28. Ketika Cinta Itu Datang

15.7K 516 29
                                    

Part 28

Paginya, aku terbangun dengan posisi yang sama seperti semalam, yaitu aku masih berada dipelukannya. Aku memandangi cukup lama wajahnya yang sudah aku kangenin selama ini, hingga dia bergeliat pelan membuatku tersadar, kumenatapnya sekali lagi terus aku mendekatkan bibirku kekeningnya dan menciumnya sekilas. "Pagi.", ucapku pelan dan bergegas bangun untuk menyiapkan sarapan.

Selama tinggal jauh darinya, aku selalu bangun kesiangan dan tidak pernah sempat untuk membuat sarapan, namun anehnya setiap berada disisinya aku selalu memiliki semangat untuk bangun lebih awal dan menyempatkan diri untuk membuat sarapan. 'Apa ini yang dinamakan cinta?, selalu memiliki semangat yang menggebu untuk orang yang kita cintai.', pikirku. Namun aku berusaha membuang jauh-jauh pikiran itu, karna aku tidak ingin berharap lebih kepadanya.

Selesai mandi, aku membuat sarapan pagi seperti biasa. Selesai menyiapkan sarapan, maka bergegas aku kekamar untuk membangunkannya.

Dikamar, aku mendapatinya sudah terbangun dari tidurnya, maka segera kumenyuruhnya untuk segera mandi. Selesai mandi, aku mengajaknya untuk sarapan bersama.

Aku kangen sarapan bersamamu dan dengan suasana seperti ini setiap pagi.", ucapnya dalam dan kumengangguk pelan.

Selesai sarapan dan membereskannya, aku menyusulnya keruang tamu. Diruang tamu, aku menemuinya sedang menonton tv dan aku memilih duduk disampingnya.

"Kapan kita kembali kerumahku?", tanyanya dan memandang kearahku. "Terserah mas aja?", jawabku. "Sekarang aja gimana?", tanyanya lagi dan kumengangguk pelan mengiyakan. "Tapi aku berkemas dan memberesi rumahku dulu ya.", ucapku dan dia mengangguk. "Ya sudah, aku bantu, biar lebih cepat.", tawarnya dan kumengangguk setuju.

Selesai berberes dan berkemas, maka kami segera menuju kerumahnya. Sebenarnya, dia tidak menyetujuiku membawa motor dan menginginkan menggunakan satu motor saja, yaitu motornya, namun dengan alasan tertentu dan aku tidak ingin merepotkannya, ketika berangkat dan pulang kerja, akhirnya dia menyetujuinya.

Sesampai dirumahnya, kami segera masuk. Didalam, kumenatap tak percaya, dengan kondisi yang sangat kotor dan bisa dikatakan seperti kapal pecah.

'Perasaanku dulu, sebelum aku kesini tidak sekotor ini. Apa dia tidak pernah berberes.', batinku. Kumenatapnya sekilas dan dianya cuma cengengesan.

Setelah meletakan bawaanku dikamarnya, maka bergegas aku membereskan semuanya, tentunya dibantu olehnya.

Selesai membereskan rumahnya, aku lanjut membuat makan siang, karna tadi sebelum kesini, kami mampir terlebih dahulu kepasar untuk bebelanja kebutuhan dapur.

Selesai membuat makan siang dan memakannya. Aku memutuskan untuk istirahat, karna kumerasa sangat capek.

*********👦👮‍♂️*********

Tanpa terasa, aku sudah kembali kerumahnya selama seminggu dan hari ini tepat sebulan aku bekerja.

Sepulang kerja, aku tak langsung pulang kerumah, melainkan menuju kesalah satu mall, mencari hadiah untuknya, karna hari besok tepat dia berulang tahun.

Sesampainya dimall, aku langsung menuju kesalah satu toko sepatu, karna setahuku, dia sudah lama menginginkan sepatu yang dijual ditoko itu, namun tak kunjung dibelinya. Aku mengatahuinya dulu, sewaktu berjalan bersamanya dimall ini, aku memergokinya menatap lama sepatu bermodel bots itu, namun saat aku bertanya apa dia ingin membelinya, dia menggeleng pelan, dan menjawab santai. Buat apa beli sepatu mahal-mahal, toh dipakai dikaki juga.

My New Instagram Storyजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें