[30] Celebrity's Girl

121K 8.3K 44
                                    

"Jadi gimana kemaren? Lo udah jadian sama Idho?" tanya Dhea sambil memasang kaus olahraganya. Mereka bertiga memang sedang berada di kelas untuk berganti pakaian karena sebentar lagi akan masuk jam pelajaran olahraga. Bersama siswi-siswi lain, Ara, Dhea, dan Tata berganti pakaian di kelas, sementara para siswa berganti pakaian ... entah di mana. Terserah mereka lah.

"Apaan sih, Dhe? Aku sama Idho itu cuma temenan aja kok. Lagian kemaren aku nggak jadi makan bareng sama dia," ucap Ara kalem. Tidak seperti teman-temannya yang lain, Ara terlihat hanya duduk saja. Seperti tidak ada niatan untuk mengganti seragamnya dengan baju olahraga.

"Lah kok gitu?" Tata yang sedang melipat kemeja dan roknya ikut bertanya.

"Aku pulang. Ada keperluan keluarga mendadak," jawab Ara sekenanya.

"Woiii ... cewek-cewek! Ganti bajunya buruan. Udah ditunggu Pak Danang di lapangan!" teriak seseorang di luar pintu kelas yang kontan dibalas dengan sorakan protes dari teman-teman Ara yang berada di dalam kelas.

"Lho, Ra? Kok lo belum ganti baju?" tanya Tata sebelum berdiri dari duduknya. Ia menatap Ara yang masih anteng dengan seragam puti abu-abunya.

Ara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil memberikan cengiran pada Tata –juga Dhea yang sudah siap. "Sebenernya aku nggak bawa baju olahraga. Ketinggalan, hehe."

Tata dan Dhea hanya saling tatap mendengar alasan Ara. Setelah beberapa kali pelajaran olahraganya ia tinggal, karena alasan berhalangan, kram perut, kaki terkilir, kepala pusing, dan sekarang? Ara tidak membawa baju olahraganya.

"Tapi kita kan entar pengambilan nilai basket, Ra," Dhea mengingatkan.

Ara belum sempat membalas ucapan Dhea saat Tata sudah menyelanya. "Udah biarin aja, Dhe. Lo sekalian bilangin ke Pak Danang kalo Ara izin. Siapa tau nilai praktik Ara bisa diganti makalah atau kliping gitu."

Dhea mengangguk saja dan mereka pun keluar kelas bersama.

---

"Lagi?" tanya Pak Danang saat Ara yang ditemani Dhea meminta izin pada guru olahraga berusia hampir lima puluh tahun itu.

Ara mengangguk takut-takut. Pasalnya ini sudah yang kesekian kalinya ia izin di jam olahraga. Alasannya bermacam-macam, yang jelas Ara harus berbohong karena tidak mungkin mengatakan alasan sebenarnya bahwa ia sedang hamil.

"Begini saja, Pak. Bagaimana kalau Mutiara dikasih tugas untuk mengganti izinnya? Misalnya membuat makalah?" tawar Dhea mencoba bernegoisasi. Ah, Ara memang punya sahabat-sahabat yang baik, seperti Dhea dan Tata yang akan selalu mengerti dan membantunya.

Pak Danang menimbang-nimbang tawaran siswi kebanggaannya itu. Kemudian mengangguk sebagai jawaban. "Ya sudah, kamu buat makalah tentang materi yang sudah kamu lewatkan praktiknya, termasuk hari ini. Saya harap minggu depan kamu tidak ada alasan izin lagi. Mengerti?"

Ara mengangguk saja, setidaknya calon anak yang sedang dikandungny selamat hari ini. Minggu depan kita cari alasan lain ya, Nak, ujar Ara dalam hati.

"Kamu duduk di pinggir lapangan situ ya, bareng sama Najwa. Sekalian kasih tahu tugasnya ke dia," ujar Pak Danang menunjuk seorang siswi yang duduk di bangku besi. Rupanya Ara tidak sendirian hari ini. "Ayo yang lainnya kita mulai pemanasan!"

Semua siswa mulai berbaris ke tengah lapangan. Sebelum beranjak dari tempatnya, Ara sempat mengucapkan terima kasih tanpa suara pada Dhea yang dibalasnya dengan acungan jempol.

Ara menghampiri Najwa yang sedang sibuk dengan ponselnya. Sempat berbasa-basi sebentar pada Ara, sebelum kembali sibuk dengan ponselnya. Sementara Ara sibuk memerhatikan teman-temannya yang sudah antre untuk bergiliran latihan drible.

Ara masih asyik memerhatikan teman-temannya yang sudah mulai berganti pada sesi latihan shooting ketika terdengar teriakan tertahan dari Najwa yang duduk di sebelahnya. "WHAT THE?! Emil Arka kepergok ciuman sama Nikita Abigail?!"

Refleks Ara berdiri dan berteriak. "APA?!"

Najwa sedikit terkejut mendengar teriakan Ara. Apalagi melihat wajah Ara yang terlihat syok.

"ARA!"

Kali ini teriakan lainnya yang membuat Najwa kaget. Terlebih saat tubuh Ara limbung ke arahnya, diikuti bola basket yang menyentuh kakinya.

---

Salam,

rul    

Celebrity's GirlWhere stories live. Discover now