Ma City pt.2

355 61 9
                                    

"Tapi, hyung, aku penasaran dengan satu hal," ujar Jungkook. Saat itu bus yang akan mereka tumpangi datang.

Hoseok bangkit berdiri. "Apa itu?"

Jungkook turut bangkit berdiri.

"Apa kebahagian itu dicari, atau didapatkan?"

_______

Kini giliran Hoseok yang tampak berpikir.

"YA! Apa kalian akan naik atau tidak?" teriakkan sang pengemudi bus membuyarkan lamunan Hoseok. "Palliya, atau aku tinggal."

"NE, Ajushi," jawab Hoseok. "Ayo, Kook-ie, akan ku jawab pertanyaanmu nanti."

Mereka naik ke dalam bus.

"Rupanya kau, Hosiki. Apa kau akan bekerja hari ini?" tanya sang pengemudi bus.

"Hoseok, Hobi, J-Hope, Hosiki, apa lagi nanti?" batin Jungkook sambil tersenyum bingung.

"Ya begitulah," jawab Hoseok kepada sang pengemudi bus.

"Siapa namja itu?"  tanya sang pengemudi bus sembari menolehkan kepalanya ke arah Jungkook.

"Ah, ini...," Hoseok menggantungkan kata-katanya.

"Nugu? Nugu? Nugu? Sial! Aku belum membuatkan nama untuknya!" batin Hoseok.

Jungkook heran karena Hoseok tak kunjung menjawab. "Naneun-"

"Cookies," potong Hoseok cepat. Jungkook memandangnya heran.

"Nah, Ajushi, bagaimana kalau kita berangkat sekarang? Aku tidak ingin terlambat hari ini," ujar Hoseok lagi kemudian merangkul Jungkook. "Ayo Cookies-ya, kita duduk."

Jungkook hanya menurut. Sang pengemudi bus hanya menggeleng kemudian ia memutar musik dengan volume cukup kencang, itu kebiasaannya.

"Waeyo?" tanya Jungkook  saat mereka sudah duduk di kursi penumpang paling belakang. Di dalam bus ada sekitar lima orang selain mereka.

"Mwo?" Hoseok balik bertanya.

"Kenapa namaku menjadi Cookies?" tanya Jungkook.

"Ah itu... namamu di kota Oleander mulai sekarang, ne?" ujar Hoseok.

"Kenapa? Apa nama asliku terdengar buruk, eoh?" tanya Jungkook.

"Ani- ani- bukan seperti itu. Bagaimana aku menjelaskannya, ya?" jawab Hoseok. "Intinya, kau tidak boleh menyebutkan identitas aslimu kepada sipapun, ara?"

"Arasseo. Tapi kenapa?" tanya Jungkook.

"Karena kau ada bersama kami," jawab Hoseok.

Mata Jungkook membulat. "A-apakah kalian kri-kriminal sehingga harus menyembunyikan identitas kalian?"

"ANI! Bukan seperti itu," sahut Hoseok.

"Lalu apa?" tanya Jungkook.

Hoseok mengacak rambutnya frustasi. "Begini, ada beberapa hal yang tidak bisa aku jelaskan. Jadi bisakah kau percaya kepada kami?"

Jungkook menatap lekat kedua manik Hoseok. "Tentu. Untuk teman-teman yang sudah menyelamatkan nyawaku."

Hoseok menyandarkan tubuhnya pada kursi bus. Ia merasa lega karena tidak harus menjelaskan kepada Jungkook hal-hal yang rumit.

WINGS ✅Where stories live. Discover now