30. Kebahagian & Kejadian Tak Terduga

19.8K 525 52
                                    

Part 30

Paginya, aku terbangun dan tidak menemukannya berada disampingku, namun aku mendengar suara dari arah dapur. 'Pasti itu mas wahyu.', pikirku.

Tapi tumben-tumbenan dia bisa bagun awal. Aku pun memutuskan untuk segera bangun dan menyusulnya kedapur. Saat ingin beranjak, aku merasakan sakit dibagian belakangku, akibat percintaan kami semalam dan aku baru menyadari juga ternyata kondisiku dalam keadaan telanjang bulat, maka bergegas aku menarik selimut yang berada diatas ranjang untuk menutupi tubuhku dan segera berjalan kedapur.

Didapur, aku mendapatinya sedang membuat sarapan pagi. Dia yang menyadari kedatanganku, menghampiriku. "Pagi, sayang.", sapanya dan mencium keningku. Aku tersenyum melihat tingkahnya.

"Kamu lagi apa?", tanyaku dan dia tersenyum menatapku. "Buat sarapan untuk kita berdua.", jawabnya dan kumentapnya tak percaya. "Tumben?", ucapku menggodanya. "Iya dong, pacarku kan lagi sakit, karna ulahku. Jadi aku harus memperhatikannya.", jawabnya bersungguh dan aku baru menyadari dirinya hanya mengenakan dalaman saja.

"Kok kamu bugil gini?", tanyaku menunjuk kearahnya dan dianya tersenyum nakal. "Gak bugil lah, kan aku masih memakai dalaman.", elaknya dan kumengangguk mengiyakan.

"Gimana?, aku sudah pantas menjadi hot koki belum?", tambahnya dan kumengangguk pasti. "Kamu sangat hot mala.", jawabku memujinya dan dia tertawa kecil.

"Kamu sendiri, kenapa berlilitan selimut bergini?", tanyanya menyadariku hanya berlilitan selimut dan kumenatapnya tajam. "Iyalah, ini semua karna ulahmu, yang memaksaku tidur telanjang dan tadi pagi saat aku ingin menyusulmu kedapur, aku baru menyadari jika aku dalam keadaan telanjang, maka aku memakai selimut ini untuk menutupi tubuhku.", jelaskku dan dia mengangguk paham.

Dia menghampiriku dan memelukku pelan dari belakang. "Masih sakit gak?", tanyanya perhatian dan kumengangguk cepat. "Iyalah, soalnya punyamu besar sekali. Aku rasa lubangku robek semua.", ucapku asal dan dia menunduk. "Maaf.", ucapnya merasa bersalah dan seketika itu aku tertawa, karna berhasil mengerjainya.

"Kenapa meminta maaf, kan kita lakuin atas kemauan aku juga.", ucapku dan kemudian kumemeluknya, yang membuat selimut yang melilit ditubuhku terlepas begitu saja. Dia menatapku cukup lama. Aku pun cepat-cepat mengambil selimut itu dan kembali menutupi tubuhku.

"Kamu seksi.", bisiknya pelan dan kumenatapnya tajam. Tiba-tiba dia menghampiriku dan langsung menggendongku ala pengantin baru menuju kamar.

Dikamar, dia menidurkanku pelan diatas ranjang. "Kamu istirahat aja dulu, sayang. Aku mau lanjut masak dulu.", bisiknya dan menciumku. Setelah itu, dia kembali kedapur dan melanjutkan masaknya.

Taklama dia muncul kembali, dengan satu piring nasi goreng buatannya dan berjalan menghampiriku. "Kamu makan dulu ya, biar aku suapin.", ucapnya perhatian dan kumenatap tak percaya atas perhatiannya itu.

"Kamu yakin, itu bisa dimakan?", tanyaku mencoba menggodanya dan dia mengangguk pasti.
"Makanya, coba dulu, baru tahu.", ucapnya dan menyuapiku, saat aku makan ternyata sangat enak.

"Enakkan?", tanyanya bangga dan kumenggeleng bohong karna gengsi. "Ya sudah, aku makan sendiri aja.", ngambeknya dan bermaksud pergi, namun segera aku tahan.

"Katanya gak enak?", tanyanya balik menggodaku. "Tapi kan aku lapar.", jawabku mengelak dan dia menyeringai. "Bilang enak dulu, baru aku suapin.", paksanya dan kumenghela nafas. "Iya enak, puas?", jawabku mengalah, tapi sebenarnya memang enak dan dia tersenyum bangga. "Gitu dong, baru pacarku.", ucapnya bangga dan kembali menyuapiku.

My New Instagram StoryWhere stories live. Discover now