Move#20

50K 7.7K 1.6K
                                    



Chapter Duapuluh: The Royal




        "Pedes nggak?" tanya Yoyo memastikan, merapat memandangi Hanna yang asyik melahap lelehan keju dan saus di lasagnanya.

"Lumayan sih," jawab gadis itu sambil asyik memotong tumpukan daging dan kulit renyah itu.

Yoyo memandanginya, lalu tertawa, "elo ngomong gitu tapi udah habis setengah, Han," katanya mengejek membuat Hanna mendelik kecil. Yoyo jadi memajukan diri dengan raut wajah lucu, "enak banget, kan? Gue pake latihan nih buat ini!"

Hanna hanya tertawa tak menjawab. Sibuk memisahkan lumeran keju dari potongan lasagnanya.

Suara langkah hak tinggi mendekat membuat keduanya agak terkejut dan menoleh. Hanna menegak, melebarkan mata dan terdiam. Sementara Yoyo juga memperbaiki posisi duduk agak canggung bertemu wanita cantik berwajah Chinese kental dengan blouse birunya melangkah mendekat.

"Sore, tante," sapa Yoyo berdiri dan mengangguk sopan.

Hanna menggigit bibir, merasa gugup begitu saja melirik sang mamah yang memerhatikan Yoyo.

"Kamu temannya Hanna?" tanya Mama Hanna sambil mendekat.

"Iya, tante. Saya Yohandar," kata Yoyo menjulurkan tangan, membuat wanita cantik itu menjabat tangannya sebentar.

Mama Hanna diam sejenak, lalu memandang Hanna yang belagak tak tahu menahu memainkan sendok di atas lasagnanya.

Merasa ditatap begitu, Hanna mau tak mau mengangkat wajah. "Eum... mamah mau? Ini Yoyo yang masakin," kata gadis itu menunjuk kecil Yoyo yang kembali duduk di sampingnya.

Mama Hanna mengangkat alis, lalu mendekat dan menarik kursi di depan keduanya membuat Yoyo maupun Hanna kompak menegang diam.

Wanita itu terlihat tersenyum santai. "Han, tadi ketemu Kak Ares? Tadi katanya mau ke sekolah kamu."

Hanna mengerjap, melirik Yoyo sejenak. Gadis itu menggigit bibir, memberanikan diri. "Hm. Ketemu kok. Sama Yoyo juga," jawabnya membuat sang mama jadi mengernyit kecil.

Mama Hanna mendesah, mengerti maksud dari anak gadisnya ini. Ia lalu menoleh pada Yoyo, "kalau tante boleh tahu... ayah kamu kerja dimana ya?"

SET DAH

Hanna hampir saja menjerit kaget mendengar pertanyaan tiba-tiba itu. "Mah, apaan sih," katanya merasa terganggu tapi sang mama terlihat tenang belagak tak mengerti apapun.

"Ayah saya manager restoran, tante," jawab Yoyo lebih tenang dari Hanna.

Mama Hanna mengangkat alis, "oh, restoran?" tanyanya tak terkesan sama sekali. "Mama kamu?"

"Itu restoran keluarga, Tante. Jadi keluarga saya semua mengurus itu," jawab Yoyo dengan Hanna di sampingnya yang makin merasa tak enak.

Mama Hanna mengangguk-angguk kecil, lalu menoleh pada Hanna. "Ngomong-ngomong soal restoran, lusa nanti kamu nemenin mamah arisan ya di salah satu restoran yang baru akan launching di daerah Kebayoran Baru," katanya membuat Hanna hanya menipiskan bibir tak banyak bicara. "Kamu nanti ngomong ke Tante Anggi aja maunya dress kayak apa. Ares udah ngajak belum? Biar nanti mamah hubungin Tante Indri tentang pakaian kalian."

Hanna memejamkan mata sejenak, "mah," katanya dengan nada lelah, sirat memerotes tak suka.

Yoyo diam sejenak, lalu menoleh memandang Mama Hanna. "Memangnya restoran dimana tante?" tanyanya membuat Hanna terkejut menatap pemuda itu tak menyangka.

2A3: Make A Move ✔ ✔Where stories live. Discover now