21. Bertemu Dengan Temannya

14.1K 479 6
                                    

Part 21

Setelah istirahat sebentar, aku pun bergegas berangkat kepasar, karna hari sudah siang.

Diperjalanan menuju kepasar, tanpa sengaja aku bertemu dengan pak wijaya. Bapak polisi yang mampir kerumah kemarin dan sepertinya dia sedang menunggu sesuatu ditepi jalan ini. Aku pun melajukan motorku menghampirinya.

"Kemana pak?", tanyaku dan dia menatap kearahku. 'Meskipun tanpa seragam polisi, dia tetap terlihat keren.', batinku. "Eh kamu frand, mau kebengkel nih, mau ambil motorku yang lagi diservice.", jelasnya dan kumengangguk paham.

"Kamu sendiri mau kemana?", tanyanya balik. "Kepasar, pak.", jawabku dan dia mengangguk. "Terus bapak lagi nungguin apa disini?", tanyaku penasaran.

"Lagi nunggu angkot, soalnya kan bengkelnya lumayan jauh dari sini, kalau jalan kaki kan lumayan.", jelasnya.

"Memangnya dimana, pak?", tanyaku penasaran. "Disamping minimarket, dekat pasar.", jawabnya menjelaskan.
"Oh, ya sudah, kalau gitu bareng sama aku aja, pak.", tawarku padanya.

"Memangnya gak merepotkanmu?", tanyanya sungkan dan kumenggeleng pelan. "Ya gak lah, lagian kan searah.", jawabku dan kami pun segera berangkat kepasar. Dengan posisi dia berada diboncenganku. 'Kapan lagi bisa boncengan sama polisi tampan dan gagah seperti dia. Meskipun aku sering dibonceng mas wahyu yang polisi dan tampan juga, tapi kesannya tetap aja berbeda.', batinku.

Diperjalan, kami tidak banyak bicara dan tak memakan waktu lama. Akhirnya kami tiba didepan bengkel itu. Sebenarnya, aku ingin langsung pergi setelah mengantarnya, tapi dia memintaku untuk menunggunya, karna dia ingin kepasar juga untuk belanja kebutuhannya. Setelah menunggunya selesai dengan urusan pembayaran dan diapun sudah berada diatas motor besarnya. Motornya menyerupai, motor mas wahyu cuma beda warnanya aja. Punyanya warna putih sedangkan mas wahyu warnanya hitam.

Dipasar, kami sama-sama sibuk mencari kebutuhan yang kami perlukan. Setelah semua kebeli, tiba-tiba dia mengajakku menemaninya makan dikedai bakso dipinggir pasar ini. Katanya dia lapar, karna dari tadi pagi belum makan apa-apa.

Awalnya aku menolak, karna aku sudah sarapan, namun dia terus saja memintaku menemaninya dan katanya dia yang akan mentraktirku, sebagai ucapan terima kasih atas tumpangannya tadi dan dia juga ingin membalas makan malam kemarin.
Akhirnya, aku pun mengiyakannya. 'Hitung-hitung makan gratis.', batinku.

Setelah memesan, kami duduk didalam, sembari mengobrol santai menunggu pesanan kami dibuat. Dia juga menyuruhku untuk tidak memanggilnya dengan sebutan bapak lagi, melainkan mas saja seperti aku memanggil mas wahyu, karna dia masih muda, ucapnya.

Tak berapa lama, pesanan kami diantar dan kami makan dengan santai. Selesai makan, kami pun memutuskan untuk pulang.

Diperjalanan, tiba-tiba aku menghentikan motorku, ketika melihat ada tulisan lowongan kerja disalah satu minimarket yang aku lewati ini. 'Apa aku melamar disitu aja?, karna aku tidak ingin terus-terusan menjadi beban untuk mas wahyu, tapi mas wahyu pasti tidak akan menyetujuinya.', batinku.

Saat menyadariku berhenti, mas wijaya juga ikut menghentikan motornya dan menghampariku. "Ada apa?, kok berhenti?, apa kamu ingin membeli sesuatu diminimarket itu?", tanyanya langsung dan kumenggeleng cepat. Kembaliku melajukan motorku yang diikuti olehnya dari belakang.

Seampainya didepan rumah mas wahyu, dia ikut menghentikan motornya. "Mas mau mampir?", tanyaku dan dia menggeleng pelan. "Gak lah, lagian uda siang juga.", jawabnya menolak dan kumengangguk paham. "Kamu juga sesekali main dong kerumah, kalau ada waktu.", ucapnya dan kumengangguk pelan.

Sebenarnya aku senang atas tawarannya itu, tapi aku tetap merasa tidak enak dengan mas wahyu. Aku merasa, dia tidak suka melihatku dekat dengan mas wijaya. 'Mungkin dia takut aku melakukan hal yang sama pada temannya itu, makanya dia marah jika aku dekat dengan temannya itu.', pikirku.

Setelah mas wijaya berlalu pergi. Aku pun bergegas masuk kedalam. Didalam, aku membereskan belanjaanku. Setelah semua beres, aku memutuskan untuk istirahat, karna merasa lelah. Aku juga lagi memikirkan lowongan itu dan memikirkan bagaimana cara untuk meminta ijin kemas wahyu.

*********

Next Part 22

Jangan lupa baca part selanjutnya,
Semoga suka😊

Maaf soal typo yang salah,
Terima kasih yang sudah membaca,
Jangan lupa vote & coment👦👮‍♂️

My New Instagram StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang