5. Menerima Tawaranku

18.4K 623 21
                                    

Part 5
⚠️🔞

Sesampainya dirumah, aku mulai mengobati luka lebam pada wajahku. Setelah itu, aku memutuskan untuk istirahat setelah membersihkan diri.

Aku terbangun, ketika mendengar dering hpku berbunyi. Saat aku lihat ternyata panggilan masuk, tapi nomornya tak kukenali. Saat aku angkat ternyata itu dia, polisi itu. Dari pembicaraannya, ternyata dia menyuruku kerumahnya malam ini juga untuk menyelesaikan masalah tadi siang. Setelah menerima sms alamat rumahnya, aku pun bersiap-siap dan bergegas pergi.

Diperjalanan menuju rumahnya, ada perasaan senang sekaligus takut. Takut jika dia ingin memukulku kembali atau melakukan hal yang lebih mengerikan lagi, karna dia sudah terlanjur kesal dan marah kepadaku.

Berhubung lokasi rumahnya yang tidak begitu jauh dari rumahku. Jadi tidak memakan waktu lama aku menuju kesana.

Dengan perasaan ragu, aku mengetuk pintunya. Taklama dia membukakan pintu dan yang membuatku kaget adalah ternyata dia masih mengenakan seragam lengkap bahkan masih terselip pistol dicelananya itu, namun tekatku sudah bulat, untuk mendapatkannya malam ini.

Dia menatapku tajam dan menyuruku masuk, kemudian dia mengunci pintunya dan menyuruhku duduk. Kami terdiam seketika dan aku tetap menunduk tanpa berani menatapnya dan bersuara.

"Aku sudah tahu keinginan homo kayak kamu!, lakukan apa yang kamu mau sekarang!, setelah itu kamu hapus videoku dan pergi dari sini. Jangan pernah menemuiku lagi atau kamu akan menyesal seumur hidupmu.", ucapnya tajam dan kumengangguk ragu. Meskipun begitu, aku masih terdiam ditempat dudukku belum berani bertindak.

"TUNGGU APA LAGI!" Gertaknya. Aku pun melangkah pelan menghampirinya dan berjongkok tepat diselangkangannya dengan perasaan ragu.

Kemudian aku memberanikan diri menyentuh gundukan celananya itu. Awalnya dia masih menolak perlakuanku. Sampai akhirnya dia pun pasrah pada perlakuanku, sambil menutup matanya tanpa mau melihatku.

Aku pun memberanikan diri untuk meremas, menjilat dan menggigit pelan pada gundukan dicelananya itu, terdengar desahnya pelan.

Setelah aku rasa gundukan itu semakin membesar. Aku pun menurunkan resleting celananya dan mengeluarkan isinya tanpa melepas celana dinasnya.

Dengan perasaan bercampur, aku menatap benda besar dan panjang itu dengan takjuk kemudian kukocok perlahan. Setelah itu, aku mulai menjilati titik sensitif dibagian kepala kontol yang menyerupai jamur itu dan terdengar desahnya pelan.

Puas menjilati kepala kontolnya, akubpun mulai mengulum batangnya, dengan kuluman terbaikku. Terdengar erangnya pelan, tanda dia mulai menikmati kulumanku. Aku pun memaju mundurkan kepalaku, mengulum benda besar miliknya itu. Dia juga sesekali merojokkan benda besar miliknya sedalam mungkin, kedalam mulutku hingga aku tersedak beberapa kali.

Tetapi jujur, aku suka dengan bentuk batangnya yang agak hitam, berurat dan sangat besar itu. Aku pun semakin mempercepat gerakan mulutku dan tiba-tiba tubuhnya mengejang, ia mengerang agak keras, dan “croot… croottt...Aaaaahhhhh.” spermanya pun keluar didalam mulutku, tanpa pikir panjang aku telan semua spermanya yang hangat dan kental itu.

Setelah aku jilat bersih, hingga tak ada setetes sperma yang tersisa dikepala kontolnya itu. Kemudian aku masukan kembali kedalam celananya itu. Dia masih diam dan memejamkan matanya tanpa mau melihatku.

"Pak, aku mau minta maaf atas tindakanku yang telah memaksa bapak. Itu semua aku lakukan karna dari dulu aku sangat menyukai bapak dan bapak tenang aja beberapa minggu lagi aku akan pergi dari kota ini dan untuk videonya sudah aku hapus, karna aku juga tidak ingin itu tersebar.", ucapku jujur dan dia menatap tajam kearahku.

"Uda, tidak usah omong kosong lagi. Sekarang, sebaiknya kamu cepat pergi dari rumahku, karna aku jijik melihat banci sepertimu yang tidak punya rasa malu!", usirnya dan menghinaku. Aku hanya bisa mengangguk pasrah dan pergi dari rumahnya, karna itu memang salahku.

Aku pun bergegas pulang dengan perasaan malu, sedih dan menyesal atas apa yang aku lakukan terhadanya dengan mata yang terus meneteskan air mata.

*********

Next Part 6

Jangan lupa baca part selanjutnya,
Semoga suka😊

Maaf soal typo yang salah,
Terima kasih yang sudah membaca,
Jangan lupa vote & coment👦👮‍♂️

My New Instagram StoryWhere stories live. Discover now