelah matanya menyipit untuk memastikan perempuan yang sedang duduk di salah satu sudut kafe, barulah matanya membesar.

Itu Ara, istrinya. Bersama siapa? Pemuda yang sama sekali tidak dikenalnya. Mereka duduk berhadapan tak jauh dari tempatnya duduk. Bahkan mereka tampak tidak terpengaruh dengan segala keributan akibat ulah penggemar Emil. Dan Emil sangat tidak suka fakta itu!

"Bang, gue break sebentar ya," ucap Emil pada sutradara yang mengatur syutingnya kali ini. Pria yang dipanggil Bang itu mengangguk sekilas lalu meneruskan pembicaraannya dengan para kru.

Emil melipir menuju toilet. Mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi Ara.

"Kamu di mana?" tanya Emil begitu teleponnya terhubung dengan Ara. Emil benar-benar berharap Ara akan menjawab dengan jujur. Entah apa yang harus dia lakukan kalau Ara sampai berbohong. Selama ini, Ara selalu jujur padanya. Menjawab apa pun pertanyaan Emil dengan apa adanya.

Ah, mungkin Emil akan langsung menunda syuting hari ini demi menarik Ara dan membawa istrinya itu pulang. Tentu sebelumnya, memberi pelajaran pada pemuda yang sudah berani-beraninya mengajak Ara pergi berdua saja.

---

Salam,

rul   

Celebrity's GirlWhere stories live. Discover now