Tiga Puluh

1.2K 27 0
                                    

Bella masih terbaring dikasur Uks,karna kepalanya yang masih sangat pusing akibat benturan tadi. Tak lama Bagas memasuki ruang Uks dan menghampiri Bella.
"Lo gak apa-apa dek?" tanya Bagas panik. Bella tampak terkejut melihat kakaknya berada disini. "Gak kok kak. Kok lo bisa disini kak?gak kuliah?" tanya Bella.
"Tadi Kia nelfon kakak dek. Gak,hari ini gue gak ada kuliah" ucap Bagas. "Lo bisa bangun gak dek?kalau bisa kita keruangan kakek sekarang,soalnya kakek udah tau karna Alvian yang memberi tau." jelas Bagas kepada Bella.
"Huh,bakal ribet ni" batin Bella.
"Hm iya bisa kok kak." ucap Bella.

Kini Bagas membantu Bella berjalan menuju keruangan kepala sekolah. Saat mereka berada dikoridor tepat didepan kelas X.9 tampak mereka khawatir terhadap Bella. "Kak,kak Bella gak kenapa-napa kan?" tanya salah seorang murid kelas X.9 , dengan senyum Bella menjawab pertanyaan mereka. "Gak kok,gue gak apa-apa dek. Udah sana masuk" ucap Bella.

Kini Bella dan Bagas memasuki ruangan tersebut,didalam sana sudah ada Alvian,Kia,Nisa,Rio,Yunda dan yang pasti Kepsek sekolah tersebut.
Bella duduk disamping Rio dan menghadap ke arah kakeknya Bambang.
"Jadi apa yang kamu lakukan Rio?" tanya Bambang kepada Rio. "Hm itu pak,anu.... Eh gak ngapa-ngapin kok pak" ucap berbohong.
"Alah bohong pak,kalau memang dia tidak melakukan apa-apa kenapa Bella bisa pingsan?" ucap Alvian dengan nada sinisnya.

"Iya benar tuh pak" balas Kia.

"Gak pak,mereka bohong!"

Bambang yang melihat perdebatan mereka tak kuasa mendengarkannya. "Diam!semua nya harap tenang" ucap Bambang,seketika mereka semua bungkam. "Jadi siapa yang akan menjelaskan semua ini?" lanjut Bambang. "Hm saya pak." ucap Yunda. Yunda kini menceritakan semua kejadian yang tadi disaksikannya. Ia menceritakan tanpa ada yang mengurangi dan menambah-nambahkan kejadian yang tadi ja saksikan.

Setelah Yunda selesai menceritakan semua kejadian yang ia saksikan tadi,kini Bambang hanya menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. "Sungguh saya tidak percaya atas perbuatan anda Tuan Rio. Apakah anda bisa mempertanggung jawabkan perbuatan anda?" tanya Bambang sedikit tegas kepada Rio. "Karna disini yang menjadi korbannya Bella selaku cucu saya sendiri,jadi saya serahkan bagaimana hukuman mu kepada Bella. Saya tidak mau memberimu hukuman karna alasan bahwa Bella adalah cucu saya,karna disini tidak ada yang saya beda-bedakan. Jadi Bella sekaeang terserah kamu apa hukuman baginya." lanjut Bambang.

"Hm,gini ya Kek Rio ini baru disekolah. Baru sehari juga,jadi Bella kali ini gak bakal kasi dia hukuman apa-apa. Bella maafin kok kesalahannya,tapi kalau dia sampai tiga kali membuat kesalahan,nah saat itu juga Bella akan kasi dia hukuman Kek." ucap Bella tegas.

Alvian,Bagas,Kia,Nisa,dan Yunda menatap Bella tak percaya. Bisa-bisanya Bella memaafkan dengan cepat perbuatan Rio terhadap dirinya.
"Hm,jadi maaf ya kak. Makasih juga udah gak ngasi gue hukuman" ucapnya dengan santai.

"Ya sudah,sekarang kalian kembali kekelas masing-masing." ucap Bambang.
Kini mereka semua keluar dari ruangan kepsek.

"Kak Bella gak kenapa-napa kan?" tanya Yunda kepada Bella.
"Gak kok dek,gue gak apa-apa" jawab Bella dengan senyumnya.

Rio pergi begitu saja meninggalkan mereka yang masih berada dikoridor. "Tu anak songgong ya" ucap Kia geram. "Udahlah,gue pulang duluan ya." pamit Bagas kepada mereka. "Hati-hati kak," ucap mereka serempak kecuali Yunda.

"Ohiya nama lo siapa dek?" tanya Bella kepada Yunda. "Luciana Yunda Mamurrani kak. Yang tadi itu pacar kakak ya?cocok kak,kakak cantik pacarnya ganteng." ucap Yunda. Sontak mereka berembat tertawa mendengar ucapan Bella tersebut.
"Hahah yang tadi itu abang gue dek,bukan pacar. Dia alumni disini juga kok." jelas Bella kepada Yunda. Yunda hanya mengangguk-angguk mengerti.

Bel sekolah kini berbunyi menandakan pulang sekolah telah tiba.
Bella berjalan sendirian sambil pandangannya tertuju pada ponselnya dan menuju parkiran dimana mobilnya terparkir. Saat tengah asyik memainkan ponselnya Bella bertabrakan dengan seseorang.

Brukk....

Sontak ponsel Bella jatuh kelantai,dan ketika Bella hendak mengambil ponselnya seseorang yang menabraknya tadi pun hendak mengambil ponsel Bella. Dan bukannya mengambil ponsel,yang ada kini kepala mereka saling berbenturan.
"Aduhh,kepala gue" ucap Bella meringis sambil mengucap kepalanya. Sontak Bella kembali berdiri dan akhirnya orang yang menabraknya tadilah yang mengambil ponselnya.
"Aa maaf ya gue udah nabrak lo dan buat hp lo jatuh. Terus gara-gara gue juga kepala lo kejedot sama kepala gue." ucap seorang cowok yang berdiri didepannya kini yang menggunakan kacamata dan bermata abu tersebut. Dan cowok tersebut menyerahkan ponsel Bella kepadanya. "Sekali lagi maaf ya" lanjut cowok tersebut.

"Aa iya gak apa-apa kok. Kalau boleh tau lo kesini mau ngapain? Hm,maksud gue,gue gak pernah liat lo deh disekitar sekolah ini" tanya Bella dengan berhati-hati.
"Ah iya gue baru aja ngantar surat pindah,terus gue lupa ada yang ketinggalan sekalian gue juga mau jemput adik gue. " ucap cowok tersebut memberikan penjelasan. "Oh iya kenalin gue Davanio Andriyan ,lo bisa panggil gue Dava." ucap cowok yang bernama Dava tersebut sambil mengulurkan tangannya. "Gue Napasha Isabella Putri,lo bisa panggil gue Bella" ucap Bella.

"Kakak..." teriak seseorang sontak Bella dan Dava menoleh kearah sumber suara. "Yunda?" ucap Bella bingung sambil menaikkan alisnya.
"Eh ada kak Bella. Aduh lo juga kak,gue cariin kemana-mana juga taunya ada disini" ucap Yunda kesal kepada Dava. "Eh kalian udah saling kenal?" lanjut Yunda bertanya kepada Dava dan Bella. "Aa gak kok,baru aja kenal dek." ucap Bella.
"Cie,semoga sekelas ya" ucap Yunda dengan nada menggoda. "Ha?" tanya Bella melonggo tak peecaya.

"Gini ya kak Bella,kak Dava ini kakak aku. Dia baru aja pindah dari Bandung ke sini. Terus mudah-mudahan aja dapetnya ntar sekelas sama kakak,heheh." ucap Yunda memberikan penjelasan. "Eh lo tu ya. Taulah,yuk kita pulang dek. Hm,Bell gue duluan ya" pamit Dava kepada Bella. Bella hanya tersenyum kepada Dava dan Yunda.










"Aku percaya kesedihan ku dimasa lalu akan digantikan oleh kebahagiaan dimasa mendatang"

-NapashaIsabellaPutri-












Bersambung....

A New Life (Completed) √Where stories live. Discover now