Move#19

48.8K 7.2K 489
                                    


Chapter Sembilan Belas: Ares





          Hanna berhenti di deretan boneka di supermarket itu. Sementara Yoyo sudah sibuk ke bagian makanan beku. Gadis itu menyentuh boneka anjing berwarna oranye dengan topi merah. Ia tersenyum samar, teringat boneka miliknya dari sang ayah. Gadis itu jadi menyendu. Rindu ingin bermain dengan ayahnya yang kini sangat sibuk.

"Hanna?"

Gadis berwajah bulat itu terkejut. Ia menoleh, tersentak melihat sosok jangkung tampan datang. "Eh, Kak Ares," balasnya ramah. "Kok disini? Sama siapa?"

"Ah, mau beliin hadiah buat sepupu," jawab Ares mendekat, "dia besok ulang tahun. Kamu?" Ares menatap Hanna yang masih memakai seragam sekolah, "bolos ya?" celetuknya mengejek membuat Hanna agak mendelik kecil.

"Ih, ini dah pulang," jawab gadis itu tak terima, Ares tertawa.

"Pengen beli boneka?" tanya Ares lebih mendekat, lalu mengambil boneka anjing yang tadi Hanna pandangi. "Mau ini? Gue beliin deh sekalian."

Hanna meringis dan menggeleng, "nggak kok. Cuma lagi nunggu temen aku aja, dia lagi ngeluyur tuh sibuk sendiri," jawab Hanna sambil memutar wajah, mencari dimana Yoyo berada.

"Mana orangnya?" tanya Ares ikut mencari, "temenin aku dulu deh. Cari hadiah."

Hanna tersenyum palsu, "tapi..." Ia kembali menoleh kanan kiri, berharap Yoyo segera muncul. "Kayaknya aku harus ke tempat temenku deh, Kak. Mungkin sekarang dia juga lagi nyari aku," kata Hanna beralasan untuk pergi.

Ares memandangi gadis itu, membuat Hanna agak jengah. Sampai tak lama pemuda tampan itu tersenyum miring, "lo kepikiran tentang nyokap ya?" celetuknya tiba-tiba, membuat Hanna terkejut. "Kenapa? Lo pikir gue deketin lo karena bujukan mamah?"

Hanna merapatkan bibir, "aku.... Cuma nggak enak sama Kak Ares... Mamah maksa—"

"Gue nggak kepaksa kok," potong Ares buat mata Hanna melebar. "Gue emang mau deket sama lo," lanjutnya tanpa beban, sementara Hanna sudah tertegun. "Karena itu juga tadi gue sempet ke sekolah lo, berharap ketemu. Tapi justru ketemu di supermarket ini," katanya yang memang supermarket itu berada di dekat sekolah Hanna.

Ares tersenyum, "jadi, sama gue sebentar ya. Nanti juga gue temenin cari temen lo kok," pintanya sambil menyeringai. Mata kecilnya menyipit tampan.

"Kak Ares..." Hanna mengulum bibir, mencari kata dengan kebingungan.

Ares mengangkat alis, menatapi Hanna yang terlihat salah tingkah. Pemuda itu tersenyum kecil, lalu menyodorkan boneka anjing yang sedari tadi ia pegangi.

"Nih, gue beliin beneran deh. Bawa-"

"Ehm."

Kedua orang itu tersentak. Hanna segera memutar tubuh, entah kenapa refleks mendesah lega melihat sosok pemuda tampan itu datang sambil membawa keranjang merah belanjaan. Sementara Ares mengangkat alis, melihat pemuda itu mendekat dan langsung berdiri di samping Hanna.

"Nggak perlu repot-repot beliin boneka buat cewek gue," kata Yoyo dengan tenang, membuat Hanna maupun Ares terkejut. Yoyo memandangi pemuda jangkung itu, "lo siapa?"

2A3: Make A Move ✔ ✔Where stories live. Discover now