#15

11.4K 1K 19
                                    

Halo, maaf ya jadi slow updet :' next lagi ya... Jangan lupa vote and commentnya :'>
Typo mohon di maafkan..

-

Jisung, Jeno, Renjun, dan Chenle duduk di bangku yang telah di sediakan. Sedangkan Haechan dan Jaemin memesan makanan. Jisung sedari tadi hanya menunduk dan menjadikan tangannya sebagai bantalannya. Renjun pun mengusap kepalanya pelan.

"Kenpa?" tanyanya,
"Gapapa hyung" ucap Jisung dan membuang wajahnya,
"Lu nyesek ya? Diemin aja sih, dia emang begitu" bisik Renjun,
"Apa sih hyung? Gapap kok" balas Jisung dan tersenyum,

JISUNG POV

"Lu nyesek ya? Diemin aja sih, dia emang begitu" bisik Renjun hyung di telingaku,
"Apa sih hyung? Gapapa kok" dusta ku,

Astaga, bagaimana bisa aku mengabaikan perkataan, yang bahkan sudah menyakiti perasaanku? Dia benar aku ini memang menyusahkan, dan aku ini memang penyakitan bukan?

Tak lama Jaemin hyung, dan Haechan hyung datang membawakan bubur dan pesanan yang lainnya. Terlihat juga salah satu pedagang yang membantu membawakan buburnya.

*skip time*
AUTHOR POV

Sementara di panti, Mark masih memikirkan apa yang harus ia katakan, ia atau tidak.

"Argh... Mereka memang baik dan sayang padaku, tapi apa aku akan menerimanya?" gumam Mark sendiri,
"Aku tidak ingin berpisah dari mereka lagi, aku menyayangi mereka, tapi.. Aaaarh... Mark oke.. Kau terima atau tidak?" ucap Mark sendirian di dalam kamarnya,
"Jika aku terima, apa aku benar akan di pindahkan ke Daegu? Dan jika aku menolaknya aku gak enak hati sama mereka" jawab Mark sendiri (lagi)

Flashback

"Mark, kami ingin menyampaikan sesuatu ke kamu" ucap Tuan Min,
"Iyya? Apa itu appa?" tanya Mark,
"Kamu harus berjanji tidak menolak ini, dan kami sudah membicarakan itu dari tadi malam, dan keputusan kami sudah bulat" ucap tuan Mark,

Mark hanya menyeringitkan matanya dan memiringkan kepalanya sedikit, sedangkan tuan dan nyonya Min tersenyum manis.

"Menolak? Apa appa?" tanya Mark lagi,
"Kami ingin menjadikan mu sebagai anak kami" jawab Ny. Min

Mark terdiam tak bereaksi, masih mencerna apa yang barisan ia dengar. Menjadikannya anak dari kedua orang yang sudah membesarkan ia?

"Mark? Apa kau mau? Kau akan tinggal bersama Yoongi di Daegu setelah ia menikah" ucap Ny. Min tersenyum,
"Daegu?"
"Iyya, di sana kau akan tinggal bersama Yoongi dan Istrinya" kali ini tuan Min yang menjawab,

Mark masih terdiam, kedua orang yang di depannya masih memberikan senyumnya.

"Tak apa, fikirkan saja dulu kami akan mendegar keputusanmu nanti" ucap Ny. Min,

Flashback end

"Aaarrrgh... Omo.. Aku harus bilang apa?? Aigo aigoo aigoo..." gerutu Mark yang terus menendang-nendang bantal,
"Oya aku ada ide!!" serunya lagi,

Ia pun segera merapihkan kamarnya, dan memandang dirinya sebentar di kaca, dan segera keluar kamar. Ia sedikit berlari di tangga, tapi langkahnya itu terhenti saat melihat seseorang orang bersama dengan Ny. Min, yang sangat ia kenali. Ia pun berniat kembali lagi ke kamar.

"Mark sayang" panggil seseorang yang berkasil membuatnya diam dan membalikan badannya,
"N-ne..?" ucapnya ragu,
"Kemari nak" ucap orang itu,

Mark hanya terdiam dan takut untuk turun ke bawah, ia menatap mereka dan matanya menuju kepada Ny. Min yang tersenyum. Mark menggeleng, seakan tahu isi hati Mark Ny. Min tersenyum manis, dan mengangguk pelan. Dengan langkah kecil Mark pun turun dan melangkahkan kakinya ke arah 2 orang itu. Sesampainya di bawah Mark mendekat pada Ny. Min, dan menyembunyikan wajahnya di belakang punggung Ny. Min.

"Mark, i'm your mommy dear, come here" ucap seorang perempuan,
"No, I just have one mother, and my mom is Min Soora" lirih Mark pelan dan memeluk tubuh Ny. Min,
"Kenapa kamu ngomong gitu? Aku ini mommy kamu, dan kenapa kau pergi tanpa memberi tahu kita? Mommy khawatir sayang" ucap perempuan itu tersenyum,

Mark hanya menangis di punggung Ny. Min, dan semakin memeluknya.

"Eomma aku takut" lirihnya pelan,
"Jadi, nyonya kau ingin Mark kembali?" tanya Ny.Min,
"Tentu saja, saya udah nganggap dia anak sendiri, saya sayang sama dia. Yes Mark? Dan bisakah kami pulang sekarang? Kakakmu Jack menunggumu di Kanada" ucap Perempuan itu hendak mendekat,

Tubuh Mark sudah bergetar, mengingat perlakuan yang ia dapat selama di Kanada. Beruntung saja ia bisa kembali ke tempat yang damai ini. Ia terus menggeleng dan menangis.

"Mark" perempuan itu menyentuh pelan tangan Mark,

Mark menepis tangan itu dan terus memeluk Ny. Min, Ny. Min pun membalikan tubuhnya sehingga ia bisa membalas pelukan Mark.

"Ani eomma, adia jahat aku tak ingin lagi tinggal di sana, selamanya aku akan tinggal di panti ini. Aku gak mau kembali lagi ke kanada! Selamanya" ucap Mark penuh penekanan pada kalimatnya,
"Anda mendengarnya nyonya? Hak asuhnya masih berada di tangan saya, dan dia menolak untuk tinggal bersama anda. Salah saya telah membujuknya untuk tinggal bersama anda" ucap Ny. Min,

"Apa-apaan ini?! Mark Mommy bilang pulang! Pulang ke rumahmu! Kau belum menyelesaikan pekerjaan rumahmu! Kemari kau!" ucap perempuan tersebut menarik paksa tangan Mark,

"Aaa... Eomma!!" Teriak Mark saat tangannya di tarik,
"Yyak Nyonya! Lepaskan anak saya!" balas Ny. Min,

Perempuan itu layaknya orang gila yang kerasukan. Perempuan itu memegang kedua tangan Mark kencang, sedangkan Mark hanya bisa diam dan menangis, untuk memberontak pun susah.

"Lepaskan?! Aku tidak peduli Mark menjadi milikku! Sebaiknya kau urusi saja anak mu yang penyakitan itu!" ucap perempuan itu,
"Tapi kau telah menyiksaku?! Kau yang mencambukiku! Kau bilang itu sayang?! Pergi saja kau, aku akan tinggal di sini sama eomma!" ucap Mark,
Plak
Satu tamparan berhasil mengenai pipi Mark, Mark meringis dan memegangi pipinya

"Nyonya anda sudah di luar batas!!" ucap Ny. Min

Ny. Min mendekat dan menarik tangan Mark. perempuan itu melepaskan tangan Ny. Min dan mendorongnya hingga kepala itu terbentur meja. Detik itu juga Ny. Min tak sadarkan diri.

"Eomma!!" seru Mark,
"Diam kau! Pesawatnya akan berangkat 2 jam lagi!" ucap perempuan itu dan menarik paksa tangan Mark,

Perempuan itu menarik tangan Mark hingga keluar dari pintu panti, Mark mencoba untuk melepaskan diri, tapi nihil. Ia hanya bisa menangis.

Bug!

Sebuah pukulan mengenai pipi perempuan itu. Mark mendongak dan terkejut dengan apa yang ia lihat.

***
Hohoho... TBC dulu ya... Vote comment nya jan lupa, kayanya aku akan next cerita pas vote nya udah mencapai 6 deh.. hehehe.. See you :*

NCTDREAM: Our Jisung [END]Where stories live. Discover now