BAB 6

380K 18.6K 681
                                    

Seorang perempuan sedang berjalan dengan anggunnya, dengan setelan kemeja kantor yang digunakannya. Perlahan tapi pasti perempuan itu masuk keruangannya, sebelum masuk keruangannya perempuan itu melawati meja sekertarisnya.

"Apa jadwal saya hari ini?" tanyanya pada sang sekertaris yang diketahui namanya, Lestary.

"Jadwal ibu Lisi hari ini ada meeting sama client dicafe coffie bekry bu, saat jam makan siang." jawab Indry.

Ya. Lisi lah perempuan itu atau nama lengkapnya Alisia Renita kakak kandung dari Nadira dan kekasih dari Ramzan. Seorang presiden direktur termuda perempuan yang berbakat.

"Siapkan berkas-berkasnya!" perintahnya, lalu masuk kedalam ruangannya yang bertuliskan 'Direktur Utama'

________________***________________

ALISIA POV

Saat ini aku sedang berada disebuah cafe, menunggu client ku datang.

Biarkan ku ceritakan sedikit tentangku. Aku Alisia Renata atau kerap disapa Lisi, usia ku 22tahun. Aku seorang CEO perempuan muda menggantikan Papa ku yang sudah meninggal beberapa tahun lalu. Aku punya satu orang adik kesayanganku bernama Nadira Amanda, seorang gadis manis yang lugu, gadis yang selalu membantuku, dia tak pernah membuatku merasa disusahkan. Aku juga yang menjaganya sejak orang tua kami meninggal karena kecelakaan pesawat.

Jujur aku sedikit kecewa padanya, adik yang kupercayakan akan mengganti posisiku dia malah harus kehilangan masa depannya. Nadira hamil diusia muda-nya yang bahkan belum genap delapan belas tahun. Dan lebih parahnya lagi dia hamil oleh kekasihku sendiri. Kecewa! Itu sudah pasti. Tapi, itu semua bukan kesalahannya
, tetapi kesalanku yang lalai menjaganya. Aku tidak tau sedang apa adik ku disana, aku belum sempat menghubunginya karena aku tidak sempat. Pekerjaanku sangat banyak.

Katakanlah aku kejam. Karena, mengajukan sebuah perjanjian dimana Nadira dan Ramzan haru bercerai saat pernikahannya tepat pada usianya satu tahun. Aku punya alasan tersendiri tentang perjanjian itu, tidak untuk sekarang kuberitahu.

"Selamat siang, nona. Maaf sudah membuat anda menunggu." ucapan seseorang membuatku kembali pada alam sadar ku. Aku mendongakkan kepala dan berdiri menyambut client-ku.

"Lisi?"

"Harry?"

Ucap kami berbarengan dengan seribu kebingungan. Aku menatapnya tidak percaya begitu pula sebaliknya.

Dia... Dia ...Dia...

Harry? Harry cinta pertamaku yang hilang begitu saja. Lebih tepatnya cinta-ku sebelum Ramzan.

________________***________________

NADIRA POV.

Sekarang aku sedang didalam taksi menuju kantor kak Ramzan. Entahlah ada angin apa yang membuatnya menyuruhku mengantarkan makan siang yang aku masak kekantornya.

Taksi ini berhenti tepat didepan gedung pencakar langit tempat kak Ramzan kerja. Setelah membayar taksi dan berucap berterima kasih aku turun dari taksi dan berjalan masuk kedalam gedung ini.

Saat ini aku sedang memakai celana jeans putih, kaos putih polos, dan gardigan hitam, juga dengan flat shoes hitam, tak lupa tas selempang kecil berwarna hitam. Rambutku ku kuncir kuda, soalnya cuaca siang ini sangat panas.

"Permisi mba, saya mau nanya ruangan kak Ramzan dimana ya?" tanyaku saat berada didepan meja resepsionis.

Wanita ini tersenyum menyambutku, sangat ramah.
"Dengan siapa, Dek? Udah buat janji sama Pak Ramzannya?" tanyanya ramah.

Because I'm... Where stories live. Discover now