#28

9K 798 36
                                    

Sore itu, telihat Jaemin Chenle dan Jeno sedang duduk dan memakan buah yang mereka bawa. Setelah memakan beberapa apel, Jaemin menghampiri jisung yang masih terbaring di ranjangnya.

"Jisungie.. Bangun ne? Hyung kangen" ucap jaemin dan mencium punggung tangan itu,

Terpejam beberapa lama, dan terus mencium punggung tangan itu. Jaemin tak bisa menahannya, bendungan itu pun runtuh begitu saja membasahi punggung tangan Jisung.

"Jisung, bangun.. Hyung kangen" ucapnya bergetar,

.
.
.

JISUNG POV

Gelap, ne! Gelap satu kata yang bisa menggambarkan ruangan ini, ini dimana? Apa aku di kurung sama jaemin hyung karena aku nakal? Hyung, aku takut. Aku berjalan menelusuri ruangan ini, tunggu! Ituu Hanbin hyung eoh? Hyung!!

"Hanbin hyuung!!" teriakku, yang di panggil pun menoleh dan tersenyum,
"Jisung kau di sini?" tanya hanbin hyung yang kelihatannya bingung,
"Ne hyung! Hyung aku rindu hyung!!" ucapku dan tersenyum, ia balas senyumanku dengan senyum kuda khasnya,
"Kenapa kamu bisa sampai sini?" tanya Hanbin hyung,
"Hmm molla" jawabku,

"Hanbin?" panggil seseorang dari belakangku, aku menoleh dan terlihat dua orang pasang orang tua menghampiri kami,
"Ji.. Jisung" ucap bibi itu, aku tersenyum,
"Nee.. Bibi, bibi kenal aku?" tanyaku, tak membalas ucapanku bibi itu langsung memelukku,

Deg, nyaman, seperti eomma Soora memelukku. Perlahan aku membalas pelukannya.

"Maafkan mama jisung" ucap bibi itu, mataku membulat begitu saja,
"Jisung" lirih paman itu dan memelukku lagi,
"Wae? Siapa kalian?" tanyaku, bingung
"Mama dan papa mu jisung" ucap Hanbin, aku menoleh ke arahnya,
"Huh? Mama papa?" tanyaku tak percaya,
"Ikutlah bersama kami, dan kami akan menjagamu sayang" ucap mama melepaskan pelukannya, begitu juga papa, ia mengulurkan tangannya,
"Kau akan bahagia bersama kami" tambahnya lagi, aku tersenyum dan menangis, ku ulurkan tanganku untuk menggapainya,

"Jisung! Ayo pulang, mark hyung sudah membelikan kita makanan, kasihan dia" aku membalikkan tubuhku dan melihat Jaemin hyung tersenyum manis,
"Hyung, mama papa!" ucapku senang karena Jaemin hyung ada di sini,
"Ayo pergi, kita akan bermain petak umpet nanti" ucapnya lagi, aku membalikkan badan, dan terlihat mama papa dan Hanbin hyung tersenyum,
"Mama papa, hanbin hyung, maaf aku gak bisa ikut, aku udah janji mau main sama mereka mungkin lain kali, maafkan aku" ucapku dan tersenyum,

Raut wajah ketiga orang itu seakan berganti sedih, tetapi masih ada senyuman di sana.

"Pergilah, jika kau sudah lelah dengan kehidupanmu, kami di sini menunggumu dan menjagamu sayang" ucap mama lembut dan mengecup keningku sekilas,

Aku kembali meraih tangan Jaemin hyung yang sedaritadi terulir dan tersenyum,

"Paipai mama papa hanbin, secepatnya aku akan kesini lagi"

END

AUTHOR POV

Jaemin mencium punggung tangan itu berharap sang adik bangun dari tidur panjangnya. Tak lama ia merasakan salah satu jari itu bergerak, Jaemin menatapnya dan benar. Tangan itu bergerak dan menggengam pelan tangan Jaemin.

"Jisung.. Jisungie!! Hyung! Panggil dokter Jisung bangun!" ucap Jaemin, dengan cepat Jeno menekan tombol darurat (ya apalah itu namanya) tak lama dokterpun datang, dan mereka bertiga menunggu di luar.

Jaemin duduk dan menundukan wajahnya, dan tak berhenti memanjatkan doanya. Disampingnya Chenle yang juga ikut berdoa untuk keselamatan Jisung, Jeno berusaha menghubungi keluarganya yang lain, tak lama kemudian dokter Lee keluar dari ruangan.

"Dokter, jisung gimana?" tanya Jemin,

"Dia baik-baik saja, kalian jangan khawatir. Untuk keadaannya, sekarang ia sudah siuman, mungkin dengan mengajaknya berbicara akan lebih Bagus" jelas dokter Lee,

"Baik dokter,terimakasih" ucap Jaemin,

Tak lama dari itu dokter Lee pergi ke ruangannya, Jaemin Chenle dan Jeno pun masuk kedalam ruangan Jisung. Di sana sudah terlihat Jisung yang terduduk dan memegang kepalanya.

"Jisungiee" lirih Jaemin, Jisung mendongah dan tersenyum,

"Hyung" jisung tersenyum menatap Jaemin,

Sekali lagi untuk yang kesekian kalinya, jaemin menangis dan memeluk adiknya itu, ia mengelus surai itu dan mengecup tengkuknya berkali-kali.

"Jangan pergi lagi ne? Jangan tinggalin hyung hmm?" ucap Jaemin bergetar dan melepaskan pelukannya,
"Ne hyung, mian udah buat kalian khawatir" jawab Jisung dan tersenyum manis,
"Kenapa kamu baru bangun eoh?" tanya Chenle,
"Hmm? Eummm ituu" ucap Jisung terbata,
"Yasudah yang penting uri jisung sudah bangun bukan?" ucap Jeno,

-

Jaemin duduk di bangku yang berada di samping ranjang, dan menyuapi Jisung. Senyum di bibirnya tidak kunjung pudar saat melihat adiknya memakan makanan itu dengan lahap.

"Kau ingin minum?" tanya Jaemin, Jisung mengangguk,
"Nah" ucapnya lagi dan memberi segelas air,
"Hyung, apa aku bisa cerita padamu?" tanya Jisung,
"Ne tentu saja, cerita apa?" tanya jaemin, dan menaruh mangkuk bubur itu di meja kecil,
"Mama papa" lirih Jisung, Jaemin menatap adiknya dan menyeringitkan dahinya,
"Ada apa?" tanya jaemin,
"Mereka indah, dan senyum mereka menenangkan hati" jawab Jisung tersenyum dan memejamkan matanya mengingat kelembutan kedua orangtuanya,
"Bahkan aku sudah lupa seperti apa rupa mereka" lirih Jaemin,
"Mereka indah hyung, senyum mama sepertimu, dan mata papa percis sepertimu" ucap Jisung dan tersenyum,
"Kelembutan dan kemanisanmu seperti mama, jisung" ucap Jaemin tersenyum pahit,
"Aniya, mereka mirip sepertimu yang menyayangiku" ucap Jisung tersenyum,
"Gimana kamu tau mama dan papa? Bahkan kamu aja masih sangat kecil untuk mengingatnya?" tanya Jaemin,
"Aku bertemu mereka, juga Hanbin hyung di mimpiku tadi, mereka mengatakan akan menungguku di sana" ucap Jisung, "aku ingin menemui mereka lagi" ucap Jisung lagi,

Setets air bening itu lolos dari pelupuk mata jaemin, ia menghapusnya dan tersenyum lembut kearah adiknya itu.

"Jangan, biar aku yang pergi dulu, kamu masih harus bertahan eoh?" ucap Jaemin tersenyum,
"Aniya, kita pergi bersama" ucap Jisung tersenyum lagi,
"Huft, yasudah habiskan makananmu ne, hyung keluar dulu sebentar" ucap Jaemin, Jisung tersenyum dan mengangguk,

Jaemin bangkit dari duduknya dan meninggalkan Jisung di dalam. Baru saja ia membuka pintu terlihat Mark yang sudah berada di depannya, Jaemin menarik tangan hyungnya itu ke suatu tempat, dan memeluknya.

"W.. Wae jaemin?" tanya Mark, Jaemin masih menangis di pundaknya, Mark pun mendudukan jaemin di bangku yang tak jauh dari sana,
"Jisung bertemu mama, papa dan hanbin hyung" ucap Jaemin bergetar,
"Ma.. Maksudmu?" tanya Mark bingung,
"Mereka bertemu di alam lain hyung, itu artinya jisung hiks.." ucapan Jaemin berhenti saat Mark memeluknya,
"Uljima, Jisung sudah kembali kan? Uljima" ucap Mark menenangkannya,
"Ne hyung" ucap Jaemin dan menghapus airmatanya kasar,

***
Slw update ya? Mianhaeee 😢 authornya lg sibuk kls 9 biasa....
Vtmntnya yaa^^

NCTDREAM: Our Jisung [END]Where stories live. Discover now