Lima

4.2K 108 0
                                    

  "Tidakkkk!!!!kau masih Tia,Tia anak kami!"ucap Eka dengan diiringi tangisnya. Bella tersenyum gentir,sejujurnya dia benci melihat sang mama menangis karna nya,tapi apa boleh buat.

  Bella memdekat kearah Uud & Eka,lalu memeluk keduanya. "Tia bakal ingat sama Mama & Bapak. Kalian sudah banyak berkorban untuk aku,jadi makasih banyak. Biarin aku kembali sama keluarga kandung ku Ma,karna aku juga ingin merasakan bahagia yang sebenarnya. Mama masih ada Dedek Ila yang harus Mama & Bapak besarkan. Makasih untuk 14 tahunnya." ucap Bella lirih yang hanya bisa didengar oleh kedua orang yang sedang dipeluknya itu.

    Sedangkan sang Bunda hanya takut bila Bella merubah pikirannya nanti. "Yah,udah yuk. Sebentar lagi kita berangkat,yah."
"Iya Bunda baiklah. Mona,apa kamu sudah siap dengan barang-barang mu?"tanya sang Ayah. "Sudah yah,sudah semua. Lalu bagaimana dengan sekolah Bella yah?dia kan baru kelas IX yah,dan sebentar lagi ujian?". "Semua itu sudah Ayah urus,jadi tenang saja kamu"ucap Ayah sambil tersenyum.

"Ekhmm..."Teguh berdehem,bermaksud menyadarkan semua orang dirumah itu. "Aaa iya,ayo Bella sebentar lagi kita akan berangkat,kita akan pulang sekarang karna disana sudah ada yang menunggu mu." ucapn Teguh.

     Bella melepaskan peluknya,lalu menciumi punggung tangan kedua orang tua angkatnya itu. Tak lupa Bella juga menyalami semua keluarga yang ada disana,kecuali satu orang. Yaitu sang nenek,Bella enggan untuk menyalaminya. "Yah,udah semua. Yuk yahh,bun." ucap Bella. Mengerti akan sikap anak.nya tersebut Teguh,Lisa,Mona beserta pengacara tersebut pun akan beranjak pergi meninggalkan rumah tersebut dan menuju Bandara Internasional Supadio Pontianak.
"Baikla,kalau begitu tugas saya disini sudah selesai. Maka kami pamit untuk pulang. Asslamu'alaikum" "Assalamu'alaikum" ucap Bunda,Mona,dan Bella bersamaan.."Wa'alaikumsalam" ucap semua kelurga tersebut. "Hati-hati nak,ingat jangan terlalu keras kepala" ucap sang Mama angkat Bella terdengar lirih.

Bandara Internasional Supadio Pontianak

Yah disinilah mereka berada dibandara yang harus menunggu benerapa menit lagi.

"Bun,tapi Bella ngak bawa apa-apa. Baju sehelaipun Bella ngak bawa Bun" ucap Bella bingung dan agak canggung. Bunda yang gemas atas ucapan Bella tersebut langsung mencubit pipi gembul anaknya tersebut. "Yaampun sayang,disana udah disiapin semua kebutuhan kamu sayang. Kamar,pakaian,dll semua sudah lengkap. Jadi kamu jangan khawatir" ucap sang Bunda dengan lembut. "Oh begitu ya bun,hehe kan Bella ngak tahu bun." cengir Bella dengan senyumnya.

"Jadi nanti kamu mau sekolah diSMP mana sayang?" kini sang Ayah yang bertanya kepada Bella. Bella tampak bingung,sangat bingung. Sebelum Bella menjawab sang Bunda memotong "Bagaimana kalau homeschoolling saja sayang,mau?" ucap sang Bunda. Bella menganga tak mengerti. "Homescholling?sekolah dirumah gitu bun?". "Iya,jadi hitung-hitung kamu bisa temani Bunda dirumah. Jadi Bunda ngak kesepian deh."
"Hust...Bunda mah,terserah Bella lah bun mau sekolah dimana. Huh Bunda." cibir Mona yang kurang setuju dengan permintaan sang Bunda.

   "Hm,yaudah ga apa-apa kok aku homeschoolling. Lagian aku belum siap buat sekolah baru,SMA namti aja baru cari diluar." ucap Bella dengam Senyum manisnya.

Bandar Internasional Soekarno-Hatta

Akhirnya keluarga itu sampai pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Keluarga itu sudah dijemput oleh supir pribadi sang Ayah.

Mereka menempuh waktu yang cukup lama sampai-sampai Bella tertidur dimobil,dan tak sadar bahwa sudah sampai dirumah barunya.

"Sayang,ayo bangun kita sudah sampai nih" ucap Bunda sambil menepuk pelam pipi Bella. "Hoam....sudah sampai bun?uh aku capek perjalanannya itu ih macet banget deh." cibir Bella karna capeknya. Lisa yang melihat putri bungsu nya itu hanya bisa terkekeh.

    Kini kereka turun,dan disini lah Bella. Berdiri didepan rumah yang mewah nan megah tapi bernuansa minimalist yang dipadu dengan berbagai warna cantik yang bisa memanjakan mata.
Ketika Teguh membuka pintu mereka sudah disambut oleh Bambang & Ema yaitu Kakek & Nenek dari sang Bunda. Lalu Greyson Wirawanto & Vanessa yaitu Opa & Oma dari sang Ayah.

Mereka berempat menghampiri Bella dan memeluknya dengan erat. "Yaampun,ibu sama mommy udah dulu yah ini si Bella capek loh." ucap Lisa mengingatkan. "Udah Bunda ga apa-apa kok"
"Yaampun sayang,kamu udah gede,cantik ya Sa kaya Bunda nya" ucap Ema sang Nenek Bella.

Tiba-tiba mendekatlah seorang cowok bermata hazel ,berambut coklat,tinggi,dan putih. Aaa mungkin yang melihatnya tak akan berkedip.
"Ikut" ucap nya dingin,lau berucap kembali "Nenek sama Oma kalau mau ngobrol banyak sama Bella ntar aja,dia kan capek."
Kembali cowok yang belum Bella ketahui siapa dirinya itu menarik tangan Bella lembut menuju lantai dua rumah ini.
Dan kini kami berhenti didepan pintu berwarna putih,lalu dibukanya. Betapa kagumnya Bella dengan kamar ini,kamar bernuansa Biru-Pink dan berbagai macam ragam boneka didalam lemari kaca. Dan diatas kasur terdapat boneka HelloKitty dan Doraemon yang cukup besar. Sungguh sempurna kamar ini

"Masuk,istirahat. Ini kamar lo.
Ohiya,selamat datang semoga lo betah dikamar ini,ini kamar gue yang desain. Dan lo pasti bingung gue siapa. Gue Bagas Dewa Putra Wirawanto kakak lo.". "Ohiya kak?auwwww makasih kak" ucap ku penuh senang dan tak lupa senyum termanisku. Lalu Bagas memelukku erat.
"Yaudah sana masuk,bersih-bersih. Semua pakaian,atau apa udah ada didalam dicari aja oke?kalau ada yang kurang bilang aja jangan segan." ucap Bagas dengan senyumnya yang membuat lubang dua dipipinya menjadi timbul dan yang pasti menambah kegantengan cowok itu. "Kalau udah selesai kebawah,kita makan malam bareng". "Iya kak,makasih kak" lalu aku masuk kekamar dan menutup pintu.

  "YaAllah makasih udah kembalikan aku kekeluarga kandungku" batin Bella






Bersambung....
Ckp panjang lah😂

A New Life (Completed) √Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu