chapter three

55 6 0
                                    

Fix you - Coldplay

"Thanks ya, Hasna, udah nganterin Dini pulang sampe rumah. Mau mampir ngga?"

"Sama-sama. Ngga usah, gue duluan."

"Curhatnya di WhatsApp gue aja yaa."

"Line? Ngga punya?"

"Ngga punya, udah di hapus."

"Oke ntar gue WhatsApp. Gue balik. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam." sahut Dini.

_ _ _

Aku keluar dari mobil dan memasuki rumah. Sesudah aku mengucapkan salam dan ternyata tidak ada yang menjawabnya aku langsung memasuki kamar.

Aku langsung berbaring ke kasur. Tidak memperdulikan aku yang masih memakai seragam. Tidak memperdulikan aku yang masih memakai sepatu dari kamar.

Line.

Aku mengambil ponselku dan membuka aplikasi Line disana.

Fania A : Hasna maaf :'

Hasna Zamora : Maaf kenapa?

Fania A : Lo marah kan sama gua?

'marah? Yaiyalah marah!!' batinku.

Hasna Zamora : Engga, gua ngga marah sama lo. Lagian ngapain ya gua marah?

Fania A : Ya, bagus deh ya.

Hasna Zamora : Terserah lo deh, Fan.

Send.

'rasanya gue pengen banget ngomong langsung depan muka lo Fan, gua ngga suka. Gua cemburu. Gua suka sama Alken, dan lo tau itu.'

'lo berubah drastis, anjir.'

'lo bukan Fania yang dulu.'

'egga nyangka gue sumpah.'

'untung sekarang gue punya Dini.'

'jadi ngga harus bergantungan lagi sama lo yang sekarang udah bikin mood gue anjlok.'

"Oh iya, Dini!!" sentakku.

WhatsApp

Hasna Zamora : Dini?

Dini Putri : Iya Hasna?

Hasna Zamora : Dini sibuk?

Dini Putri : Engga kok, tadi Dini lagi main Class Royal's, tapi udah selesai kok mainnya.

Hasna Zamora : CIE DINI MAIN CR, KIW-KIW :V

You change the name from 'Dini Putri' to 'Diniaa'

Diniaa : Apaa sihh, Hasnaaa.

Hasna Zamora : Mau curhat >:D

Diniaa : Sini curhat.

Hasna Zamora : Tapi males kalo ngungkit-ngungkit orangnya :'(

Read.

Diniaa : Siapa??

Hasna Zamora : Dini kenal Fania kan?

Diniaa : Oh si Fania? Engga, cuman kenal biasa doang kalo setiap ketemu dia suka nyapa. Dia sopan, baik pula. Emangnya kenapa Hasna? Itu temen Hasna kan.

Hasna Zamora : Menurut Dini, kalo kita punya sahabat yang munafik. Respon kita ke dia itu gimana?

Diniaa : Cuekin aja, jangan ditemenin lagi. Tapi Hasna ngga boleh benci sama orangnya.

Hasna Zamora : Kenapa?

Diniaa : Soalnya ada pepatah bilang, jika kita memiliki masalah dengan orang lain atau kita lagi kesel sama orang, kita tidak boleh membenci orangnya, tetapi benci kejadiannya. Karena belum tentu orang itu seratus persen bersalah.

Hasna Zamora : Ntap, ini nyontek dimana Din :3

Diniaa : Gugel.

Hasna Zamora : Wkwkwk. By the way, emangnya Dini pernah ngalamin?

Diniaa : Sebenernya belom sih, Has ;v

Diniaa : Yasudahh, lupakan tentang itu, beralih ke mata pelajaran sekolah aja :))

Hasna Zamora : Ada PR ngga, Din?

Read.

Hasna Zamora : Wahh dikacangin.

Hasna Zamora : Jangkrik boss ::

Hasna Zamora : Cang kacang panjaaaaaaaangg_-

Hasna Zamora : Woii, tidak ada tanda kehidupan.

"Si Dini tidur kali?" ujarku.

"Ahilaaah, Dinii bales napaa. Lagi bete nih." sambungku.

"Bodo amatlah Din!"

PING!!!

"Hah? BBM?" sentakku.

BBM.

Alken F : PING!!!

Alken F : PING!!!

Alken F : PING!!!

Mataku terbelak seketika saat membuka ruang chat kontak via BBM dengan Alken,

'what! Alken? njir' batinku.

Hasna Zamora : Kenapa, Al?

Read.

Alken F : Minta id Line kamu.

"KAMU? Omaigatt!" sentakku.

"Mimpi!" ujarku sambil menepuk-nepuk pipiku. Dan ternyata sakit.

"Asli njirr, Alken kesambet apaan tiba-tiba minta id Line gue?"

●●●

Take a ShineDär berättelser lever. Upptäck nu