#18

11.1K 1K 31
                                    

Jisung dan ke enam hyungnya itu pun turun menuju lantai bawah, di sana sudah ada Kyungsoo dan Xiumin yang tengah menjaga Jiwon dan Adam.

"Gwenchana?"
"Ne.. Gwaenchanayo hyung"
"Hyung gak cape?" tanya Jaemin,
"Ani, kalian sendiri gak cape abis pulang sekolah?" tanya Xiumin,
"Ah.. Eumm"
"Kalian istirahat aja, biar kita yang ngejaga Jiwon dan Adam" tambah Kyungsoo,
"Hhmm yodah deh ke kamar lagi yuk.. Aku juga udah cape" ucap Chenle, mereka pun mengangguk dan kembali ke kamar,

Chenle, Haechan dan Jisung sudah terlelap di ranjangnya tinggal lah Jaemin, Jeno, Mark dan Renjun yang masih sibuk dengan fikiran mereka masing-masing.

"Kalian tau gak Jisung sakit apa?" tanya Mark,

Glek,
Mereka menelan ludah pahit, mendengar pertanyaan Mark. Walaupun belum pasti penyakit apa yang menyerang Jisung, tapi mereka tahu, penyakit itu lebih berbahaya daripada demam dan flu.

"Dia cuma kecapean hyung" jawab Renjun,
"Capek sampe berdarah gitu?! Kalian lagi boong?!" tanya Mark lagi dengan nada yang cukup tinggi
"Ah.. Aniyo kita gak boong hyung" jawab Jaemin, tersenyum kaku,
"Yyak! Gua gak sehari dua hari kenal sama kalian, kalian ngeboong juga ketauan dari tatepan kalian! Jagan bahong sama gua! Jisung kenapa!" gertak Mark,

Ke tiga anak itu bungkam, mereka tak berani menatap mata sang kakak, omongannya sudah berubah, tidak manis seperti 20menit yang lalu. Ia sudah membentak dan kasar, dengan terpaksa Jaemin mendongak dan menatap mata hyungnya yang memerah,

"Gak tau pasti penyakit apa,tapi itu lebih buruk dari pada flu dan demam" jawab Jaemin menunduk,
"Bener kan kalian bohong" lirih Mark,
"Maaf hyung" jawab Jaemin, dan Renjun bersamaan,
"Mark gua ngerti tapi, kita juga susah bilang ini ke elu maaf banget Mark" tambah Jeno,
"Gua juga kakaknya, dan menjaganya juga tanggung jawab gua!!!" bentak Mark

Mark mengusap wajahnya kasar, mimpi buruk itu terjadi, penyakit yang Ny. Min beri tahu 5 tahun yang lalu pun tebukti. Mark tersenyum dan mengusap kepala Renjun dan Jaemin.

"Maaf ya tadi aku ngebentak kalian" ucapnya lembut,
"Iya hyung maaf kita bohong" jawab Renjun,
"Yaudah kalian tidur sana" pinta Mark, Jaemin dan Renjun menurut dan kembali ke ranjang mereka,

"Jeno
kajja kita ke Ny. Min" ajak Mark, Jeno pun mengangguk dan mereka berdua turun ke lantai bawah,

Di lantai bawah terlihat Ny. Min tengah bersandar di sofa, di sampingnya ada Yoongi dan tuan Min.

"Eomma" panggil Mark, ia pun berlalih duduk di depan Ny. Min,
"Ne.. Adeul?" tanya Ny. Min,
"Yang eomma bilang 5tahun lalu terjadi eomma" lirih Mark, wajah Ny. Min pun berubah sendu,
"Hm... Jika benar, jantungnya akan rusak sepenuhnya dan dia.." ucapan Ny. Min terpotong dan ia terdiam,
"Gak eomma, biar Mark yang donorin jantung mark ke dia, kalo gak darah Mark aja! Dia punya darah O kan? Mark juga punya kok eomma, kalo gak di terapi aja.. Buar dia bisa sembuh eomma, kangker itu bisa ilang kan eomma?" ucap Mark bergetar dan tetes air mata itu pun jatuh membuat sebuah aliran sungai kecil di sana,
"Kamu gila? Gak akan ada yang aku izini ngasih jantung kalian ke Jisung!" bentak Yoongi,
"Tapi dia sakit hyung! Seseorang harus berkorban demi orang yang ia sayang bukan!" ucap Mark dengan nada yang cukup tinggi, Jeno memeluknya dan menahan Mark,
"Ya, aku tahu! Tapi bukan kalian! Bukan kau Mark, kamu adik pertama yang aku punya!" bentak Yoongi lagi, Mark hanya bisa menangis dan menunduk,
"Eomma, ottokhe?"
"Hm.. Biar dia ikut terapi saja, kalo penyakit itu tambah parah. Dan.. Yoongi benar, tidak ada yang berkorban, aku akan mencari pendonornya" ucap Ny. Min,

Mark masih menangis, sedangkan Jeno terus memeluknya dari belakang. Yoong bangkit dari tempat duduknya dan mengelus rambut Mark, dan Jeno melepaskan pelukannya.

"Mianhaeyo, uljima" yoongi mendekap Mark dan membiarkan adik kesayangannya itu menangis di pelukannya,
"Ne.." lirih Mark dengan suara yang bergetar,

Tuan Min tersenyum kecil dan mengusap pelan rambut Mark.

"Kami akan lakukan semampunya, uljima adeul" ucapnya,

Skiptime

Makan malam itu berjalan dengan wajar dan seperti biasa, Mark kini tengah tersenyum melihat kelakuan Jiwon dan Adam yang menggemaskan.

"Ahjuma, kayanya besok Xiumin nginep di kampus, tugasnya harus nuari di perpus, dan banyak banget lagi" ucap Xiumin mengempoutkan bibirnya,
"Hyung lu jurusan IPA ya?" tanya Yoongi,
"Ho'oh" jawabnya,
"Yaudah, kamu hati-hati aja, jangan tidur lebih dari jam 1 pagi" ucap Ny. Min,
Xiumin mengangguk, "sip ahjuma"

Kini ke tujuh anak itu sudah berada di kamar, mereka duduk melingkar dengan kesibukan masing-masing.

"Yoboseyo"

"..."

"Mwo?! Eomma pergi tanpa aku?"

"..."

"Eomma jahaat, yaudah lah, hati-hati di jalan"

Haechan mematikan panggilannya,

"Eomma lu pergi dan lu gak di ajak? Selamet ye" ucap Jaemin menepuk bahu Haechan,
"Yodah lah ya, mungkin belum beruntung" jawab Haechan,
"Huaaah.. Besok musti sekolah lagi, daku lelah dengan pelajaran fisika" gumam Jeno,
"Mang enak" ledek Haechan,
"Enak kok rasa coklat" jawab Chenle dengan wajah polos, yang tengan memakan kue,
"Gua ngomong sama Jeno kok si curut yang nyaut?" ucap Haehan dengan wajah datar,
"Woke maap" tambah Chenle dan meneruskan makan coklatnya,

"Lah, lah, sung kok lu keringetan?" tanya Renjun yang mengusap lengan Jisung,
"Gak tau deh, ini keknya panas deh" jawab Jisung,
"Yodah bentar ac nya gua dingin in lagi" ucap Mark yang beranjak mencari remot ac nya,

"Yodah nanti juga dingin" ucap Renjun,
"Sung, kok sampe lepek?" tanya Mark yang mengusap punggung Jisung, yang hanya di balut kaos tipis,
"Molla, yaudah deh Jisung mandi lagi!" ucap Jisung dan pergi menuju kamar mandi,

Ke enam anak itu hanya menatap punggung Jisung sampai hilang di balik pintu kamar mandi.

"Itu tanda-tandanya?" tanya Chenle,
"Heumm.." Mark hanya berdeham dan mengangguk,
"Gua harap anak itu cepet sehat, entah.. Gua sayang sama dia" ucap Haechan,
"Kita juga" ucap Jaemin,

Renjun hanya menunduk, sedangkan Chenle merangkulnya.

***
Tebece dulu ya^^
Voment jsy~~~^^

NCTDREAM: Our Jisung [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat