Boy Meet...

739 83 15
                                    

Cahaya matahari senja menimpa wajah Jungkook. Panasnya sinar matahari membuat Jungkook berkeringat. Dalam tidurnya, ia menggeleng kuat-kuat beberapa kali.

Sebuah siulan.

Pecahan kaca.

Piano yang terbakar.

Lukisan yang hancur.

"Jeon Jungkook"

Semua terlalu mengerikan untuk Jungkook lihat, bahkan di dalam mimpinya sekalipun. Namja itu terbangun dari tidurnya.

Ia duduk di atas tempat tidur sambil mengenang mimpinya tadi.

Sekali lagi, Jungkook menggeleng kuat-kuat untuk menepis segala mimpi buruknya.

"Dimana aku?" tanya Jungkook pada dirinya sendiri sambil memandang sekelilingnya.

Ia ada di sebuah kamar. Kamar yang cukup gelap hanya ada satu sumber cahaya yaitu sebuah jendela. Dari sana sinar matahari itu masuk.

Ia kemudian turun dari tempat tidur dan menghampiri jendela itu. Tangan kirinya terasa sangat perih.

"Luka bakar?" tanyanya lagi saat melihat tangan kirinya.

Ia memandang ke luar jendela.

Sayup-sayup terdengar suara gitar dipetik. Jungkook menoleh ke kanan dan kiri seolah-olah sumber suara ada di sekitarnya. Tapi tidak ada.

Ia keluar dari kamar itu dan berusaha mencari sumber suara.

Rumah itu cukup gelap dengan beberapa lukisan di dinding-dindingnya. Akhirnya Jungkook mencapai bagian luar rumah.

Ia melihat sumber suara. Seorang namja yang sedang memetik gitar, ani-lebih tepatnya kecapi.

Jungkook menghampiri namja tersebut.

"Sillyebhabnida, apa kau tahu tempat apa ini?" tanya Jungkook sembari menepuk bahu namja itu.

Namja itu menoleh kemudian tersenyum lembut. "Kau sudah bangun? Duduklah dulu."

Jungkook menurut saja dan duduk di sebelah namja itu. Namja itu memetik kecapinya kembali dan mulai menggumamkan sebuah lagu. Lama-lama gumamannya berubah menjadi sebuah nyanyian.

Beberapa menit kemudian namja itu menyelesaikan nyanyiannya.

"Kenapa... kenapa kau bernyanyi untukku?" tanya Jungkook.

"Bukankah baik untuk mendengarkan sebuah nyanyian di senja yang indah?" namja itu balik bertanya. "Siapa namamu?"

"Jeon Jungkook"

Jungkook memegangi kepalanya yang terasa sakit saat mendengar bisikan itu.

"Jeon Jungkook"

Bisikan itu terdengar kembali, membuat kepala Jungkook bertambah sakit.

Ia mengerang kesakitan.

"Kau tidak apa-apa?" tanya namja disebelahnya.

"Jeon... Jeon Jungkook," bisik Jungkook ditengah-tengah erangannya. Tapi tepat saat itu sakit kepalanya hilang seketika.

"Jeon mwo?" tanya namja disebelahnya.

"Jeon Jungkook. Mungkinkah itu namaku?" Jungkook balik bertanya.

"Ne? Lalu kalau itu bukan namamu, kenapa kau menyebutkannya?" tanya namja disebelahnya bingung.

"Di kepalaku ada yang membisikan 'Jeon Jungkook'. Mungkinkah itu namaku?" tanya Jungkook.

WINGS ✅Where stories live. Discover now