chapter six

38 5 0
                                    

Never be like you - Flume

"Ehh, kunci motor gua kemana?"

"Kunci motor?"

"Iya, ada gantungan squishy-nya. Liat enggak?"

"Lohh, tumben bawa motor."

"Tadi mobil pegasnya agak aneh, gitu lahh pokoknya. Jadi, dari pada terlambat, mending ngacir pake motor."

"Ohh gitu, by the way squishy-nya bentuk apa?"

"Roti, semacam bakpau gitu warna orange."

"Coba, Hasna inget-inget terakhir liat dimana?"

"Kalo gua inget, gua enggak bakalan nanya ke elo, Dini!"

"Ya, mungkin aja gitu."

"Bodo amat, Dini."

_ _ _

WhatsApp.

Diniaa : Hasna, kunci motor udah ketemu?

Hasna Zamora : Udah ((:

Diniaa : Iya? Ngilang kemana tuhh kunci?

Hasna Zamora : Biasa lahh, siapa lagi.

Diniaa : Biasa? Siapa?

Hasna Zamora : Sama si Dennis geblek.

Diniaa : Hah? Kok bisa??

_ _ _

"Kunci motor gua, aduh, sumpah, ini konyol banget." desisku sambil melihat kesana kemari.

"Lo nyari apaan, Bebb?" ujar Dennis yang datang tiba-tiba tanpa di undang maupun dijemput.

"Ngapain sihh lo pake nongol disaat gue lagi sial banget kayak gini. And, don't call me 'Bebb' Okay!" celotehku.

"Kok gitu sihh? Gue kan future lo dimasa depan. Bener kan?" geli banget beneran.

"Ewh, amit-amit yaa Allah."

"Imut-imut kali." mual dengernya, sumpah.

"Najis!"

"Hm, gue kasian sama calon gue dimasa depan nanti, jadi, gue balikin nihh kunci motor lo. Ketinggalan diperpus tadi, gue enggak tega liat muka lo kayak begitu."

"Wee, anjir, demi apapun lo brengsek banget. Jadi kunci motor gue dari tadi sama elo?" sentakku.

"Iya, lagi elo gengsi banget, cuman sekedar nanya ke gue, gitu, enggak sama sekali, yaudah." anjir, nyolot banget yaa, dasar manusia.

"Sialan."

"Yaudah, masih baik gue nyelametin kunci motor lo, kalo gue enggak ngambil tuhh kunci di perpus, motor elo mana bisa balik nanti."

"Bacot lo, nyett."

"Sama-sama."

"Makasih."

"Kembali."

"Ngga jelas lu bego."

"Gue tau gue baik."

"Bodo amat."

_ _ _

Hasna Zamora : Begitu pokoknya, ribet dehh kalo udah terikut campuri urusan dengan si Dennis. Lol.

Diniaa : Tapi dia baik lohh, Has. Jangan terlalu kaku apalagi kasar jadi cewek.

Hasna Zamora : Tapi dia nyolot, rese, iseng, nyebelin, jail, ke-pedean, sok, songong, alay, lebay, jijik pokoknyaaa.

Diniaa : Tapi dia cakep lohh gitu-gitu, awas aja nanti naksir lagi ((:

Hasna Zamora : Impossible, Din.

Diniaa : Mungkin saja. Hihihi.

_ _ _

"SMA Budiartna, kembali mendapatkan juara tingkat provinsi dengan gelar prestasi unggulan yang telah di raih oleh ananda, Alken Faudzan dan Fania Alvani. Tepuk tangan yang meriah." ujar kepala sekolah saat pagi, pukul 06:20 AM

Kita, maksudnya, kami siswa SMA Budiartna memang sudah kewajiban untuk setiap paginya melakukan aktivitas baris-berbaris seperti layaknya siswa sekolah dasar.

Membosankan.

Lagi dan lagi Alken mendapatkan juara prestasi yang cukup mengagumkan. Juara pertama tingkat provinsi dengan mata pelajaran Biologi.

Ditambah lagi dengan kekasihnya Fania, yang juga menjuarai mata pelajaran Kimia tingkat provinsi.

Luar biasa. Luar, biasa.

Mungkin rasa iri kini sedang berkobar didalam hatiku, namun, apa boleh buat. Sudah takdir yang menentukan.

"Selamat untuk, Alken dan juga Fania."

"Mereka cocok abis,"

"Sama-sama piter, cakep pula, nggak ada yang bisa nandingin dehh."

"Kayaknya, mau diapain juga, mereka berdua enggak bakalan pisah dehh, lihat, mereka cocok banget."

"Mereka jodoh kali ya?"

"Pasangan romantis."

"Jadi iri liatnya. Tapi ikut seneng juga kok."

"Pasangan yang idaman banget ya."

Celoteh para manusia-manusia disekitarku. Yang membuat telingaku semakin gerah dengan apa yang mereka bicarakan.

Mungkin ini memang egois, tapi, aku berhak menyukainya. TAKE A SHINE.

●●●

Take a ShineWhere stories live. Discover now