#26

10.1K 856 64
                                    

Jaemin menghampiri Jisung yang tengah terbaring lemah, ia menatap anak itu dengan tatapan sedih dan menyesalnya. Seandainya bisa Jaemin ingin kembali ke masa lalu dan menyelamatkan sang adik, menyelamatkan dengan apa? Mendonorkan jantungnya? Tidak mungkin Yoongi akan marah besar jika seperti itu.

Ia menggengam tangan yang terasa dingin itu, dan sesekali menciumnya.  Bibirnya tak berhenti memanjatkan doa untuk kesembuhan sang adik itu.

"Jaemin ah"

Mark memeluk Jaemin dan mencium pundaknya, ia tau bahwa adiknya itu sedang dalam keaadan yang benar-benar sedih.

"Dia akan sembuh, perca deh" ucap Haechan mengelus pundaknya,
"Jisung... Buka matamu" lirih Jaemin,

Skiptime

Malam itu hanya ada Mark, Jaemin dan Jeno yang menjaga Jisung, sedangkan ketiga teman mereka kembali ke panti, mengambil beberapa baju.

"Jaemin makan, lu belum makan dari tadi siang" ucap Jeno dan memberikan semangkuk makan,
"Lagi gak mood hyung" ucap Jaemin,
"Gua suapin?" tanya Jeno, Jaemin hanya mengangguk,

Mark keluar ruangan dan menghirup udara malam di rumah sakit. Tercium beberapa bau obat-obatan di sana, ia mengelilingi Taman dengan segelas teh yang ia bawa. Mark duduk di salah satu bangun, meneguk teh itu, dan memandang langit malam yang dipenuhi bintang.

"Dimana aku bisa dapet pendonor jantung? Tuhan.. Jisung bisa sembuh kan? Apa-apaan aku yang tertua malah nangis begini? Harusnya aku yang bisa menenangkan semua dongsaeng, Mark pabo" gumamnya dan menyeka airmata, semakin menahannya airmata itu semakin jatuh di pipinya,

"Jisung..."

Flashback
First meet Jisung and Jaemin

Pagi itu Soora dan Yoojin sedang duduk di ruang tengah, dan menonton TV, tahun itu memang panti Butterfly sudah di huni beberapa anak yang yatim/piatu/yatim piatu. Terlihat Mark, Yoongi, dan Hanbin sedang bermain dan bercanda bersama dengan 2 balita yang berasal dari Cina/Korea Utara.

"Baby Renjun... Cepet besar ya... Neomu saranghae" ucap Hanbin mencium pipi salah satu bayi itu,
"Nee.. Chenle juga ya" ucap Mark yang baru berusia 5 tahun,
"Kalian mau puding?" tawar seseorang, Mark dan Yoongi menoleh ke arahnya,
"Aaah... Hyun Joong hyung kapan pulang??? Bogoshipoyo~~" ucap Mark berlari pelan memeluk kaki pemuda yang ia maksud,
"Ne... Baru saja, kau mau puding? Ini aku belikan puding untuk kalia" ucap hyunjoong tersenyum,
"Hyun kamu udah pulang?"
"Ne.. Ahjuma, ohya.. Ini bingkisan dari busan" ucap hyunjoong,

Sementara itu Mark sedang memakan puding itu dengan lahap, Yoongi yang sudah berusia 12 tahun hanya tertawa melihat keimutan adiknya itu.

"Hmm.. Enak hyung" ucap Mark, Hanbin mengangguk setuju, ia menaruh bekas puding itu di kantung plastik,
"Mark buangin dong" ucap Hanbin,
"Yaudah tungguin ya, abis itu kita main lagi" ucap Mark tersenyum,
"Iyya.. Nanti Hanbin tungguin kok" ucap Hanbin sambil tersenyum,

Mark berlari kecil menuju pintu, yang sebelumnya melewati Soora dan Yoojin.

"Sayang mau kemana?" tanya Soora,
"Aku mau buang sampah di depan" jawab Mark,
"Ne.. Hati-hati ya sayang" tambah Soora,
"Ne.. Eomma"

Mark berlari lagi, kaki kecilnya menuruni beberapa anak tangga, dan berlari kecil lagi melewati halaman rumah. Tangan kecilnya membuka pagar perlahan, ia melongokkan kepalanya sedikit lalu membuka pagar itu lebar. Kakinya menuju tempat sampah yang tak jauh dari pagarnya.

"Uuh.. Panas banget ya hari ini, pantes aja banyak rumah kebakaran, siapa sih yang gak kepanasan kalo mataharinya kaya gini?" ucap Mark dengan polosnya, dan membuang sampah itu ke tempatnya,

NCTDREAM: Our Jisung [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant