EXTRA CHAPTER 2: A PLUS VS A MINUS

140 3 0
                                    


-Kata mereka, kita mungkin tidak bisa bersama. Dimata banyak orang, aku yang berhati dingin ini tak pantas untukmu-
[Adelina Trisha Quisha]

-Buatku, tak pernah ada yang satu-satunya di hati. Lebih baik kamu menjauh, sebelum tersakiti-
[Adriano Nataya Caraka]



Dia Adelina, salah satu murid SMA Purnama yang berotak jenius selain Samantha dan Nicholas. Banyak yang bilang, cewek itu terlalu apatis, dingin, kaku, dan bermulut tajam pada semua orang. Hanya saja, tidak ada yang sadar, kalau Adelina tidak seburuk itu.

Meski dia bersahabat dengan Ramona si queen bee dan tukang bully, namun ia tak pernah sedikitpun meniru perilakunya. Beribu nasehat sering ia lontarkan, walau Ramona tak mau dengar dan kadang kena batunya lalu menangis mencari pelukan seorang sahabat.

Adelina juga menyukai Ardiano, playboy ganteng yang sering tebar pesona pada cewek-cewek. Sifatnya memang menyebalkan, sering sirik pada orang lain, dan kelewat narsis.

Tetapi, semua keburukan Ardiano tak tampak dimata Adelina setelah mereka saling mengenal karena sering bertemu di bis kota ketika hujan turun.


Ardiano selalu berangkat pukul enam lewat sepuluh, bersama dengan adiknya yang masih duduk di bangku TK.

Adelina terenyuh mendengar cerita bahwa mereka hanya tinggal berdua saja setelah kedua orangtua meninggal, dan betapa Ardiano tak kenal lelah mengurus adik perempuannya.

“Lo yakin, naksir sama Ardiano? Kayak enggak ada cowok lain aja, Del. Nanti, lo malahan dijadiin salah satu dari pacar-pacarnya. Mending lo terima tawaran gue buat jalan sama Jason, mau kan?”

Begitu kata Ramona, saat Adelina tengah curhat padanya di kantin SMA Purnama.

“Gue percaya Ardi bisa berubah, lagipula dia cuma salah gaul aja karena temenan sama Kak Robby. Sekarang kan, dia udah gabung sama White Eagles pasti bakalan dapat impact yang baik karena satu tim bareng Kak Ian, Kak Sonny, juga Samuel dan teman-temannya. “

Adelina selalu meyakinkan diri bahwa Ardiano pasti memiliki sisi baik dalam dirinya, sementara Ramona memutar bola matanya dengan gusar.

“Oke, oke. Kalau gitu, urusan Jason gimana? Lo mau kan, gantiin gue? Soalnya, gue naksirnya sama Samuel yang cool dan ganteng. Bukan Jason yang suka ngegombal, dia tuh norak banget tahu …”

Ramona kembali bertanya seraya menggigit chicken burger-nya.

Adelina menggeleng, sembari mengaduk bubur ayamnya.

“Sori Mon, tapi Jason naksirnya sama lo. Kasihan dia, kalau sampai kecewa. Seenggaknya, lo beruntung disukai cowok sebaik Jason. Coba buka hati lo buat dia, daripada buang waktu naksir sama Samuel.”

“Lo juga enggak ada bedanya Del, dibutakan sama cinta kayak orang bodoh. Ntar kalau lo sakit hati gara-gara Ardi, tahu rasa deh …”

Ramona berdecak, membalikkan kata-kata Adelina seraya tersenyum kecil.

Adelina terdiam, mencoba untuk menghabiskan makan siangnya ketika gerombolan cewek yang duduk di seberangnya mulai berbincang.

“Gila ya, masa gue lihat Adel selalu ngikutin Ardi biar bisa berangkat sekolah naik bis bareng!”

“Adel anak OSIS yang pendiam, misterius, dan apatis itu? Hahaha … kok bisa, cewek kayak gitu mau deketin Ardi?”

“Enggak kebayang deh, pasti serem banget ya kalau Ardi jadian sama Adel. Berasa pacaran sama Suzanna. Hii …”

Mendadak, Adelina kehilangan selera makannya. Benarkah, ia telah sia-sia menyimpan rasa pada Ardiano?


🏀🏀🏀🏀


Adelina hampir tersedak ayam gorengnya, saat ponselnya tengah berdering di kamar ketika sedang belajar. Bisa gawat, kalau Ayah Ibunya mendengar Ramona meneleponnya sebab mereka akan memarahinya habis-habisan.

Cewek itu memaksanya datang ke Mall of Indonesia untuk menemaninya nonton film, sebab Amanda dan Winona sedang ada acara keluarga. Adelina ingin menolak, tetapi ia tahu Ramona merasa kesepian tanpanya.
L
Maka, ia harus melakukannya lagi, kabur di saat jam belajar tanpa ketahuan Ayah dan Ibu.

SAMUEL AND SAMANTHA  : TROUBLE COUPLE SERIES 0.1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang