Tiga Puluh Satu

1.3K 28 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 08.45 tetapi Bella masih setia bersembunyi dibalik selimut hellokitty kesayangannya.
Untung saja hari ini adalah hari libur,kalau tidak Bella saat ini mungkin tidak akan sekolah.

Tok...tok...

"Hei putri tidur... Ayo,lo gak mau bangun apa?" teriak seseorang dari luar kamar Bella,dan Bella mengetahui siapa suara tersebut. Siapa lagi kalau bukan Bagas.

"Gak,gue lagi badmood kak" teriak Bella. "Gak-gak,lo harus bangun cepat. Tu dibawah Alvian nungguin lo." ucap Bagas sambil terus menggedor-gedor pintu kamar Bella.

Bella sangat risih mendengar Bagas yang tak henti-hentinya menggedor pintu kamarnya.
"Iya-iya gue bangun kak. Udahla gedor pintu gue,berisik tau." teriak Bella.
"Gak,gue gak mau berenti sebelum lo bukain pintunya." teriak Bagas tak mau kalah.
Mau tak mau Bella pun harus bangun dari tempat tidurnya dan membukakan pintu kamarnya untuk Bagas.

Tampak Bagas tersenyum puas karna kali ini Bella mengalah kepadanya. "Puas?" tanya Bella dengan wajah bantalnya
"Belom,gue belom puas. Gue puas kalau lo udah siap-siap. Sana cepetan" ucap Bagas.
"Iya,bawel lu kak" ucap Bella sedikit kesal.

Sambil menunggu Bella bersiap-siap,Bagas kembali kebawah dan menghampiri Alvian yang sedang berada diruang keluarga. Memang hari ini Alvian akan mengajak Bella kesuatu tempat.

Setelah beberapa menit,Bella datang menghampiri Bagas dan Alvian yang telah menunggunya.
"Oh,hai Yan.?" sapa Bella kepada Alvian. "Udah siap?" tanya Alvian kepada Bella. "Mau kemana?" tanya Bella heran.
"Ada deh,udah yuk ikut aja. Kak gue pinjem adek lu ya,ntar gue balikin lagi kok,hehe." ucap Alvian kepada Bagas.
"Lo kira adek gue barang apa." ucap Bagas dengan mata yang masih terfokus keponselnya.

Kini Alvian dan Bella berada didalam mobil,karna mereka akan menuju kesuatu tempat.
"Mau kemana sih Yan?" tanya Bella yang masih keheranan.
"Adadeh,ntar lo pasti suka kok tempatnya." ucap Alvian yang masih fokus menyetir mobilnya.

Dengan sedikit kesal karna Alvian tak kunjung memberitahunya kini Bella hanya diam dan mulai memainkan ponselnya.
Tanpa disadari Bella,sedari tadi Alvian selalu memandanginya.
"Sayang yah Bell,lo cuma anggap gue sahabat lo doang. Tapi meskipun begitu gue akan selalu ngebuat lo bahagia Bell. Gue bolos chek-up hari ini hanya demi lo Bell. Lo itu semangat hidup gue." batin Alvian yang sesekali memandangi Bella.

Setelah beberapa menit,akhirnya mereka sampai kesebuah tempat.
"Tempat apa nih Yan?" tanya Bella. "Udahlah yuk turun,lo mau disini aja?" ucap Alvian kepada Bella. Dengan begitu Alvian dan Bella kini bersamaan turun dari mobil.

Bella tampak takjub dengan taman ini. Taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga.
"Lo suka kan?jadi lo mau berdiri disini aja atau ikut kedalam taman?" tanya Alvian yang membuyarkan lamunan Bella.
"Ah iy-ya,ya gue ikut lah. Tapi ini taman apa?" tanya Bella kepada Alvian.
Alvian menggenggam tangan Bella dan masuk ketaman tersebut. Mereka disambut dengan gerbang yang dipenuhi bunga-bunga,dan terdapat tulisan Taman Begonia dan pemandangan indah lainnya.
"Bagus banget,sumpah gue baru sekali liat yang kaya gini" batin Bella.
"Lo suka?" tanya Alvian. Kini Bella melihat Alvian dengan tatapan yang tak dapat diartikan oleh Alvian. Alvian tampak menikkan sebelah alisnya karna keheranan. "Kenapa?" tanya Alvian.
Reflek Bella memeluk Alvian dan berkata "Bagus banget yan,banget malah. Gue suka tempat ini,makasih udah ajak gue kesini." ucap Bella yang masih memeluk Alvian. Sontak Alvian membalas pelukan Bella tersebut. Beberapa detik kemudian Bella tersadar bahwa ia masih memeluk Alvian,dengn begitu ia melepaskan pelukan tersebut. "Aa maaf ya. Gue saking sukanya sama tempat ini" ucap Bella yang kini pipinya mulai merah karna menahan malu.
"Gak apa-apa kok Bell,gue ngerti" ucap Alvian dengan senyumnya.

A New Life (Completed) √Where stories live. Discover now