Ma City pt.1

385 61 8
                                    

Seorang namja menatap cermin yang memantulkan bayangan dirinya.

"Apa aku membaik, atau aku memburuk?" tanyanya dalam hati.

Ia kemudian meraih tabung kecil di hadapannya lalu mengeluarkan isinya.

Pil obat.

Dengan bantuan air putih ia memelan pil obat itu.

Namja itu menimang-nimang tabung kecil di genggamannya.

"Sudah habis? Sudah yang keberapa ini?" gumamnya. Pikirannya kembali menjelajahi masa lalunya tanpa diizinkan.

"HYUNG! Kau didalam?" sebuah seruan membuyarkan lamunannya.

Dengan terburu-buru, ia melempar tabung itu asal ke dalam tempat sampah yang ada di situ.

Seseorang membuka pintu kamarnya. Namja itu menoleh dengan panik.

"Hyung, kau di da- sedang apa kau disitu?" tanya orang yang membuka pintu.

"Tidak. Tidak ada. Kenapa mencari ku?" tanya namja itu.

"Apa kau sedang berbohong? Aku tau kau berbohong, hyung~ apa yang sedang kau lakukan?," tanya orang yang membuka pintu

"Apa aku tidak boleh berada di kamarku sendiri?" tanya namja itu.

"Aaa hyung~ aku hanya bercanda. Sarapan kita sudah siap. Kau ikut sarapan, kan?" ujar orang yang membuka pintu.

"Tentu, siapa yang ingin melewatkan sarapan, kajja," jawab namja itu lalu merangkul orang dihadapannya. Mereka melangkah bersama menuju rumah Seokjin.

⚫W.I.N.G.S⚫

"Ya, Jeon," panggil Yoongi ketika ia dan Jungkook berjalan bersama-sama menuju rumah Seokjin untuk sarapan.

"Ne hyung. Ada apa?" jawab Jungkook sambil menoleh.

Yoongi menghentikan langkahnya. "Aku akan bertanya, tapi kau jangan ceritakan kepada yang lain."

Jungkook mengangguk. "Kau bisa mempercayaiku, hyung. Apa itu?"

"Jangan tertawa," Yoongi memperingatkan dan hanya ditanggapi anggukan oleh Jungkook.

"Apa menurutmu tinggi badanku bisa bertambah?" Yoongi berbisik.

"Ne? Ya, kalau soal itu aku tidak tahu, mungkin ka-"

"Heol! Percuma saja aku bertanya padamu!" keluh Yoongi.

"Mian, hyung. Aku benar-benar tidak tahu. Kenapa kau bertanya?" tanya Jungkook takut-takut. Ia tahu Yoongi tidak akan menjawab.

"Kemarin aku datang ke kantor polisi untuk ikut tes masuk kepolisian dan demi apa mereka menolakku! Mereka bilang aku tidak cukup tinggi. Memangnya tinggi badan mempengaruhi segalanya, eoh?" tanpa disangka Yoong malah bercerita panjang lebar.

"Ti-tidak aku rasa. Mungkin kemampuan bela diri yang mempengaruhi," jawab Jungkook ragu.

Yoongi menjentikkan jarinya. "Tepat sekali. Heol, aku tidak mengerti dengan jalan pikiran merek-"

Bruk

Tiba-tiba saja seseorang menerjang Yoongi dari belakang. Membuat Yoongi dan si pelaku sendiri jatuh ketanah.

Yoongi segera mendorong tubuh si pelaku dari tubuhnya. Dirinya semakin kesal saat melihat senyuman bodoh si pelaku.

"Selamat pagi, hyung," si pelaku malah menyapanya dengan wajah tanpa dosa.

WINGS ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang