32. Masalah Perjodohan

12.3K 485 49
                                    

Part 32

Waktu terus bergulir, malam ini selesai menyiapkan makan malam. Aku berniat kekamar, untuk memanggilnya, namun tanpa sengaja aku mendengarnya sedang berbicara dengan seseorang ditelpon dan kelihatannya, dia sedang serius dengan pembicaraan itu, tapi tampaknya dia seperti menolak sesuatu yang sedang dibicarakan ditelponnya itu, namun tak jelas aku dengar.

Aku pun memutuskan kembali kemeja makan, karna tak ingin menguping pembicaraannya lebih jauh. Taklama dia muncul dengan raut wajah yang sulit untuk ditebak dan sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu yang penting, namun dia berusaha menutupinya dengan mencoba tersenyum didepanku.

"Ada apa mas?", tanyaku, melihat tingkahnya yang anehnya dan dia menggeleng pelan, kemudian duduk didepanku dan kami makan dalam hening.

Selesai makan, dia beranjak kekamar. Aku pun membereskan peralatan makan kami. Setelah itu, aku menyusulnya kekamar.

Dikamar, aku ikut berbaring disampingnya dan tiba-tiba dia mendekat kearahku, memelukku erat dengan menempatkan kepalanya didadaku. Aku pun membelai rambutnya pelan dan tidak berniat menanyakan masalah apa yang sedang dihadapinya.

*********👮👦*********

Seminggu sudah kejadian itu, namun dia belum juga menceritakan apa masalah yang menimpanya. Aku pun tak berniat menanyakannya, hingga dia sendirilah yang mulai menceritakannya.

Hari ini aku libur, sedangkan mas wahyu masih bekerja, karna gak punya tujuan, aku pun memutuskan untuk membereskan rumah yang mulai agak berantakan, karna beberapa bulan belakang ini, aku selalu pulang malam dari tempatku bekerja. Setelah pulang dan menyiapkan makan malam, aku pun beristirahat dan tidak memiliki banyak waktu lagi untuk membereskannya.

Saat tengah sibuk membereskan rumah, tiba-tiba aku mendengar suara ketukan dipintu. 'Apa mas wahyu pulang?, namun gak mungkin, kan dia pulangnya selalu sore. Lagian aku tak mendengar suara motornya yang sudah sangat aku kenali itu.', batinku. Aku pun berjalan kedepan dan membukakan pintu.

Saat terbuka, aku mendapati seorang ibu-ibu dan seorang lagi anak muda yang mukanya mirip sekali dengan mas wahyu. Cuma ini versi remajanya, sedangkan mas wahyu versi dewasanya.

"Permisi, wahyunya ada?", tanya ibu itu ramah dan kumenggeleng pelan. "Mas wahyunya masih kerja dan belum pulang, kalau boleh tahu ibu ini siapanya mas wahyu dan ada keperluan apa mencari mas wahyu?", tanyaku sopan dan dia tersenyum menatapku.

"Saya ibunya wahyu, nama saya widira wijaksono, panggil aja bu dira, sedangkan ini adiknya wahyu namanya windra putra.", ucapnya memperkenalkan diri dan dia menatapkku bingung. "Jika boleh tahu, adik sendiri siapa, kok bisa ada dirumah anakku?", tanyanya penasaran dan kumengangguk gugup.

"Oh iya bu maaf, nama saya frand, saya temannya wahyu. Kebetulan beberapa bulan ini aku menumpang dirumah ini, karna tempatku bekerja memindahkanku sementara didaerah ini.", jawabku sedikit berbohong dan ibunya menatapku curiga.

"Kok ibu baru tahu ya?, temannya wahyu ada orang chinese juga?", tanyanya curiga dan kumenatapnya gugup. "Aku bukan asli orang sini. Kami kenal waktu wahyu berdinas dikotaku. Mungkin karna lokasi kami yang berjauhan, jadi kami jarang kembali bertemu dan wahyu tidak menceritakan keibu.", jawabku kembali berbohong dan dia mengangguk paham. "Oh iya bu, ayo masuk.", ajakku dan diikuti mereka masuk kedalam.

Didalam, aku mempersilakan mereka duduk dikursi, sedangkan aku berlalu kedapur sembari membuatkan mereka minum.

Selesai membuat minum, aku kembali keruang tamu dan duduk didepan mereka. "Silahkan diminum.", ucapku pada mereka dan dibalas anggukan oleh mereka. "Ibu dari mana?, kok gak kasih kabar dulu kewahyunya saat mau datang.", tanyaku penasaran dan dia mengangguk.

My New Instagram StoryWhere stories live. Discover now