[35] Celebrity's Girl

123K 8.5K 89
                                    

Seharusnya Emil memahami perasaan tidak enaknya sedari pagi tadi. Mungkin itu pertanda yang diberikan untuknya bahwa hari ini akan ada kejadian yang tidak menyenangkan. Menyangkut dirinya, dan terutama perempuan tercintanya, Ara.

Bagaimana kondisi Ara di sekolahnya? Ara sendirian. Memikirkan ada banyak wartawan di sana, belum lagi Ara 'diamankan' di ruang kepala sekolah. Seumur-umur Ara ke ruangan itu hanya untuk menyerahkan penghargaan atau menerima penghargaan dari hasil lomba akademik. Dipanggil karena bermasalah? Memikirkannya saja tidak pernah.

Jadi, bagaimana bisa Emil tidak tenang memikirkan Aranya? Juga anaknya...

"Buset deh itu yang dari SelebInfo sangar banget. Padahal cewek, badannya kecil, tenaganya kayak bulldozer," komentar Gifar saat dirinya dan Emil sudah berada di dalam mobil, setelah berhasil melewati kerumunan wartawan yang menurut Gifar tidak berperikeartisan dan tidak berperikemanajeran.

Saling dorong, saling desak, menyodorkan mikrofon seperti menodong pisau. Intinya, menyeramkan.

"By the way, kita mau ke mana ya bro?" tanya Gifar karena Emil memang belum memberitahukan ke mana tujuan mereka.

"Ke sekolah istri gue," jawab Emil singkat, padat, dan jelas membuat Gifar menelan ludah.

---

Emil dan Gifar diarahkan oleh beberapa guru menuju ruang kepala sekolah. Beruntung mereka tidak sampai harus melewati wartawan karena semua wartawan berada di luar sekolah. Sedikit sulit karena wartawan sempat menghadang mobil mereka, untung saja pihak keamanan sekolah dan guru-guru membantu membuka jalan.

Lapis pertama memang berhasil mereka lewati, tapi lapis berikutnya justru lebih berat. Jam pelajaran bubar karena begitu Emil turun dari mobil, semua murid SMA Mandala Mandiri berlarian ke luar berebutan ingin melihat idola mereka. Ratusan remaja itu menggila, dan cukup sulit untuk dikendalikan. Beruntung, kepala sekolah mengambil tindakan dengan memberi ultimatum keras bahwa siswa yang meninggalkan kelas akan dikenai sanksi pelanggaran tata tertib sekolah. Mereka memang kembali ke kelas masing-masing, tapi mata dan tubuh mereka menempel di pintu dan jendela kelas, mengikuti ke mana pun Emil melangkah.

Emil dan Gifar hampir tiba di ruang kepala sekolah saat mereka melihat dua gadis berseragam berdiri di sana. Mereka Dhea dan Tata, sahabat Ara yang wajahnya terlihat cemas. Dhea dan Tata tidak menunjukkan wajah garang pada orang yang telah merepotkan sahabatnya itu, wajah mereka justru menyiratkan permohonan. Karena mereka tahu, hanya Emil yang mampu menyelesaikan masalah ini. Dhea dan Tata tahu, sahabat mereka tetaplah Ara yang polos dan tidak mungkin berbuat serendah yang diberitakan oleh media.

"Ara," panggil Emil ketika ia melihat punggung kecil di hadapannya. Ara yang sedang menunduk dengan bahu sedikit bergetar. Ara yang sangat dicintainya terlihat rapuh.

Ara mendengar panggilan Emil. Panggilan yang membuatnya senang, cemas, sekaligus takut. Di satu sisi Ara senang karena Emil kini sudah di sini, namun sebagian hatinya cemas dan takut, untuk apa Emil ada di sini? Keberadaan Emil di sekolah bisa membuat segalanya bertambah runyam. Bagaimana kalau semuanya terbongkar? Bagaimana dengan karir Emil?

Ara ingin sekali memeluk Emil seerat mungkin, menyandarkan dirinya pada tempat teraman dan ternyaman di dunia, pelukan suaminya. Ara ingin membagi beban yang kini berada di pundaknya. Emil yang akan mengangkat beban itu, Ara hanya cukup percaya.

Sama halnya dengan Emil, melihat wajah Ara yang pucat dan air mata yang mengalir di pipinya, rasanya tubuh Emil ingin rubuh. Emil juga perlu memeluk Ara, karena sumber kekuatannya adalah pelukan dari Ara.

Emil melangkahkan kakinya mendekat ke arah Ara. Semua seakan bergerak dalam mode lambat. Ruangan yang berpendingin udara itu tiba-tiba terasa pengap dengan pertemuan dramatis sepasang manusia itu.

Celebrity's GirlWhere stories live. Discover now