Lesson 8 : Frenemy ( Part 2)

418 21 4
                                    


-Yup, once an enemy always be an enemy-

Dua minggu kemudian…

Laman website SMA Purnama yang tengah mengalami crash membuat Samantha menjadi panik, menunggu apakah namanya masuk dalam kandidat calon ketua OSIS.  Ia bahkan sampai tak bisa tidur lantaran gelisah, dan terus menggigiti kuku jarinya.

Berkat hal itu, Samantha pun terpaksa membatalkan janjinya untuk merayakan ulang tahun Cecille bersama teman-temannya. Cewek itu sesungguhnya tak enak hati telah mengecewakan sahabatnya, walaupun dirinya sudah menitipkan kado ulang tahun melalui Tiara serta ucapan selamat melalui pesan chat.

Satu setengah jam berlalu, Samantha tak mampu berpaling dari layar laptopnya sambil mencoba menenangkan diri sambil mendengarkan musik, dilanjutkan bermain Sudoku. Berbagai prasangka merasuki pikirannya, terlebih lagi saingannya dalam seleksi dan tes kemarin cukup ketat.

Ding!  Sebuah bunyi notifikasi membuat Samantha berjingkat dari kursi meja belajarnya. Website telah berjalan normal, dan ia meng-klik daftar calon kandidat pengurus OSIS seraya memejamkan mata serta merapalkan doa. Hasilnya, nama Samantha masuk sebagai satu dari lima orang calon ketua OSIS SMA Purnama.

Samantha lalu men-scrolling layar laptop dengan rasa penasaran,ingin melihat siapa saja calon kandidat lainnya, sembari mencatat tanggal debat dan pemilihan yang jatuh sebelum mid semester tiba. Kursor mouse-nya terhenti di sebuah nama yang tidak asing, terletak pada nomor terakhir calon kandidat wakil ketua OSIS.

Samuel Leonard.

“Nyebelin! Kenapa sih, gue mesti bersaing lagi sama dia? Gerutunya kesal, menutup laptop lalu memeluk bantal berbentuk kepala Tweety kesayangannya di tempat tidur.

“Mudah-mudahan, bukan Samuel yang jadi pasangan wakil ketua OSIS gue nanti. Gue lebih rela ber-partner sama Adelina, biarpun galak tapi lebih waras daripada cowok rese itu.”

Samantha berharap, sambil menengadahkan kepalanya ke langit-langit kamar lalu mematikan lampu untuk segera pergi tidur. Namun, dering ponsel membuatnya terjaga karena Cheryl, ketua kelas 11 MIA 1 mengiriminya pesan chat.

Sang ketua kelas memberi tugas titipan dari Bu Lia untuk mengajari Ramona dengan menjadi tutornya jelang mid semester, sebab orangtua Ramona sudah pusing akan nilai anaknya yang anjlok, serta laporan guru mengenai perilaku tak terpujinya di kelas.
Sepertinya, Samantha mesti mempersiapkan diri untuk memulai perang dingin dan batin dengan Samuel, juga Ramona.

Dan mungkin saja, ia tidak dapat tidur nyenyak ataupun bermimpi indah karena membayangkan betapa rumitnya menghadapi dua orang menyebalkan itu.


🏀🏀🏀🏀


Samuel harusnya merasa senang, sebab ia telah berhasil lolos sebagai calon kandidat wakil ketua OSIS SMA Purnama. Akan tetapi, ada keanehan yang menyesakkan dadanya semenjak Pak Baron meminta ia mengikuti seleksi hingga sukses melaksanakan tes tertulis.

Adalah kabar tentang kelolosannya yang ia terima melalui pihak panitia, jauh sebelum pengumuman daftar calon pengurus OSIS diluncurkan di website SMA Purnama.

Samuel ingat dengan jelas, bahwa sesi wawancaranya bersama Bu Dea tak berjalan lancar karena ia terus menerus salah menjawab. Juga, soal psikotes dan mata pelajaran yang dijawabnya asal-asalan lantaran tidak belajar sama sekali.

SAMUEL AND SAMANTHA  : TROUBLE COUPLE SERIES 0.1 Where stories live. Discover now