6. Pertemuan Di Mall

16.9K 581 13
                                    

Part 6

Tiga hari sudah sejak kejadian hari itu, dimana aku melakukan hal memalukan yang merendahkan harga diriku serendah-rendahnya.

Sore ini, aku memutuskan untuk jalan-jalan kemall sembari membeli beberapa kebutuhanku yang sudah habis. Sekalian menghilangkan rasa jenuhku karna selama tiga hari ini aku tidak keluar rumah sama sekali.

Saat berjalan dimall, tanpa sengaja mataku menangkap sosok yang sangat ingin aku hindari, karna ingin memenuhi janjiku untuk tidak pernah menemuinya lagi. Aku pun memutuskan untuk segera menghindarinya dengan masuk kesalah satu toko yang berada paling dekat denganku, sebelum dia melihatku.

Saat berada didalam toko itu, aku baru menyadari ternyata itu toko yang menjual pernak pernik wanita. Aku pun memutuskan untuk segera keluar, namun belum selangkah aku dikejutkan olehnya yang berdiri didepanku dan menatap tajam kearahku.

"Aku pikir kamu banci yang tertutup, ternyata kamu banci yang sudah tidak memiliki rasa malu lagi. Bahkan dengan berani kamu masuk ketoko khusus wanita. Pantas saja tidak ada orang yang mau menemani banci sepertimu jalan.", sindirnya tajam dan aku hanya bisa diam tidak meladeni kata-katanya, karna aku tidak ingin memancing keributan ditempat ini.

Aku pun memutuskan untuk segera pergi dari hadapanya. "Aku harap kita tidak akan pernah bertemu lagi.", ucapnya tajam dan menampar kepalaku cukup keras yang membuatku meringis kesakitan.

Aku terus berlari menuju keparkiran dan memutuskan untuk segera pulang, karna aku sudah tidak berminat lagi, untuk berkeliling dan belanja dimall ini.

Sesampainya dirumah, aku menangis merasa diriku begitu hina atas apa yang sudah aku lakukan.

Sudah beberapa hari ini, aku kembali mengurung diriku dirumah dan tidak berniat kemana-kemana lagi, karna aku tidak Ingin sampai bertemu dengannya lagi yang pasti akan kembali menghinaku lagi.

Seminggu berlalu, setelah kejadian memalukan dimall itu. Besok aku berniat kembali keperkerjaanku yang lama diluar kota. Maka pagi ini aku memutuskan untuk membeli tiket pesawat, namun sebelum aku membeli tiket. Aku berniat menemuinya terlebih dahulu untuk meminta maaf kepadanya sekali lagi, karna aku tidak ingin pergi dengan perasaan bersalah.

Sesampainya dikantor polres, aku memutuskan untuk menunggunya diparkiran, karna aku tak ingin masuk kedalam dan menimbulkan keributan didalam.

Sejam sudah, aku menunggunya dan masih belum juga melihatnya. Hingga salah seorang polisi datang menghampiriku.

"Ada yang bisa saya bantu, mas?", tanya polisi itu langsung ketika berada didepanku.

"Ga...k pak, saya lagi nunggu seseorang?", jawabku gugup.

"Jika boleh tahu siapa?, barangkali saya kenal?, soalnya saya lihat mas, sudah menunggu lama disini.", tanyanya penasaran.

"Sa...ya lagi nunggu pak wahyu. Apa bapak mengenalnya?", jawabku masih gugup dan dia mengangguk paham. "Oh pak wahyu, dia sudah dua hari ini tidak masuk. Saya dengar sih dia sedang cuti sakit.", jelasnya dan kumenatapnya kaget.

"Sakit apa, pak?", tanyaku penasaran dan dia menggeleng pelan. "Kurang tahu juga, soalnya kita beda humas.", jelasnya.

"Lagian kasian dia, mas?", lanjutnya dan kumenatapnya bingung.
"Kenapa, pak?", tanyaku penasaran.

"Yang saya dengar, dia itu tinggal sendirian dan sedang sakit sekarang. Jadi bisa dipastikan dia tidak ada yang merawatnya.", jawabnya menjelaskan.

"Memang keluarganya dimana, pak?", tanyaku penasaran. "Diluar kota semua dan jika boleh tahu, mas ini siapanya?", jawabnya dan bertanya kepadaku.

"Saya temannya pak, cuma sudah lama gak bertemu dengannya.", jawabku berbohong dan dia mengangguk paham.

"Kalau gitu, saya permisi dulu pak. Terima kasih atas waktunya.", pamitku cepat, sebelum dia semakin curiga dan bertanya yang lainnya. Setelah itu, aku pun melajukan motorku meninggalkan polisi itu.

*********

Next Part 7

Jangan lupa baca part selanjutnya,
Semoga suka😊

Maaf soal typo yang salah,
Terima kasih yang sudah membaca,
Jangan lupa vote & coment👦👮‍♂️

My New Instagram StoryWhere stories live. Discover now