24. Tersenyum Untuk Iqbaal

19.9K 1.9K 209
                                    

27 Juli

Besok Fakhri operasi!

***

Bel pulang sekolah sudah berdering sejak lima menit yang lalu. Dan kelas perlahan mulai sepi. Salsha dan Steffi bahkan sudah keluar dengan diikuti Aldi dan Bastian. Menyisakan (namakamu) yang tampak termenung dan Iqbaal yang memperhatikan (namakamu).

Iqbaal beranjak dari duduknya saat kelas sudah benar-benar sepi. Ia melangkah menghampiri (namakamu) dan menarik salah satu kursi terdekat.

"Nggak pulang?" tanya Iqbaal basa-basi.

(Namakamu) menghela napas dan tersenyum tipis. "Lo sendiri kenapa nggak pulang?"

"Ya, gue nggak mungkin kan ninggalin lo sendirian? Lagian, lo kan pacarnya adik gue. Jadi, gue juga punya kewajiban buat ngejagain lo selama Fakhri nggak ada. Gue harus mastiin lo baik-baik aja sampai Fakhri sembuh dan bisa jagain lo lagi," jawab Iqbaal yang diakhiri dengan senyum meyakinkan.

Seandainya, (namakamu) tahu bagaimana kondisi hati Iqbaal saat mengatakan kata-kata itu. Kenyataan tentang (namakamu) adalah milik Fakhri sangat menyakiti hatinya. Tapi, Iqbaal berusaha menutupi rasa sakit hatinya dengan senyum. Iqbaal percaya, kebahagiaan Fakhri adalah kebahagiaannya juga.

Iqbaal menghela napas. Menengadahkan tangannya didepan (namakamu). "Daripada lo terus sedih karna mikirin Fakhri. Mending kita dansa."

(Namakamu) menatap tangan Iqbaal yang berada dihadapannya. Senyum tipis terlihat menghiasi wajah manisnya. Dan setelah dua detik senyuman itu muncul. (Namakamu) menerima ajakan Iqbaal untuk berdansa.

Iqbaal beranjak dari duduknya dengan tangan yang menggenggam tangan (namakamu). Sedangkan, tangan kirinya memutar lagu dari ponselnya. Dan lagu Someone Like You milik Adele terputar dengan volume keras.

"Kok lagu ini?" tanya (namakamu) dengan alis bertaut.

Iqbaal tersenyum. "Kan lo nggak dansa sama Fakhri. Lo dansa sama orang lain. Dan lo baru bisa dansa pake lagu romantis sama Fakhri. Karna, lo milik Fakhri," jawab Iqbaal.

Iqbaal menggenggam tangan (namakamu) dengan erat. Lalu, tangan satunya memeluk pinggang (namakamu) tidak terlalu erat. Ia tahu, (namakamu) akan menolak jika ia memeluk pinggangnya terlalu erat.

Iqbaal mulai menggerakkan kakinya kekanan dan kekiri sesuai irama yang kemudian diikuti (namakamu). Iqbaal terus tersenyum. Senyum yang sebenarnya punya arti terluka. Luka itu terus melebar ketika (namakamu) membalas senyumannya.

Iqbaal melepaskan pinggang (namakamu) dengan tangan yang masih menggenggam erat, membiarkan (namakamu) berputar dan ia kembali memeluk pinggang (namakamu) saat gadis itu kembali mendekat.

Iqbaal kembali bergerak kekanan dan kiri, maju dan mundur, lalu melepaskan (namakamu) untuk berputar. Berdansa sederhana yang terlihat sempurna jika dilihat dari luar. Tapi, tidak ada yang tahu kalau ada yang hancur dibalik dada sang lelaki.

"(Namakamu)...,"

"Hmm...,"

"Lo mau ngabisin satu hari sama gue? Cuma satu hari ini aja. Dan cuma gue sama lo," tanya Iqbaal penuh harap.

"Baal...,"

"Kalau lo nggak bisa jalan bareng gue. Lo boleh nganggep gue sebagai Fakhri. Lo boleh manggil gue dengan nama Fakhri. Tapi, please, sekali ini aja."

(Namakamu) terdiam dan berpikir. Cukup lama ia diam dengan posisi yang tidak berubah. (Namakamu) menatap dalam kedua mata Iqbaal yang terus memohon padanya. Dan dengan helaan napas, (namakamu) menjawab, "Iyaudah. Gue mau jalan sama lo."

I Love You Mr. Dhiafakhri [Completed]Where stories live. Discover now