chapter fifteen

15 3 0
                                    

Don't wanna know - Maroon 5

Mendengar kabar bahwa paman ku dirawat dirumah sakit membuatku menapakan sepatu converse miliku di rumah sakit ini.

Aku mengikuti perintah ibuku lewat telfon agar tidak kesasar dirumah sakit.

"Ka Hasna!" Panggil seseorang yang sudah familiar bagi ku.

Sepupu ku, Alika.

"Mama kamu dimana?" tanyaku pada Alika.

"Ada di kamar ka. Lagi jagain Papa, ada Tante Sumi juga ko. (Ibuku)"

"Yaudah ayo." kami langsung menuju kamar.

"Assalamualaikum." ucap ku saat membuka pintu.

"Waalaikumsalam. Eh Hasna udah nyampe. Sini masuk Has." ujar Bibi.

Aku pun masuk dan salim kepada beberapa kerabat ku yang sudah berada disana.

Beberapa menit kemudian aku mulai bosan di dalam rumah sakit yang isinya hanya itu-itu saja.

Aku akhirnya mendekati Ibu. "Bu, aku pulang ya?"

"Yaudah, jangan main ya! Langsung pulang." ujar Ibu.

"Iyaaa. Bu minta uang Bu." aku menyengir memperlihatkan beberapa deret gigi ku.

"Nih," ia memberikan selembar uang berwarna biru.

"Bibi, Paman, Hasna pulang duluan ya." ujar ku dengan senyum.

"Cepet banget, yaudah, hati-hati ya."

"Iya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

_ _ _

Aku menemukan dompet berwarna dark blue saat di lorong rumah sakit. Saat aku membukanya, aku menemukan foto Alken. Yang berarti dompet ini miliknya.

Dengan secara langsung. Aku pergi menuju meja receptionist dan menanyakan apakah Alken benar-benar berada di rumah sakit atau tidak.

"Permisi, mas?" ujarku pada seorang pria disana.

"Iya? Bisa saya bantu?"

Aku menjinjit agar bisa menampakan wajah ku. "Apa disini ada pasien bernama Alken?"

"Bisa diberi tahu nama lengkap nya?"

"Alken Faudzan, usia nya sekitar enam belas atau tujuh belas tahun."

"Tunggu sebentar, biar saya cari dulu."

"Iya," aku tersenyum.

"Maaf mba. Pasien atas nama Alken Faudzan tidak terdaftar."

Aku menyeringit. "Oh begitu ya mas? Yasudah, terimakasih ya."

"Iya, sama-sama." Pria itu tersenyum.

Aku berjalan menjahui meja receptionist tersebut, aku pun kembali ke mobil sambil mengecek ponsel yang sedari tadi aku genggam.

WhatsApp! (5)

Diniaa : Hasna?

Diniaa : Hasna?

Diniaa : Hasna?

Diniaa : Lu dimana?

Diniaa : Ko Hasna ninggalin Dini si ?!

Hasna Zamora : Iya, iya iya.

Hasna Zamora : Sorry ninggalin tadi disuruh Ibu jenguk Paman.

Line! (2)

Alkenfaudzan : Hasna? Dimana?

Alkenfaudzan : Jangan ngambek :v

Aku menyeringit ketika membaca massage darinya.

Hasna Zamora : Apaan? Gua dirumah.

Hasna Zamora : Ikan makan paya, iya iya iya iya.

Aku menutup layar ponsel ku dan melampar asal ke jok mobil. Kemudian aku menjalankan mobil ku dengan kecepatan sedang.

Saat aku ingin menuju kerumah. Aku menulusuri di sekitar trotoar pinggir jalan. Tidak lama, aku melihat seseorang disana, seseorang yang sudah sangat familiar bagiku.

Fania.

'sedang apa ia disana?'

●●●

Take a ShineWhere stories live. Discover now