Stigma

392 49 6
                                    

Kim Taehyung memang mempunyai keluarga. Keluarga dalam artian yang sesungguhnya. Ayah, ibu, dan kakak perempuan.

Hanya saja keluarganya tidak sebaik keluarga yang lain.

Keluarganya berantakkan.

Ayahnya seorang yang sering mabuk-mabukkan. Tidak, ayahnya bukan seorang penjudi yang suka mabuk-mabukkan. Mabuknya hanya sebuah pengalihan dari tekanan batin.

Ayahnya bekerja keras di sebuah proyek bangunan sepanjang minggu, dan setiap akhir pekan ayahnya akan pulang ke rumah-- yang sayangnya dalam keadaan mabuk berat. Dan berakhir dengan Ibu Taehyung atau kakak perempuan Taehyung sebagai korban.

Ayahnya akan memukuli ibunya atau kakak perempuannya tanpa alasan.

Sampai satu titik Taehyung tidak tahan lagi. Dengan emosi yang mebutakan matanya, Taehyung menusuk ayahnya dengan pecahan botol alkohol. Perlu beberapa menit untuk Taehyung menyadari apa yang telah ia lakukan.

Dan Taehyung tidak pernah tahu apa yang terjadi selanjutnya karena begitu tersadar akan perbuatannya ia melarikan diri.

Ia membunuh ayahnya sendiri. Itu yang Taehyung tahu.

Taehyung berdosa.

Ia sendiri yang menanamkan stigma itu  dalam dirinya. Stigma yang menghancurkan hidupnya.

WINGS

Penyesalan datang terakhir.

Kalau saja Taehyung tidak melarikan diri malam itu.

Kalau saja Taehyung membawa ayahnya ke rumah sakit.

Kalau saja ia kembali lebih awal.

Kalau saja...

"Permisi," Taehyung menarik lengan seorang wanita tua yang melintas. "Kau tahu ke mana perginya pemilik rumah ini?"

"Huh?" wanita tua yang sudah bungkuk itu menaikkan pandangannya. "Oh, keluarga Kim."

"Mereka sudah tidak ada anak muda."

Taehyung terbelak. "A-apa maksudnya tidak ada?"

"Kau datang dari luar kota ya anak muda?" wanita tua itu memandang Taehyung dari atas ke bawah. "Kau siapanya keluarga Kim?"

Aku anak keluarga Kim tapi aku berdosa-- "A-aku kerabat mereka," jawab Taehyung. "Bisa tolong katakan apa yang terjadi pada mereka."

"Kerabat apa yang tidak tahu keadaan saudaranya. Kau kehilangan kontak dengan mereka, ya?" tebak wanita tua itu.

Taehyung menggangguk pelan dengan jantung yang berdebar keras. "Bisa tolong katakan?"

"Aku turut berdukacita anak muda," wanita itu mengusap punggung Taehyung. "Nyonya dan Tuan Kim telah meninggal sementara kedua anaknya menghilang."

Dan runtuhlan dunia Taehyung. Ia terlambat. Seandainya saja Jimin kemarin tidak mengingatkan dan menyarankan dirinya untuk mengunjungi keluarganya, mungkin sampai akhir hidupnya Taehyung tidak akan tahu keluarganya telah tiada.

Taehyung perlahan merosot ke tanah dengan pandangan kosong.

"Aigoo, anak muda, aku sungguh menyesal," wanita tua itu berujar panik.

WINGS ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang